(Minghui.org) Saya tahun ini berusia 77 tahun. Saya bertemu suami saya saat masih sekolah menengah. Setelah lulus, ia diterima di sekolah teknik konstruksi, dan setelah lulus sekolah teknik ia mendapat pekerjaan di bidang teknik pertahanan. Ia menjadi tukang reparasi di bandara di Tiongkok selatan. Saya lanjut ke sekolah menengah atas dan diterima di universitas. Setelah lulus saya mendapat pekerjaan mengajar di daerah pedesaan. Mengabaikan keberatan dari sanak keluarga saya, saya menikah dengan suami saya. Setelah tujuh tahun hidup terpisah, kami akhirnya bisa bersama dan memulai kehidupan sebagai sebuah keluarga.
Karena pekerjaan kami sangat berbeda, kami tidak banyak berbicara. Kami sering tidak sepaham dan bertengkar, bertengkar mulut maupun fisik. Suatu saat saya berjalan ke danau untuk menenggelamkan diri, tetapi setelah memikirkan orang tua saya yang keduanya sudah tua, serta putra dan putri, saya tidak dapat mengakhiri hidup saya. Saya hanya bisa bertahan demi keluarga. Kemarahan dan ketegangan mengakibatkan saya menderita banyak penyakit.
Saya Mulai Berlatih Kultivasi Falun Dafa
Rekan-rekan saya di sekolah sedang mempersiapkan kelas mereka pada akhir Februari 1996. Saya sedang mengambil cuti sakit selama enam bulan. Saat istirahat makan siang, seorang guru muda mendekati saya dan berkata, “Kami akan pergi ke perpustakaan untuk berlatih Falun Dafa. Ruangan ini sangat dingin. Bagaimana kalau kamu juga ikut dengan kami?” Jadi saya menyeret kaki saya yang berat dan pergi bersama mereka ke perpustakaan di lantai empat.
Ketika musik yang menenangkan dimulai, saya mengikuti yang lain dan mulai berlatih. Saya merasa Falun Dafa benar-benar baik. Ketika berlatih latihan kedua, saya melihat pemandangan berikut: Saya sedang menaiki tangga di gunung yang tinggi. Ketika sampai di puncak, ada sekelompok orang yang mengenakan pakaian tradisional Tiongkok, duduk di paviliun. Tempat itu menggugah semangat, dan membuat saya merasa santai dan bahagia.
Setelah berlatih, pemandangan itu tetap melekat di benak saya. Seorang praktisi memberi saya buku Zhuan Falun. Ketika kembali ke kantor, saya tidak sabar untuk mulai membaca. Ketika saya membukanya dan melihat gambar Guru yang belas kasih, saya merasa sangat dekat dengan Guru. Setelah saya membaca sembilan ceramah semuanya, saya memahami banyak hal yang selalu saya ingin mengetahuinya.
Beberapa hari kemudian, saya memperoleh gambar Guru yang besar dan saya bersiap untuk memajangnya di dinding. Suami saya tidak setuju, jadi saya meletakkan gambar itu di atas lemari. Ketika saya membuka lemari, seperti ada angin meniup dan gambar melayang ke bawah. Saya pikir, tidak ada angin di dalam rumah. Bagaimana itu bisa terhembus angin? Ini sangat menakjubkan. Saya pikir Guru itu sangat istimewa. Saya merasa gambar Guru tidak dapat ditempatkan di sana, jadi saya bertanya kepada suami saya, “Mengapa tidak mengizinkan saya memajang gambar di dinding?” Ia berkata, “Kamu bisa menggantungnya di ruang tamu.”
Saya menonton video ceramah Guru selama sembilan hari pada bulan April itu. Selama sembilan hari itu Guru terus memurnikan tubuh saya, dan saya muntah beberapa kali. Setelah itu saya merasa ringan dan bebas dari penyakit. Saya memutuskan untuk pergi ke tempat latihan di dekat rumah untuk latihan pagi. Ketika bangun pagi hari pertama, saya merasa sangat mengantuk begitu duduk, jadi berbaring kembali. Kemudian, sebuah Falun emas berputar dari dada ke kepala dan saya terbangun. Saya menyadari bahwa Guru sedang mengingatkan saya untuk bangun dan berlatih. Saya segera bangun dan pergi ke taman. Saya berlatih dengan dua praktisi lainnya. Kami tidak memiliki kelompok belajar Fa, jadi saya memutuskan untuk mengundang mereka untuk memulai kelompok belajar Fa di rumah saya. Kelompok belajar Fa kami berlanjut hingga hari ini.
Saya pulang ke rumah untuk memasak pada suatu pagi setelah latihan. Melihat sekeliling rumah saya, saya tiba-tiba merasa sedih dan mulai menangis. Saya menyadari bahwa saya telah mengultivasi hati belas kasih. Ketika saya membuka lemari es, saya melihat ayam dan ikan yang diberikan oleh tempat kerja suami saya. Saya melihat sekeliling dan saya berpikir, “Ini apartemen suami saya. Ketika orang tua saya sakit, ia mengantar mereka ke rumah sakit. Ia datang kapan pun ia dipanggil. Bukankah ini semua manfaat yang diberikan suami untuk saya dan keluarga saya? Jadi mengapa saya selalu merasa seperti saya adalah penyelamat keluarganya dan saya tidak pernah melihat kelebihannya?” Saya merasa bahwa saya sangat egois dan telah memperlakukan suami saya dengan tidak adil. Saya merasa sangat tidak baik.
Dengan air mata berlinang, saya mendatanginya dan berkata, “Maafkan saya. Bisakah kamu memaafkan saya?” Saya melihat ia juga menangis, ia berkata, “Jangan menyebut kata 'maafkan'. Hanya jangan perlakukan saya seperti itu lagi.” Saya berterima kasih kepada Guru karena dengan berlatih Falun Dafa, pikiran prasangka saya sudah disingkirkan. Saya telah mengultivasikan belas kasih. Guru Dafa menyelamatkan saya, dan menyelamatkan keluarga saya yang hancur. Saya juga menyaksikan apa yang Guru katakan,
“Karena metode Gong kita ini adalah metode Gong yang berupa Fa melatih manusia. Yang dimaksud metode Gong “Fa melatih manusia,” yakni beberapa keadaan yang dapat terwujud di dalam Gong dan di dalam Fa.” (Ceramah 7, Zhuan Falun)
Suatu kali ketika saya sedang duduk di tempat tidur membaca Zhuan Falun, cucu perempuan saya yang berusia tiga tahun, sedang memegang tongkat kayu, mulai memukul tempat tidur, menyebarkan banyak debu ke udara. Saya dengan suara keras memarahinya untuk berhenti tapi ia malah memukul lebih keras. Saya segera memikirkan kata-kata Guru.
“Ada orang yang mengurus anak juga naik pitam, sampai ribut besar, anda mengurus anak juga tidak perlu seperti itu, anda sendiri jangan sampai benar-benar marah, anda perlu lebih rasional mendidik anak, baru benar-benar dapat mendidik anak dengan baik. Bila urusan kecil saja tidak dapat diatasi lalu marah-marah, bagaimana masih ingin tumbuh Gong?” (Ceramah 9, Zhuan Falun)
Saya berkata padanya sambil tersenyum, “Mengakibatkan begitu banyak debu ke udara akan membuat kita batuk. Saya tidak bermaksud memarahimu.” Sepertinya anak itu memahami maksud saya, dan ia membuang tongkat itu. Situasi ini adalah hal kecil tetapi menunjukkan bahwa belas kasih dapat mengubah hati seseorang.
Pada 1 Desember 2000, saya ingin pergi ke Beijing untuk memohon keadilan bagi Guru dan Dafa. Ketika tiba di stasiun kereta untuk membeli tiket, saya melihat seorang polisi, dan kaki saya mulai gemetar. Saya sangat takut sehingga tidak membeli tiket, dan pulang. Saya tidak bisa tidur nyenyak selama beberapa malam setelah itu. Saya bolak-balik di tempat tidur sambil memikirkan konsekuensi pergi ke Beijing. Kemudian saya berpikir, jika bukan karena Guru menyelamatkan saya dan Dafa membimbing saya, saya mungkin sudah mati dan keluarga sempurna saya juga tidak akan ada. Semua yang saya miliki diberikan kepada saya oleh Guru. Sekarang Guru telah difitnah, Dafa dianiaya, orang-orang ditipu, dan praktisi dianiaya, dan saya bahkan tidak punya keberanian untuk berbicara. Bagaimana saya bisa menghadapi Guru? Saya memutuskan untuk pergi ke Beijing.
Pada pagi hari tanggal 5 Desember 2000, saat saya menyalakan dupa untuk Guru, saya berkata, “Guru, saya akan pergi ke Beijing untuk melindungi Dafa. Tolong bantu saya, singkirkan ketakutan saya.” Hari itu saya dengan tenang membeli tiket kereta ke Beijing dengan praktisi lain. Hanya sisa dua karcis kereta dengan tempat tidur.
Sebelum meninggalkan rumah, untuk mencegah keluarga mencari saya, saya memberi tahu suami dan putra bahwa saya akan pergi ke Beijing. Saya berkata bahwa mereka tidak akan bisa memengaruhi saya. Mereka tidak mengatakan apa-apa dan membiarkan saya pergi.
Setelah kami tiba di Beijing, praktisi lain dan saya menuju Lapangan Tiananmen. Kami ditangkap dalam perjalanan ke sana, dan dibawa ke kantor polisi. Saya melafalkan Fa Guru,
“Dafa tidak meninggalkan tubuh,
Hati mengandung ZhenShanRen,
Arhat besar di dunia,
Dewa dan hantu paling takut.”
(“Keagungan De,” Hong Yin I)
Setelah sampai di stasiun, saya tidak mau menyebutkan nama saya, jadi mereka menamai saya “Tidak Bicara B.” Seorang polisi muda membawa saya ke sel penjara dan bertanya apakah saya lapar. Ia menawarkan untuk membelikan saya roti. Keesokan harinya, sebelum ia pulang kerja, ia memberi tahu saya bahwa saya harus berlatih jika cuaca dingin di malam hari. Ia berkata bahwa ia memiliki buku-buku Dafa di rumah. Saya menyadari bahwa Guru telah mengaturnya untuk melindungi saya.
Pada malam hari kedua, petugas lain mengirim saya ke pusat penahanan. Sebelum berangkat, saya memberi tahu petugas polisi yang mengawal saya tentang bagaimana baiknya Dafa. Ia berkata, “Biarlah sejarah menjadi saksinya.” Setelah tiba di pusat penahanan, ia menginterogasi saya dan bertanya, “Apa yang kamu lakukan di sini?” Saya memberitahukannya tentang bagaimana Guru menyelamatkan saya dan bagaimana pengikut Dafa menyelamatkan orang. Saya memberitahukannya tentang bagaimana latihan yang baik ini tidak boleh dilarang. Saya datang ke Beijing untuk memulihkan nama baik Guru saya dan Dafa. Ia berkata, “Penganiayaan adalah keputusan Jiang Zemin (mantan ketua PKT), kamu tidak akan bisa bertemu dengannya.”
Ia bertanya apakah saya punya uang. Saya berkata, “Saya membawa lebih dari seribu yuan, tetapi semuanya diambil ketika saya tiba.” Ia bertanya, “Apakah mereka memberi kamu tanda terima?” Saya menjawab bahwa mereka tidak memberikannya. Ia berkata, “Saya akan memeriksanya.” Saya berterima kasih kepadanya. Saat itu saya berpikir, jika itu uang saya, saya tidak akan kehilangannya. Guru sedang mengawasi saya.
Setelah tiba di pusat penahanan, saya mempunyai pikiran tidak akan menonton atau mendengarkan apa pun. Saya mengabaikan TV dan hanya duduk di sana dengan mata tertutup, dan melafalkan Fa Guru. Ketika saya melafalkan kalimat pertama Lunyu, pikiran saya kosong. Kemudian saat mengucapkan baris pertama “Hati Mengerti Sendiri,” saya tidak dapat mengingat baris berikutnya. Saat melafalkan Hong Yin, saya tidak dapat mengingat satu kata pun dan saya segera menyadari bahwa ini disebabkan oleh pikiran yang lemah. Bukankah Guru memberi tahu kita“Kesadaran Utama Harus Kuat”(Ceramah 6, Zhuan Falun) dan “Hati Harus Tulus” (Ceramah 6, Zhuan Falun)?Saya tidak bisa seperti ini.
Saat berbaring di tempat tidur pada malam hari, saya memikirkan tentang kesalahan yang telah saya lakukan beberapa hari terakhir ini dan bagaimana saya harus berubah. Saat ini, tengkorak setinggi satu meter muncul di depan mata saya. Guru berkata,
“Anda mempunyai rasa takut, dia segera menangkap.
Begitu pikiran anda lurus, kejahatan langsung roboh.
Orang Xiulian, terisi dengan Fa.
Memancarkan pikiran lurus, setan busuk hancur lebur.
Dewa berada di dunia, membuktikan kebenaran Fa.
(“Apa yang Ditakuti,” Hong Yin II)
Saya tahu bahwa ketika saya mencari ke dalam, Guru akan menyingkirkan kejahatan.
Suatu hari kepala tahanan menanyakan nama saya. Saya berkata, “Tidak Bicara B.” Ia menanyakan nama asli saya. Saya mengatakan kepadanya, “Apa gunanya itu? Nama adalah untuk membedakan kamu dan saya dari orang lain. Semua orang di sini tahu bahwa saya adalah Tidak Bicara B.” Ia berkata, “Kamu adalah seorang guru.” Ia menunjuk seorang praktisi dengan luka di sekujur wajahnya, dan berkata, “Lihat bagaimana saya memukulinya. Saya sangat bisa memukul orang. Jika kamu tidak memberi tahu saya, saya akan memukul kamu.” Saya tetap tenang dan berkata, “Nak, jika memukul saya dapat membuat mereka melepaskan kamu dan mengurangi hukuman kamu, maka kamu boleh memukul saya. Saya tidak akan membencimu.” Ia segera merangkul saya dan berkata, “Saya tidak akan memukulmu. Kamu hampir seusia nenek saya. Saya tidak akan memukulmu.” Guru memberi tahu kita dalam Fa,
“Saya sering mengatakan apabila seseorang adalah sepenuhnya demi kebaikan orang lain, sedikit pun tidak ada pemikiran dan tujuan untuk diri sendiri, perkataan yang diucapkannya akan membuat orang lain meneteskan air mata.” (“Sadar Jernih,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I)
Ia merawat saya setelah itu. Sembilan hari kemudian, kantor Changchun di Beijing membawa saya kembali ke Changchun. Ketika meninggalkan pusat penahanan, orang yang menjemput saya bertanya apakah saya punya uang. Saya mengatakan kepadanya bahwa semua uang saya sudah diambil, jadi ia pergi ke orang yang melakukan serah terima dan menyuruhnya mengembalikan uang kami. Orang itu pergi. Kurang dari satu menit kemudian ia kembali dan berkata tidak ada uang. Pria lainnya berkata, “Tunggu, jangan khawatir.” Ia menelepon orang lain untuk membantunya menemukan uang itu. Tidak lama kemudian, uang kami dikembalikan kepada kami. Ketika kami meninggalkan pusat penahanan, orang yang menjemput kami menoleh kepada saya dan berkata, “Kamu adalah guru fisika anak saya. Ketika putra saya menulis ujiannya untuk sekolah menengah, nilai fisikanya adalah 99 persen.” Di permukaan, ia membantu saya karena ia tahu siapa saya, tetapi saya tahu bahwa sebenarnya Guru yang melindungi saya.
Berkultivasi Menyingkirkan Keterikatan pada Kepentingan Pribadi
Selama proses kultivasi, Guru memberi petunjuk tentang hal-hal yang harus saya pahami, melindungi saya, dan mendorong saya untuk maju. Setelah pensiun pada tahun 1997, saya pergi membantu sebuah penerbit majalah untuk menjual iklan dengan seorang rekan praktisi. Kami berdua pergi ke klinik yang dijalankan oleh seorang dokter tradisional Tiongkok yang sudah tua. Istri pemilik berkata, “Banyak sekali perusahaan surat kabar yang ingin memasang iklan kami, saya menolak semuanya. Kalian berdua terlihat jujur jadi saya akan mengizinkan kalian memasang iklan kami.”
Setelah iklan selesai, kami pergi ke klinik untuk menagih pembayaran. Wanita itu berkata, “Uang telah dikumpulkan oleh penulis naskah. Saya tidak mau memberikannya tetapi ia tidak mau pergi. Tidak ada yang bisa saya lakukan jadi saya membayar kepadanya.” Saya berkata kepada praktisi lain: Uang diambil oleh penulis naskah dari perusahaan majalah. Ini terjadi untuk membantu kita berdua melepaskan keterikatan pada kepentingan pribadi. Guru berkata,
“Kita selaku orang Xiulian justru kian tidak patut berbuat seperti ini, kita selaku orang Xiulian berprinsip mengikuti keadaan secara wajar, yang semestinya milik anda tidak akan hilang.” (Ceramah 7, Zhuan Falun)
Kami berdua memutuskan bahwa kami tidak akan mengambil pembayaran itu. Kami pergi ke penerbit majalah dan memberi tahu manajernya, “Kami adalah praktisi Falun Dafa. Kami tidak menginginkan uang itu lagi. Jika kami tidak berkultivasi Dafa, kami tidak bisa menerima kalau satu sen pun kurang dari yang seharusnya dan anda harus membayarnya.”
Meskipun kami kehilangan uang, kami melepaskan pengejaran uang dan keterikatan kami pada kepentingan pribadi. Beberapa hari kemudian, wanita itu menelepon saya dan berkata, “Pembayaran tersebut seharusnya milik anda. Saya akan menagih kembali untuk anda.” Saya pikir ini adalah ini adalah untuk memuaskan kepentingan pribadi saya, jadi saya berterima kasih kepadanya dan mengatakan kepadanya bahwa saya tidak menginginkan uang itu. Saya telah meningkatkan Xinxing saya dalam hal ini, dan itu lebih baik dari pada kekayaan apa pun.
Melepaskan Keterikatan pada Nama
Saya pergi ke daerah pedesaan pada Maret 1999 untuk memberi tahu orang-orang tentang Falun Dafa. Sebelum saya pergi, saya meminta seorang praktisi dalam kelompok belajar Fa untuk datang ke rumah saya sedikit lebih awal di malam hari untuk bersiap-siap menyambut yang lain datang belajar Fa.
Saya kembali beberapa hari kemudian dan bermimpi. Saya bermimpi saat itu musim panen, dan saya melihat tumpukan kol dan wortel. Ada juga tumpukan kacang hijau di tanah dan sebuah truk kargo besar melewatinya. Sangat menyakitkan melihat kacang hijau dihancurkan. Ketika pengemudi melihat ekspresi wajah saya yang kesal, ia tidak meminta maaf. Sebaliknya ia berbicara kasar kepada saya. Ketika saya bangun, saya berpikir, “Bukankah ini tentang berkelahi dan menipu orang lain?” (Catatan penerjemah: Dalam bahasa Mandarin, kata kacang hijau DOU JIAO adalah homofon dengan kata lain yang berarti berkelahi dan licik, yaitu GOU XIN DOU JIAO)
Kol dan wortel memiliki akar, dan ceramah baru Guru “Mencabut Sampai ke Akar-akarnya“ baru saja diterbitkan. Saya merasa Guru sedang mengisyaratkan saya tetapi saya tidak tahu kenapa.
Saya pergi ke tempat latihan pagi itu seperti biasa, dan seseorang menyuruh saya pergi ke ruang penjaga untuk rapat. Saat saya sampai di pintu, seorang praktisi pusat asisten dengan sangat serius bertanya kepada saya, “Apa yang kamu lakukan kemarin? Orang-orang dalam kelompok kamu pergi ke mana-mana mencari kelompok belajar Fa.” Saya menjawab, “Saya meminta ini dan itu untuk belajar Fa.” Ia terus memarahi saya. Agak memalukan, tetapi saya juga berpikir bahwa ini terjadi untuk membantu saya melepaskan keterikatan pada harga diri. Saya harus berterima kasih kepadanya, tetapi saya merasa bahwa saya diperlakukan tidak adil.
Dua hari kemudian, pada pertemuan pemimpin kelompok belajar Fa, ia menunjuk ke arah saya dan mengatakan kepada semua orang untuk tidak menjadi seperti saya. Saya berpikir, “Situasi sudah berlalu. Kenapa kamu masih membicarakannya?”
Beberapa hari kemudian, beberapa koordinator tempat latihan dan pemimpin kelompok belajar Fa, berjumlah lebih dari dua puluh orang, berkumpul untuk sebuah pertemuan. Ia mulai mengkritik saya lagi dan mengulangi apa yang terjadi. Keegoisan dalam hati saya dan diri saya yang sebenarnya mulai bertentangan satu sama lain dan pada akhirnya saya bertanya pada diri sendiri, “Mengapa ia mengulanginya lagi dan lagi? Apakah ini keterikatan saya pada harga diri, dan saya merasa diperlakukan tidak adil? Pengejaran nama saya begitu kuat, saya telah menyingkirkannya dari akarnya. Ketika saya dengan sungguh-sungguh mencari ke dalam dan menemukan bahwa ketika saya pergi, saya tidak memberi tahu praktisi lain dalam kelompok kami, itu mengakibatkan kesulitan bagi praktisi ini untuk belajar Fa. Ini kesalahan saya.
Selama wabah SARS tahun 2003, seorang praktisi yang membuat materi klarifikasi fakta ditangkap. Banyak praktisi tidak bisa mendapatkan materi. Apa yang bisa dilakukan? Pada saat itu, praktisi lain dan saya membeli komputer dan membawanya ke tempat praktisi. Kami memintanya untuk mengajari kami cara mencetak. Mempelajari ini membutuhkan waktu satu hari penuh. Saya mempelajarinya dua kali tetapi saya masih tidak tahu cara mencetak materi. Sayapikir mungkin itu karena ketakutan saya, dan Xinxing saya buruk.
Saya kemudian membawa komputer dan printer ke apartemen kosong milik seorang adik perempuan praktisi. Ketika kakaknya mengetahui, kakaknya takut, dan menolak kami menyimpan peralatan di sana. Saya bertanya-tanya apa yang bisa saya lakukan. Saya pulang ke rumah dan memberi tahu suami saya tentang hal ini. Tidak sangka suami saya menyuruh saya membawa semua peralatan ke rumah. Saya bisa membuat materi klarifikasi fakta di rumah. Saya berterima kasih kepada Guru. Dengan demikianlah saya membuka tempat pencetakan materi klarifikasi fakta kecil.
Hati untuk Orang Lain
Melihat kembali bertahun-tahun kultivasi ini, ketika mengklarifikasi fakta, saya mempertahankan hati yang ingin menyelamatkan orang lain. Saya tidak melepaskan kesempatan apa pun. Saat merenovasi apartemen, saya juga tidak melewatkan seorang pekerja pun. Saya mengklarifikasi fakta kepada mereka semua. Mereka mundur dari PKT dan organisasi terkaitnya. Beberapa berhenti merokok, dan beberapa mendapat keberuntungan setelahnya. Mereka semua sangat berterima kasih.
Ketika orang-orang datang untuk melihat bagaimana hasil renovasi, saya tidak melewatkan kesempatan ini untuk mengklarifikasi fakta. Contoh, pemuda yang tinggal di lantai atas dan bekerja di Biro Keamanan Umum Kota datang untuk melihat renovasi. Saya membuka pintu dan mengundangnya masuk. Melihat sekeliling, ia melihat video Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis diputar di televisi saya. Ia menyuruh saya untuk berhati-hati. Sebelum mereka pergi, saya memberitahukannya bahwa saya telah berlatih Falun Dafa selama lebih dari dua puluh tahun. Ia berkata, “Baiklah, berlatihlah di rumah dan jagalah keselamatan.” Saya berkata, “Terima kasih atas perhatian anda.” Saya kemudian membantunya mundur dari PKT.
Ketika tetangga saya selesai merenovasi apartemennya, tidak ada orang yang tinggal di sana jadi ia menitipkan saya kuncinya. Saya membuka jendela untuk sirkulasi udara di apartemennya. Ketika ia pindah, makanan pertamanya dimasak di apartemen saya. Ia sangat terharu. Kemudian, setiap kali ia mempunyai makanan enak, ia membagikannya kepada saya. Ketika ia pergi ke luar kota, ia selalu menitipkan kepada saya kunci apartemennya. Ia berkata bahwa ia bahkan tidak bisa mempercayai saudara-saudaranya sendiri untuk dititipi kunci, tetapi ia mempercayai saya. Saya mengatakan kepadanya bahwa ia harus berterima kasih kepada Guru dan Falun Dafa.
Ketika paket tiba untuk tetangga saya, mereka akan mempercayakan saya untuk mengambilnya dan menyimpannya untuk mereka. Komite pengelolaan lingkungan memberi saya sebotol minyak kedelai dan sepasang kuplet di akhir tahun. Saya menulis surat terima kasih kepada mereka dan memberi manajer itu seratus yuan. Saya mengatakan kepada mereka untuk mengingat, “Falun Dafa Baik. Sejati-Baik-Sabar Baik.” Saya juga membantu penjaga keamanan gedung dan tukang ledeng untuk mundur dari PKT. Singkatnya, saya membantu banyak orang di lingkungan sekitar untuk mundur dari PKT, dan banyak dari mereka tahu bahwa saya berlatih Falun Dafa. Saya tahu bahwa orang-orang yang memiliki takdir pertemuan dengan saya sedang menunggu saya untuk menyelamatkan mereka.
Guru terus menerus mendorong saya. Ketika saya membaca buku-buku Dafa dengan pikiran terfokus, terkadang saya tanpa sadar menangis. Beberapa kali, saya melihat huruf di Zhuan Falun berubah menjadi berbagai macam warna. Saya juga melihat kata-kata di Lunyu dalam warna-warni. Saya melihat tiga huruf “Zhen Shan Ren” berputar. Suatu kali, setelah memutar video ceramah Fa Guru di daerah pedesaan, sebuah Falun besar muncul di atas kepala saya malam itu. Falun itu terus berputar selama sepuluh menit. Saya tahu bahwa Guru sedang memberi saya semangat.