(Minghui.org) Dua warga Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, menghadapi persidangan karena keyakinannya pada Falun Gong setelah satu tahun penahanan.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual dan meditasi kuno yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.
Weng Qingzhong
Pada tanggal 12 September 2019, beberapa petugas polisi pergi ke apartemen yang disewa Fang Weixiong, polisi menahan pemiliknya, dan menyuruhnya untuk mengetuk pintu. Fang, berusia 55 tahun, tidak menanggapi. Polisi kemudian menunggu di luar apartemen hingga Fang keluar.
Weng Qingzhong, berusia 57 tahun, kebetulan melihat polisi di luar apartemen Fang. Dia mengirim pesan pada Fang tentang situasinya dan menyuruh Fang untuk berhati-hati.
Tidak lama kemudian, petugas polisi bersenjata masuk ke rumah Fang dan menangkapnya karena mereka mencurigai Fang menyebarkan materi Falun Gong.
Keesokan harinya, setelah menemukan pesan Weng yang dikirimkan kepada Fang, polisi menangkap Weng di tempat kerja dan menggeledah rumahnya. Mereka menyita lima buku Falun Gong miliknya.
Kedua pria itu ditahan di Pusat Penahanan Distrik Tianhe sejak saat itu. Kejaksaan Distrik Tianhe menyetujui penangkapan mereka pada tanggal 17 Oktober 2019, dan menyerahkan kasusnya ke Kejaksaan Distrik Haizhu pada tanggal 16 Desember 2019. Keduanya didakwa, dan kasusnya dipindahkan ke Pengadilan Distrik Haizhu pada akhir bulan Januari 2020.
Dalam beberapa tahun terakhir, Kejaksaan Distrik Haizhu dan Pengadilan Distrik Haizhu telah menangani sebagian besar kasus Falun Gong di Guangzhou. Setidaknya sepuluh hakim di Pengadilan Distrik Haizhu melakukan sidang terhadap kasus-kasus Falun Gong, termasuk Zhou Zhengyuan, Liu Ying, Deng Yulin, Chen Peng, Wang Jie, Jia Cunjin, dan Chen Yinting.
Weng adalah ahli dalam ukiran batu. Sebelum berlatih Falun Gong pada tahun 2006, dia menderita sakit maag yang parah dan kecanduan merokok, minum-minum, serta berjudi. Dia pemarah dan sering bertengkar dengan istrinya. Setelah berlatih Falun Gong, kesehatannya meningkat, dia menghentikan kebiasaan buruknya, menjadi baik hati dan sabar.
Laporan terkait: