(Minghui.org) Dengan Festival Pertengahan Musim Gugur yang semakin mendekat, praktisi Falun Gong di Washington, D.C. berkumpul di depan Capitol Hill untuk mengucapkan selamat merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur kepada Guru Li Hongzhi dan mengungkapkan rasa terima kasih kepada Guru Li atas penyelamatan belas kasih Guru Li.
Praktisi Falun Gong dari Washington, D.C. berkumpul di depan Capitol Hill untuk foto grup pada 27 September 2020.
Praktisi berkumpul di Capitol Hill untuk foto grup pada 27 September 2020. Kemudian, mereka melakukan latihan di depan Monumen Washington. Beberapa praktisi berkumpul di depan Gedung Putih sementara yang lain berbicara kepada para penonton tentang Falun Dafa dan penganiayaan oleh rezim komunis di Tiongkok
Praktisi Falun Gong melakukan latihan di Monumen Washington.
Turis menerima materi informasi dari praktisi Falun Gong.
Beberapa praktisi di acara tersebut berkata mereka memahami arti kehidupan yang sejati dan berharap untuk menjalani yang terbaik setiap hari. Mereka juga akan menghadapi kesulitan dan tantangan dengan tenang dalam usaha untuk menjadi orang yang lebih baik. Mereka berkata mereka sangat berterima kasih atas bimbingan Guru dan perlindungannya dan merasa berhutang budi dan sangat menghormati Guru; hanya dengan berkultivasi dengan tekun mereka bisa membalasnya.
Tenggelam dalam Dafa, Remaja Pasca 90-an Berterima Kasih atas Bimbingan Guru
Zhou Gui, 27, berkata ia merasa sangat berterima kasih kepada Guru karena “tidak membiarkannya diperdaya.” Ia sekarang bekerja sebagai akuntan di sebuah perusahaan bioteknologi internasional.
Tetap di Jalur Kultivasi Meskipun Dianiaya
Zhou Gui mulai berlatih Falun Dafa dengan keluarganya sejak kecil. Buku pertama yang dia baca adalah Zhuan Falun, buku utama Falun Gong. Prinsip yang diajarkan Guru Li Hongzhi tertanam dalam ingatannya dan membantunya menghadapi kesulitan dalam hidup.
Ketika Partai Komunis Tiongkok (PKT) melancarkan tindakan keras di seluruh negeri dan penganiayaan Falun Gong, ibu Zhou ditangkap secara ilegal lima kali. Di sekolah, teman sekelasnya menjauhi Zhou dan gurunya mencopotnya dari posisi pengawas kelas. Zhou tidak merasa sedih. Ia tahu bahwa Guru dan teman sekelasnya tidak tahu kebenaran Falun Gong.
Suatu hari saat pulang sekolah, Zhou bertemu dengan dua orang polisi. Tetangganya telah membawa ibunya ke tempat aman. Polisi kemudian berkata kepada Zhou untuk membuat ibunya melepaskan keyakinannya pada Falun Gong. Tetapi Zhou, berkata kepada mereka bahwa keluarganya telah mendapatkan manfaat dari Falun Gong. Tidak hanya kakek neneknya, yang berumur 70an, menghemat biaya medis, tapi mereka juga bisa mulai menjadi petani dan menggarap lahan yang besar. Neneknya, yang dulu buta sebelah di mata kirinya, mendapatkan kembali penglihatannya, dan seluruh keluarganya hidup secara harmonis setelah ia mulai berlatih.
“Mengapa kami tidak boleh berlatih?” Tanya Zhou.
Polisi merespons, “Tidakkah guru sekolah kamu mengatakan apa yang baik dan apa yang buruk?”
Zhou Gui berkata, “Guru sekolah mengatakan kepada saya bahwa Falun Gong buruk, tapi itu adalah apa yang pemerintah katakan kepada mereka. Ini tidak sesuai fakta dan tidak benar.”
Dua polisi itu kehabisan kata-kata setelah percakapan mereka. Zhou Gui baru berumur sembilan tahun waktu itu.
Mengingat Ajaran Dafa Dalam Masa Paling Berat
Zhou Gui datang ke Amerika Serikat 6 tahun lalu dan bekerja paruh waktu di sebuah restoran Tiongkok. Ia bekerja 6 hari seminggu dan merasa keletihan. Sendirian di negara asing benar-benar sebuah tantangan. Padahal di Tiongkok, ia adalah siswa teladan yang disayangi dan dipuji oleh orang tuanya.
“Selama masa terberat saya,” ia berkata, “saya akan mengingat ajaran Dafa. Saya akan berusaha yang terbaik dan tidak menyimpan dendam. Saya menganggap kesulitan sebagai kebahagiaan dan berusaha untuk berbelas kasih kepada setiap orang di sekeliling saya.”
Tidak peduli bagaimanapun sulitnya hidup bagi Zhou Gui, ia dengan tekun belajar ajaran Dafa, berlatih, mengklarifikasi kebenaran dan menghadiri aktivitas Falun Gong.
Zhou Gui berkata, “Saya perlu mencari ke dalam dan berpikir akan kepentingan orang lain terlebih dahulu ketika saya menghadapi konflik. Kadang sangatlah sulit bagi saya, dan saya merasa diperlakukan dengan buruk. Tapi saya tahu Guru sedang mendorong kita maju untuk melakukan lebih baik dan menjadi orang yang mengikuti standar lebih tinggi. Saya sangat berterima kasih kepada Guru dan Guru juga sangat berbelas kasih. Tidak peduli bagaimanapun kita berkultivasi, Guru tidak akan pernah menyerah. Ia selalu membimbing kita dan memberikan yang terbaik bagi kita.”
Posisi akuntan Zhou Gui di perusahaan bioteknologi membutuhkan pengalaman 20 tahun, tapi ia hanya menjalani pelatihan 1 tahun dan sangat berkemampuan dalam apa yang ia kerjakan. Talentanya ditemukan oleh perusahaan ketika ia bekerja di sebuah perusahaan akuntansi yang berhubungan dengan perusahaan teknologi.
Pekerjaan Zhou Gui sangat berat, dan terkadang ada masalah yang tidak bisa ia pecahkan. “Saat malam hari saya akan meminta pertolongan Guru dan meminta kebijaksanaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah tersebut.” Katanya.
“Terkadang saya tidak mempunyai gambaran untuk mengerjakan sebuah tugas, tapi setelah satu atau dua hari saya mengetahui jawabannya dan menyelesaikan masalahnya. Bos akan memuji saya dan berkata saya melakukan lebih baik dari orang lain dengan pengalaman lebih banyak. Ia sangat bangga pada saya.
“Orang muda selalu mencari pekerjaan lebih baik, reputasi dan kemakmuran. Tapi saya berpikir bahwa berjuang demi reputasi dan kemakmuran bukanlah tujuan akhir. Mengapa kita datang ke dunia dan bagaimana segala hal diselesaikan pada akhirnya? Ada bimbingan lebih tinggi kepada standar moral kita. Buku Zhuan Falun mengatakan kepada kita untuk mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Prinsip ini akan mempunyai manifestasi berbeda di tingkat berbeda. Saya tidak ingin terlalu memedulikan kepunyaan secara materi. Saya ingin mengikuti standar moral dan tujuan lebih tinggi dalam hidup saya.”
Mengingat masa lalu, Zhou Gui berkata bahwa semua kesulitan yang ia derita membuatnya menjadi ia yang sekarang dan bahwa ia sangat berterima kasih atas bimbingan Guru. “Saya tahu Guru selalu menjaga saya. Saya tidak diperdaya atau tersesat karena Guru selalu mencerahkan saya setiap kali saya menghadapi kesulitan dan penderitaan,” katanya.
Menemukan Jawaban yang Hilang
Praktisi Falun Gong Zhang Weiguo mengungkapkan rasa terima kasih atas bimbingan Guru.
Ketika Zhang Weiguo hampir berumur 30, ia telah berhasil dengan baik tapi melihat hidupnya hanya sebagai siklus, melakukan hal yang sama setiap hari. “Bahkan tidak akan terasa menyedihkan jika saya mati,” katanya. Ia merasakan ia kehilangan sesuatu dan berusaha membaca kitab Buddha dan Tao “Tao Te Ching.” Tetapi, tidak ada yang berhasil memuaskan pencariannya akan kebenaran.
Ia diperkenalkan kepada Falun Gong di sekolah menengah dan merasa itu luar biasa. Hatinya berkata seperti itu, “Falun Gong adalah apa yang saya cari.” Zhang mengingat. “Setelah mulai berlatih Falun Gong [tahun 2009], ia mengubah saya dalam banyak hal, utamanya hati saya. Dafa secara jelas memberi tahu saya berlapis-lapis prinsip dibalik segala hal di dunia ini… Dafa dengan jelas memberi tahu saya alasan di balik segala hal dan menunjukkan jalan yang jelas kepada saya.”
Zhang sekarang melihat kemunduran dan kesulitan dari berbagai sudut pandang. Ia mempelajari untuk mencari ke dalam untuk menemukan alasan dibalik kesulitan. Ada sebuah pepatah Tiongkok berbunyi, “Lingkungan tergantung pada apa yang ada di hati anda.” Dari pepatah ini, ia sadar bahwa ia secara erat berhubungan dengan segala sesuatu di sekelilingnya.
Zhang bekerja di perusahaan perangkat lunak internasional dan memimpin tim yang terdiri dari 50 orang. Suatu hari koleganya dari sumber daya manusia bertanya bagaimana ia bisa memimpin bawahannya. Di departemen lain, semua orang akan mengeluh tentang atasan mereka, tapi tim Zhang sering memujinya.
Zhang terkejut dan berkata ia tidak melakukan apapun yang di luar hal normal. “Ketika hati anda berubah lebih baik, lingkungan anda akan berubah lebih baik juga,” katanya.
Zhang berkata ia beruntung bisa mempelajari Dafa dan dipenuhi dengan rasa terima kasih kepada Guru Li Hongzhi. Ia berkata dengan tulus, “Terima kasih, Guru, karena telah menjaga saya.”
Berkultivasi dengan Tekun dan Mendapatkan Manfaat dari Falun Gong
Praktisi Falun Gong Gao Meixia (kiri) dan Xu Shaofei (kanan) dari Washington, D.C. mengungkapkan rasa terima masih kepada Guru.
Gao Meixia, yang mendapatkan gelar medis dari Peking Union Medical College, mulai berlatih Falun Gong sebagai cara untuk menghilangkan penyakitnya. Seiring ia menggali lebih jauh dalam kultivasi, ia sadar bahwa Dafa sangat luas dan mendalam.
Gao berkata, “Falun gong tidak hanya meningkatkan kesehatan fisik dan mental saya, tapi ia juga membersihkan jiwa dan memperbolehkan saya menemukan arti sejati dari kehidupan. Saya merasa sangat damai dan hidup dengan harapan setiap hari. Saya sangat berterima kasih kepada Guru, dan saya telah mendapatkan manfaat sangat banyak di bawah bimbingan Guru.”
Suami Gao, Xu Shaofei, bekerja di National Cancer Institute (Institusi Kanker Nasional). Ia berkata bahwa setelah ia mulai berlatih Falun Gong tahun 1996, ia menjadi orang yang lebih baik.
“Saya telah menyadari bahwa hidup di dunia sekuler bukanlah tentang harta benda. Kita perlu mempunyai keyakinan kita sendiri dan pengejaran spiritual. Saya percaya Sejati-Baik-Sabar adalah prinsip yang perlu kita ikuti. Ini juga adalah sesuatu yang saya kejar.”
Penganiayaan Falun Gong oleh PKT menghentikan Xu kembali ke Tiongkok. Pada kesempatan Perayaan Festival Pertengahan Musim Gugur, Xu berharap praktisi di daratan Tiongkok juga dapat memiliki lingkungan yang damai untuk berlatih Falun Gong dengan bebas.
Gao dan Xu ingin mengirimkan ucapan mereka yang paling tulus kepada Guru Li: “Guru kita tidak menginginkan balasan apa pun. Saya akan menyimpan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya di hati saya, melakukan dengan baik sebagai pengikut Dafa, dan berkultivasi dengan rajin."