Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Seorang Wanita Changchun Dijatuhi Hukuman Penjara Empat Tahun karena Keyakinannya pada Falun Gong

11 Nov. 2020 |   Oleh koresponden Minghui di Provinsi Jilin, Tiongkok

(Minghui.org) Li Guiying, seorang penduduk berusia 53 tahun dari Kota Changchun, Provinsi Jilin, dijatuhi hukuman empat tahun karena keyakinannya pada Falun Gong. Masa hukumannya berakhir pada tanggal 24 Oktober 2020. Tidak jelas pada saat penulisan apakah dia telah dibebaskan sesuai jadwal.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual kuno yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Li ditangkap pada tanggal 25 Oktober 2016, oleh petugas berpakaian preman untuk memenuhi kuota praktisi Falun Gong yang ditangkap. Pada tanggal 13 Juli 2017, dia dijatuhi hukuman empat tahun di Penjara Wanita Provinsi Jilin, di mana dia disiksa karena menolak untuk melepaskan keyakinannya.

Karena Li melakukan mogok makan untuk memprotes penganiayaan, kunjungan keluarganya ditolak. Pada tanggal 18 Desember 2017, Li dipukuli dan dianiaya oleh tiga tahanan kriminal. Dia menderita beberapa memar di lengannya.

Li sering dipaksa untuk menonton video yang memfitnah Falun Gong. Pada tanggal 9 Februari 2019, tiga tahanan yang sama mencoba menyeretnya ke barisan depan untuk menonton video tersebut. Ketika Li menolak, satu tahanan sengaja melepaskannya dan kepala Li membentur dinding.

Penyiksaan fisik dan mental menyebabkan Li pusing, sakit kepala, dan tekanan darah tinggi. Para tahanan menutupi siksaan tersebut dan berbohong, mengatakan bahwa Li menolak untuk minum obat tekanan darah. Penjaga Gao Yang mengancam akan membawa Li ke rumah sakit jika dia menolak minum pil. Dia memerintahkan tahanan lain untuk mencekok paksa makan kepada Li.

Karena dia menolak untuk melepaskan keyakinannya, Li dipaksa duduk di bangku kecil setiap hari selama lebih dari dua tahun setelah dia dimasukkan ke penjara pada tahun 2017. Duduk seperti itu berlangsung selama 18 jam berturut-turut.

Akibat penyiksaan, Li menjadi lumpuh pada bulan September 2019 dan membutuhkan bantuan untuk berjalan. Saat dia menolak untuk duduk di bangku, dia dikurung di ruang isolasi kecil karena "menentang" berlangsung selama satu bulan.

Ketika dia dibawa keluar dari isolasi, Li mengalami masalah jantung. Detak jantungnya lebih dari 130 per menit. Dia diperiksa ke rumah sakit pada bulan November.

Penangkapan dan Penyiksaan Sebelumnya

Li bekerja di Akademi Ilmu Pertanian. Sebelum hukuman penjara terakhirnya, dia ditangkap pada bulan Agustus 2009 dan ditahan di kamp kerja paksa selama 18 bulan. Pada bulan September 2012, dia ditangkap untuk kedua kalinya dan dikirim ke pusat pencucian otak selama lebih dari empat bulan untuk "diubah pendiriannya". Dia disiksa di kedua tempat.

Disiksa di Kamp Kerja Paksa Heizuizi

Li membagikan materi informasi tentang Falun Gong di sebuah desa pada malam hari tanggal 16 Agustus 2009. Putranya, yang bukan praktisi tetapi sering membantu menyebarkan fakta tentang Falun Gong, ditangkap malam itu dan sepeda motornya disita.

Li ditangkap keesokan harinya dan rumahnya digeledah. Di dalam mobil polisi, petugas memukulinya ketika dia mencoba untuk mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong kepada mereka.

Li diinterogasi di kantor polisi. Dia tidak menjawab pertanyaan apa pun tetapi hanya berkata, "Falun Gong dipraktikkan di lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Dunia membutuhkan Sejati-Baik-Sabar.” Keesokan harinya, dia dibawa ke Pusat Penahanan Weizigou. Pada tanggal 2 September 2009, dia dibawa ke Kamp Kerja Paksa Heizuizi dan ditahan selama satu setengah tahun.

Li dianiaya secara fisik dan mental di Bangsal No. 4 selama 40 hari. Setiap hari, dia dipaksa melakukan kerja paksa dan mendengarkan dua kolaborator (mantan praktisi yang telah melepaskan keyakinannya di bawah tekanan) membaca artikel yang memfitnah Falun Gong. Ketika dia tidak melakukan kerja paksa, beberapa kolaborator memfitnah Falun Gong di depannya dan mencoba untuk "mengubah pendirian" dia. Pada satu peristiwa, mereka menyuruhnya berdiri dengan wajah didorong ke dinding selama satu setengah hari setelah dia menolak untuk mengatakan dari mana dia mendapatkan komputer dan printernya.

Untuk memprotes perlakuan terhadap praktisi lain yang diikat ke ranjang kematian, Li dan praktisi lainnya melakukan aksi duduk selama tiga hari, tanggal 7-9 Juni 2010. Semua praktisi diperpanjang masa hukumannya, Li selama 13 hari.

Karena dia terpapar bahan beracun yang membuat produk untuk ekspor, penglihatan Li menurun dan dia memiliki masalah fisik lainnya. Pada tanggal 1 Februari 2011, dia menderita serangan jantung karena beban kerja.

Li seharusnya dibebaskan pada tanggal 2 Maret 2011. Sebaliknya, dia dibawa ke Pusat Pencucian Otak Xinglongshan karena dia memiliki buku Zhuan Falun, buku utama Falun Gong, dan ceramah Falun Gong lainnya. Sebelum pemindahan ke pusat pencucian otak, saudara laki-lakinya telah diancam oleh supervisor tempat dia bekerja dan dipaksa untuk menandatangani perjanjian agar dia dikirim ke pusat pencucian otak.

Di pusat pencucian otak, tiga kolaborator mencoba membuat Li melepaskan Falun Gong tetapi gagal. Dia menolak untuk menandatangani tiga pernyataan dan bersikeras bahwa dia dibebaskan tanpa syarat. Dia akhirnya dipaksa untuk menandatangani satu pernyataan jaminan yang bertentangan dengan keinginannya, yang kemudian dia nyatakan batal demi hukum.

Li akhirnya dibebaskan pada tanggal 15 April. Setelah kembali ke rumah, dia menyadari bahwa komputernya dan materi Falun Gong lainnya serta uang tunai 3.000 yuan telah diambil. Dia meminta mereka mengembalikan, tetapi kantor polisi membantah tuntutannya.

Li juga menderita kerugian finansial. Majikannya berhenti membayar gajinya selama satu tahun ketika dia di penjara.

Disiksa di Pusat Pencucian Otak Fenjin

Li ditangkap untuk kedua kalinya pada bulan September 2012. Setelah ditahan di Pusat Penahanan Weizigou selama 15 hari, dia dipindahkan ke Pusat Pencucian Otak Fenjin untuk "diubah pendirian."

Karena dia menolak, para penjaga menghasut kolaborator untuk menanganinya. Mereka membuat lingkaran dan memerintahkan Li untuk berdiri di dalamnya dari pagi hingga malam setiap hari. Ini berlangsung selama empat bulan -- sampai pusat pencucian otak bubar pada bulan Februari 2013.

Berdiri dalam waktu yang lama membuat kakinya bengkak dari lutut ke bawah. Punggungnya menjadi kaku, keras dan sangat nyeri. Dia juga sering ditampar. Pada suatu peristiwa, dia ditampar dengan sangat keras hingga kehilangan pendengarannya dan satu gigi tanggal. Dia juga tidak diizinkan untuk mandi atau menggunakan kamar kecil sesuai kebutuhan.

Li juga disiksa secara mental. Kolaborator itu merobek halaman dari buku-buku Falun Gong dan memasukkannya ke dalam celana dalamnya.

Akibat dari siksaan yang tiada henti ini, Li kehilangan penglihatan, pendengaran, dan ingatannya. Dia menjadi lambat dalam merespon. Tangannya gemetar hingga dia tidak bisa memegang sumpitnya. Dia juga mengalami masalah kesehatan, termasuk sering buang air kecil, nyeri punggung bawah, kepekaan terhadap cahaya, dan lemah fisik dan mental.

Setelah dibebaskan, dia mengalami kesulitan untuk naik dan turun dari tempat tidur. Dia sering mengalami nyeri dada. Dia merasa sangat lemah dan sering jatuh. Insomnianya semakin parah. Dia sudah beruban di usia awal 40-an.

Pihak yang Terlibat selama Penganiayaan Li

Gao Yang (高阳): penjaga, Penjara Wanita Provinsi Jilin, + 086-18504302264 Zhan Weizhong (战维忠): kepala, Kantor Polisi Sijianfang, + 086-15904406439 Song Zhanlong (宋占龙): ketua, Akademi Ilmu Pertanian, + 086-431- 87874222

Laporan terkait:

Jilin Woman Forced to Sit on a Small Stool Every Day for Two Years in Prison