Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Berjuang untuk Menghilangkan Kesengsaraan Penyakit

2 Nov. 2020 |   Oleh seorang praktisi Falun Dafa di Australia

(Minghui.org) Sejak saya memperoleh Fa pada tahun 1998, Guru telah melindungi dan membimbing saya dalam kultivasi. Saya sudah mengalami banyak hal. Saya ingin berbicara tentang bagaimana saya mengatasi karma penyakit.

Ilusi Tidak Bisa Menipu

Saya dari Tiongkok datang ke Melbourne pada bulan Januari 2017. Di lingkungan yang sangat aneh ini, saya merasa stres karena aspek-aspek yang hampir melampaui daya tahan saya. Saya gagal dalam ujian Xinxing beberapa kali. Pada bulan April, saya mulai mengalami karma penyakit. Saya mengalami nyeri di tubuh bagian bawah, dan saya selalu lelah. Saya mencari ke dalam, dan memancarkan pikiran lurus, tetapi dengan efek yang kecil.

Pada suatu malam di bulan Agustus selimut listrik saya terbakar. Dua hari kemudian saya hampir tertabrak mobil. Kemudian, keluarga saya di Tiongkok memberi tahu saya bahwa empat polisi mendatangi rumah saya di Tiongkok untuk menangkap saya, karena saya mengajukan gugatan terhadap Jiang Zemin, mantan kepala rezim komunis, yang telah meluncurkan dan mengarahkan penganiayaan terhadap Falun Gong, juga disebut Falun Dafa.

Tiga malam berturut-turut saya memiliki mimpi yang sama — saya menderita kanker. Dalam mimpi ketiga, seorang rekan praktisi memberi tahu saya bahwa kanker telah menyebar.

Saya juga merasakan sakit di perut bagian bawah. Gangguan kejahatan sangat parah. Berat badan saya turun lebih dari 4,5 kilogram. Orang biasa bertanya mengapa kuku jempol kaki saya berwarna hitam. Kemudian, saya melihat sebuah artikel yang mengatakan bahwa penyebab kuku jari kaki hitam adalah kanker. Saya segera mematikan ponsel — saya tidak boleh membaca hal semacam ini, karena saya tidak boleh tertipu oleh ilusi yang dibuat oleh kejahatan.

Orang biasa lainnya mengatakan kepada saya bahwa dia yakin saya memiliki masalah kesehatan karena suara saya terdengar tidak normal.

Saya tahu bahwa semua ini adalah perangkap yang diatur oleh kekuatan lama. Mereka mencoba membuat saya mengakui pengaturan mereka. Saya berkata kepada mereka di dalam hati saya: “Tidak peduli trik apa yang kamu mainkan, semuanya hanyalah ilusi bagi saya. Saya hanya mempercayai Guru dan Fa. Saya hanya mengikuti pengaturan Guru.”

Saya berkata pada kuku jari kaki saya: “Kamu adalah bagian dari tubuh saya. Saya adalah pemimpinnya, dan kamu harus mendengarkan saya. Kamu tidak harus mengikuti kejahatan dan menunjukkan ilusi kepada saya. Harap menjadi putih atau merah muda.” Hebatnya, warna kuku jari kaki itu berangsur-angsur berubah. Sebagian besar memutih, dan sisanya menjadi merah muda. Ini meningkatkan kepercayaan diri saya pada pikiran lurus.

Suatu hari, teman sekamar saya bertanya kepada saya: “Bibi, apakah kamu sakit? Wajahmu terlihat sangat pucat.” Wajah saya dulu terlihat sangat sehat. Saya melihat diri saya di cermin dan menangis. Saya berkata kepada Guru: “Jangan khawatir, Guru. Saya pasti akan mengatasi ujian ini. Tolong bantu saya meningkatkan pikiran lurus saya.”

Guru berkata:

“Ujian yang paling sulit bagi seseorang, ujian yang harus diterobos selama berkultivasi, adalah melepaskan hidup dan mati. Tentu saja tidak semua orang dihadapkan pada ujian hidup dan mati, tetapi secara keseluruhan bukan tidak mungkin hal ini terjadi. Ketika masing-masing orang menghadapi ujian paling besar bagi dirinya, ketika dia diuji apakah dapat melepaskan keterikatannya yang terbesar, sesungguhnya semua itu adalah menguji apakah dia dapat menerobos tahap ujian tersebut. Jika dia dapat melepaskan hidup dan mati, dia adalah Dewa; jika dia tidak dapat melepaskan hidup dan mati, dia adalah manusia.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa Australia)

Keterikatan pada Keegoisan

Saya mulai mencari ke dalam untuk konsep dan keterikatan manusia. Saya menemukan bahwa saya menginginkan kenyamanan, memiliki pikiran penuh nafsu, iri hati, pamer, menahan kebencian, balas dendam, dan memiliki banyak keterikatan lainnya. Saya memancarkan pikiran lurus setiap jam di rumah untuk melenyapkan hal-hal buruk yang telah saya bentuk dalam masyarakat manusia. Di antara pemancaran pikiran lurus saya belajar Fa untuk meluruskan diri sendiri. Tapi ilusi gejala penyakit semakin memburuk.

Saya memikirkan semua yang telah saya lakukan akhir-akhir ini, mencoba menemukan celah apa yang dimanfaatkan oleh kejahatan. Saya berlutut dan mulai menghafal Zhuan Falun. Ini adalah keempat kalinya saya menghafal Zhuan Falun, saya telah menghafal Buku ini tiga kali di Tiongkok. Saya tidak punya pikiran lain dalam pikiran saya. Setelah selesai bekerja, yang saya lakukan hanyalah menghafal Fa. Hal-hal negatif mencoba mengganggu saya, tetapi saya tidak mengakuinya. Ketika pikiran negatif itu datang, saya memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkannya. Saya tidak mengakuinya sebagai pikiran saya sendiri.

Suatu hari ketika saya sedang menghafal Fa, saya melihat keegoisan saya. Kemudian saya teringat bahwa salah satu anggota keluarga saya di Tiongkok menderita karma penyakit. Saya cemas, karena saya tidak dapat menahan rasa sakit kehilangan dia. Saya tidak bisa hidup tanpanya. Kadang-kadang saya khawatir jika saya kehilangan dia, saya tidak akan punya siapa-siapa untuk membantu memperbaiki printer saya. Ketika printer dan komputer saya bermasalah, saya selalu mengandalkannya untuk memperbaikinya. Saya bahkan berpikir untuk menanggung beberapa karmanya.

Mengingat semua ini, saya bertanya pada diri sendiri apakah saya dapat memberi kepada praktisi tanpa syarat — saya bahkan tidak merawat putri saya sendiri ketika dia baru saja melahirkan, dan saya bahkan tidak memiliki kesempatan untuk melihat bayinya. Saya memiliki toko sendiri untuk diurus. Saya sangat sibuk, dan mencurahkan seluruh waktu saya untuk anggota keluarga itu. Saya tahu jawaban itu: “Tidak, saya pasti tidak akan melakukan hal yang sama kepada praktisi lain. Tingkat saya tidak setinggi itu.” Motivasi saya egois, berdasarkan qing. Saya memiliki keterikatan yang kuat pada qing, dan kejahatan memanfaatkan celah ini.

Guru berkata: “Saat sanak keluarga dan handai tolan mengalami penderitaan, apakah hati anda tak terusik, bagaimana anda mempertimbangkan hal tersebut, selaku seorang praktisi Gong memang demikian sulit!” (Ceramah 8, Zhuan Falun)

Saya terjebak dalam qing keluarga, yang menyebabkan penganiayaan. Selama menghafal Fa, Guru membuka kebijaksanaan saya, dan membiarkan saya melihat keterikatan saya yang terbesar dan paling dalam - keegoisan. Saat itu, saya merasa beban yang selama ini menekan jantung dan membuat saya kesulitan bernapas, sirna. Tubuh saya juga terasa nyaman. Saya berterima kasih atas bimbingan Guru yang belas kasih.

Guru berkata:

“Menjadi seorang baik agak lebih mudah, tetapi tidak begitu mudah bila Xiulian Xinxing. Praktisi Xiulian harus punya persiapan mental, harus berhati tulus dengan lebih dahulu berniat jujur. Manusia hidup di dunia, menghadapi masyarakat yang rumit, anda ingin berbuat baik, namun ada yang tidak menghendaki anda berbuat baik, anda tidak merugikan orang lain, namun dengan berbagai alasan orang lain dapat mencelakakan anda. Di sini ada sebagian ditimbulkan oleh sebab non-alami, dapatkah anda menyadari apa sebabnya?” (Bab III Xiulian Xinxing, Falun Gong)

Saya disadarkan oleh ajaran Guru. Guru sedang membicarakan saya. Mengapa saya merasa sangat sedih saat disakiti oleh orang lain? Mengapa saya tidak bisa lulus ujian? Saya tidak menyadari bahwa saya tidak berpikiran luas sampai suatu hari saya membaca ajaran itu. Konflik itu disebabkan oleh diri saya sendiri. Mengapa saya mengeluh tentang orang lain? Yang lain mengikuti prinsip manusia biasa, tetapi saya harus menghadapi konflik sebagai seorang praktisi. Saya terlalu terikat pada keterikatan orang lain, dan gagal memosisikan diri saya dengan baik. Ketika orang lain tidak memperlakukan saya dengan baik, atau memandang ke arah saya, hati saya tergerak. Sebaliknya saya mengingat sikap mereka dalam pikiran saya untuk waktu yang lama. Saya selalu mencari ke luar, dan gagal mencari kesalahan saya sendiri. Hal ini mengakibatkan berbagai macam kesengsaraan.

Menghilangkan Gangguan

Gangguan kejahatan sangat parah. Setiap kali dalam perjalanan ke daerah Pecinan untuk mengklarifikasi fakta tentang Dafa, saya merasa tidak nyaman. Otot di kaki saya kaku. Saya buang air kecil di celana saat di dalam mobil dua kali, hingga harus pulang ke rumah untuk membersihkan dan mengganti pakaian. Saya berkata kepada kekuatan lama: “Kamu mencoba menghentikan saya mengklarifikasi fakta, dan membangunkan hati nurani orang. Saya pasti akan pergi. Saya tidak akan mendengarkan kamu. Saya hanya mendengarkan Guru saya.” Sore itu, saya meyakinkan 24 orang untuk mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT). Tentu saja, Guru yang membangunkan mereka. Guru menyemangati saya dengan meyakinkan orang-orang itu.

Saya mencoba menuliskan pengalaman saya selama periode itu beberapa kali. Tetapi setiap kali, segera setelah saya mulai, saya mengalami ilusi karma penyakit. Setelah beberapa kali, saya menyerah untuk menulisnya. Saat itu saya tidak ingin menghadapi kesulitan, dan saya ingin menyelamatkan muka.

Selama hari-hari tersulit dalam hidup saya, Guru yang belas kasih membimbing saya dengan Fa, dan terus-menerus membuat saya semakin memahami Fa. Ketika saya sangat kesakitan, saya bisa mendengar musik Pudu setiap hari. Saya selalu menangis ketika mendengarnya. Guru melindungi saya, dan mendorong saya untuk berkultivasi Fa dengan gigih.

Suatu pagi, ketika saya bangun, saya merasa tubuh saya sangat nyaman. Saya melihat dua Falun berputar dengan kecepatan sangat tinggi. Guru yang belas kasih memurnikan tubuh saya lagi. Saya menangis.

Kesengsaraan berlangsung selama satu tahun. Saat menghafal Fa, saya belajar bagaimana mencari ke dalam. Saya memahami keseriusan kultivasi. Dengan pengaturan Guru dan bantuan rekan praktisi, saya membaca Fa, dan melakukan latihan bersama secara daring dari pukul 2:50 pagi sampai 7:30 pagi. Saya menghabiskan dua jam untuk menghafal Fa setiap hari. Melalui semua ini, saya meningkat pesat dalam banyak aspek kultivasi. Akhirnya pikiran lurus melenyapkan kejahatan. Lambat laun rasa sakit di perut saya hilang, dan saya sembuh.