(Minghui.org) Lima bulan setelah istrinya meninggal dunia akibat dilecehkan oleh polisi, seorang warga Kota Pingdingshan berusia 68 tahun, Provinsi Henan dijatuhi hukuman empat tahun dan denda 2.000 yuan pada 28 Oktober 2020 karena keyakinannya pada Falun Gong.
Falun Gong, juga disebut Falun Dafa, adalah latihan spiritual dan meditasi yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak 1999.
Cobaan berat Si Taian [Pria] dimulai ketika polisi masuk ke rumahnya untuk melecehkannya pada 26 Oktober 2019. Saat kepala polisi Chen Liupan menginterogasi Si dan istrinya, Hao Zhi, beberapa petugas lainnya menggeledah rumah mereka dan mengambil foto. Buku-buku Falun Gong Si disita. Polisi memerintahkan Si untuk menandatangani catatan interogasi, tetapi dia menolak.
Polisi mengganggu Si dua kali lagi, pada 30 dan 31 Oktober 2019, dan mengancam akan memberinya 15 hari penahanan.
Pelecehan yang sering terjadi menyebabkan tekanan mental yang luar biasa pada istri Si, Hao yang kesehatannya terus menurun. Kondisinya tidak membaik selama beberapa bulan berikutnya dan akhirnya dia meninggal dunia pada tanggal 3 Mei 2020.
Pada 26 Juni 2020, polisi menangkap Si di rumahnya. Dia diadili oleh Pengadilan Kabupaten Lushan di Pusat Penahanan Kabupaten Lushan pada 26 Oktober. Keluarganya tidak diizinkan untuk menghadiri persidangan. Hakim tidak mengizinkan pengacaranya untuk mengajukan pembelaan tidak bersalah, tetapi memerintahkan dia untuk membuat pembelaan bersalah dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
Si didakwa dengan "merusak penegakan hukum dengan organisasi sesat," dalih standar yang digunakan untuk mengkriminalisasi praktisi Falun Gong. Bukti penuntutan terhadapnya termasuk buku-buku dan materi Falun Gong yang disita dari rumahnya.
Si menolak untuk mengaku bersalah dan mengajukan pembelaan tidak bersalah untuk dirinya sendiri. Di akhir persidangan, hakim menyuruhnya menandatangani pernyataan berjanji untuk berhenti berlatih Falun Gong dan tidak berpartisipasi dalam kegiatan terkait Falun Gong. Si menolak.
Hakim menjatuhkan hukuman dua hari kemudian.
Si mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1996 dan memuji latihan tersebut karena meningkatkan kesehatannya dan memungkinkan dia untuk melakukan pekerjaan berat di sekitar rumah.
Setelah rezim komunis memerintahkan penganiayaan pada tahun 1999, rumah Si digeledah empat kali dan dia ditahan dua kali karena mengajukan tuntutan pidana terhadap Jiang Zemin, mantan kepala rezim komunis yang memerintahkan penganiayaan.