(Minghui.org) Menjelang hari Thanksgiving, pada sore hari tanggal 22 November 2020 praktisi Falun Gong mengadakan acara perayaan di Taman Hermann Houston untuk berterima kasih kepada Guru atas penyelamatan Guru yang penuh belas kasih.
Praktisi Falun Gong mengambil foto bersama di Taman Hermann Houston.
Praktisi muda Dafa mengucapkan Selamat hari Thanksgiving kepada Guru
Praktisi Falun Gong melakukan latihan di Taman Hermann
Memperagakan Latihan Falun Gong
Langit sangat cerah, dan matahari bersinar terang. Praktisi Falun Gong (juga disebut Falun Dafa) mengenakan kaos kuning, dan berfoto bersama di depan landmark taman. Para praktisi mengucapkan rasa terima kasih yang tulus - "Mengucapkan Selamat Hari Thanksgiving kepada Guru" dan "Falun Dafa Baik, Sejati, Baik, dan Sabar adalah baik."
Setelah itu, para praktisi memperagakan latihan di taman. Suasana tenang dan damai dan penduduk setempat yang melintas di kereta kecil mengamati dengan penuh perhatian.
Berkultivasi Selama Bertahun-tahun
Praktisi Falun Gong, Chen adalah pemilik perusahaan keuangan. Dia berkata, "Saya telah berlatih Falun Gong selama 23 tahun. Guru mengajar saya Dafa, dan saya sangat merasakan keagungan dan berharganya Dafa. Setelah berlatih, saya menjadi sangat sehat. Kesehatan fisik dan mental saya benar-benar meningkat banyak darinya."
“Sebelum saya berlatih Falun Gong,” katanya, “Saya menderita penyakit ginekologi dan kista ovarium, dan menjalani operasi di Tiongkok. Setelah datang ke AS,saya tertarik untuk berlatih Falun Gong, dan kista ovarium saya menghilang."
“Setelah berlatih,” katanya, “pandangan saya tentang dunia berubah. Ketika saya berurusan dengan orang-orang, saya memperlakukan mereka dengan baik. Ambil contoh, suatu kali seorang teman yang datang ke AS dari Tiongkok dan tinggal sementara di rumah saya. Saya bisa menunjukkan kepedulian dan perhatian terhadap teman ini, sama seperti cara saya memperlakukan keluarga saya. Ketika dia melihat cara praktisi Falun Gong memperlakukan orang lain, dia sangat tersentuh dan berkata, 'Saya tidak percaya pada kebohongan propaganda yang disebarkan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT).'”
Chen berkata, “Saya sangat beruntung bisa berlatih Falun Gong. Saya tidak mengalami masalah dan sehat. Saya berterima kasih kepada Guru atas semua yang telah Guru berikan kepada saya."
Kehidupan Wu Mengalami Perubahan
Seorang praktisi Falun Gong lainnya, Wu berkata, "Setelah berlatih Falun Gong, suasana hati saya merasa bahagia, jiwa saya tenang, damai dan tubuh saya sehat. Berlatih Falun Gong adalah pilihan terbaik dalam hidup saya.”
Wu pernah menjadi dosen universitas di Tiongkok. Dia berkata, “Mengingat kembali kehidupan saya yang pasang surut, saya mengalami trauma. Ketika saya masih dalam kandungan ibu, ayah saya ditangkap dalam salah satu gerakan politik Partai Komunis."
Dia melanjutkan, “Meskipun orang tua saya rajin bekerja, mereka tidak punya pilihan hanya menderita selama gerakan politik, menjalani hidup yang sangat melelahkan. Setelah saya dewasa, saya tidak memahami dunia ini, dari mana orang-orang itu berasal, dan mereka akan kembalike mana? Saya sangat berhati-hati, dan saya tidak mudah percaya pada apapun."
“Selain itu, saya menderita penyakit keturunan. Saya menderita banyak penyakit yang sama dengan ibu saya, seperti hipertrofi ventrikel kiri, aritmia, tekanan darah tinggi, arteriosklerosis serebral, dan neurodermatitis.”
Sangat beruntung, kehidupan Wu berubah pada tahun 2006. Dia berkata, "Setelah saya berlatih Falun Gong, penyakit keturunan saya menghilang, jantung saya tidak lagi mengalami kelainan, dan yang lebih penting saya benar-benar memahami tujuan dari hidup, yaitu kembali ke diri yang sejati. Saya juga tidak lagi merasa tertekan. Saat saya menghadapi masalah, saya bisa tenang, dan tahu bagaimana menanganinya.”
Kadang-kadang, ketika saya bertemu teman yang sudah lama tidak saya temui, mereka berkata, “Saya merasa kamu jauh lebih muda dan lebih bahagia sekarang.”
Saya memberi tahu mereka, “Karena saya berlatih Falun Gong. Berlatih Falun Gong memperkaya jiwa saya. Saya benar-benar berterima kasih kepada Guru.”