(Minghui.org) Seorang pria pensiunan berusia 82 tahun baru-baru ini ditangguhkan uang pensiunnya dan biro jaminan sosial setempat tidak memberikan alasan. Setelah pensiun dari Perusahaan Kereta Api Tiongkok di Kota Chengdu, Yang Hejiang, seorang penduduk Kota Suining, Provinsi Sichuan, telah menerima uang pensiun bulanan tanpa masalah apa pun hingga bulan September 2020, ketika tiba-tiba dihentikan.
Yang menelepon mantan majikannya dan diberitahu bahwa dia harus memberikan pemberitahuan resmi terkait hukuman penjara karena menegakkan keyakinannya pada Falun Gong sejak 12 tahun lalu. Karena dia tidak lagi memiliki dokumen tersebut, dia harus pergi ke pengadilan setempat dan melalui proses yang panjang untuk mendapatkan salinannya, yang mungkin membantu atau tidak membantu kasusnya.
Yang adalah seorang praktisi Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya di China sejak tahun 1999. Pada tahun 2008, Yang ditangkap dan dipenjara selama empat tahun karena dia menolak melepaskan keyakinannya.
Untuk menganiaya praktisi Falun Gong secara finansial, biro jaminan sosial di seluruh Tiongkok baru-baru ini mulai menuntut agar praktisi mengembalikan uang pensiun apa pun yang mereka terima selama dipenjara. Biro tersebut sering secara sewenang-wenang menangguhkan tunjangan pensiun praktisi, untuk mengembalikan “hutang” mereka (uang pensiun yang dibayarkan saat mereka ditahan).
Yang tetap menerima tunjangan pensiun setelah dia dibebaskan pada tahun 2012, dan penangguhan pensiunnya pada bulan September 2020 bisa jadi karena kebijakan jaminan sosial baru yang menuntut pengembalian tunjangan yang dibayarkan selama di penjara. Biro jaminan sosial setempat, bagaimanapun, menolak untuk mengkonfirmasi alasannya.
Penganiayaan Masa Lalu
Pekerjaan Yang melibatkan pencampuran dan penyemprotan beton. Jumlah debu yang dihirupnya selama bertahun-tahun membuat paru-parunya rusak parah. Sebelum pensiun, dia dan tujuh rekan kerjanya menderita paru-paru fibrosa (silikosis). Dia juga menderita hipertensi dan nyeri kronis di kaki dan punggung.
Tujuh rekan kerjanya semuanya meninggal karena silikosis. Nasib Yang berubah ketika dia belajar Falun Gong pada tahun 1996, dan semua penyakitnya lenyap tidak lama kemudian. Dia menjadi sehat, gesit, dan energik. Orang yang mengenalnya mengatakan bahwa dia terlihat jauh lebih muda.
Setelah penganiayaan dimulai, polisi menangkap Yang dan putrinya pada bulan Juli 2008. Petugas menggeledah rumah mereka dua kali dan menahan mereka di Pusat Penahanan Yongxing. Putrinya kemudian dibebaskan. Sepuluh bulan kemudian, Pengadilan Distrik Anju menjatuhkan hukuman empat tahun penjara di Penjara Pria Deyang.
Petugas Kantor Polisi Kota Nanqiang menangkap Yang pada bulan Mei 2017 setelah seseorang melaporkannya karena menempelkanposter tentang Falun Gong. Dia kembali ke rumah setelah diinterogasi. Dua hari kemudian, polisi pergi ke rumahnya, memaksanya membubuhkan sidik jari, dan menahannya secara sewenang-wenang selama tiga hari.
Polisi dari Kota Nanqiang dan petugas dari Desa Dashiqiao sering mengganggu dia dan keluarganya. Mereka memaksa istri, putra, dan cucunya untuk membubuhkan sidik jari pada dokumen yang tidak jelas.
Dua petugas dari Kantor Polisi Fuyuanlu merekam interogasi mereka terhadap Yang dan putrinya pada tanggal 22 Oktober 2020.