(Minghui.org) Seorang wargakota Shulan berusia 66 tahun, Provinsi Jilin dijatuhi hukuman 3,5 tahun karena berlatih Falun Gong, latihan spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.
Zhu Zhaoshui ditangkap pada 10 September 2019 dan ditahan di Pusat Penahanan Kota Shulan. Dia hadir di Pengadilan Kota Shulan pada 19 Desember 2019. Keluarganya mengetahui pada November 2020 bahwa dia telah divonis bersalah. Ibunya, 93 tahun, menangis setiap hari atas cobaan beratnya dan merindukan putranya pulang.
Zhu mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1998. Mereka yang mengenal dia sebelumnya terkejut melihat perubahan yang dia alami setelah berlatih.
Pernah menjadi perokok dan peminum berat yang sering berkelahi dengan orang-orang dengan keterampilan seni bela dirinya, Zhu berhenti merokok dan minum serta menahan diri dari perkelahian.
Dia menjadi rendah hati, jujur, ramah dan baik hati. Dia merawat istrinya yang terbaring di tempat tidur selama lebih dari sepuluh tahun sampai istrinya meninggal. Dia kemudian mengajak ibunya yang pemarah untuk tinggal bersamanya karena tidak ada saudara kandungnya yang bersedia merawatnya.
Karena menolak melepaskan Falun Gong, Zhu berulang kali ditangkap dan mengalami penyiksaan selama dalam penahanan.
Dia ditangkap pada 3 November 2002. Polisi menggantungnya di pergelangan tangan dan memukulinya. Lengannya mati rasa pada saat dia diturunkan. Dia membutuhkan waktu enam bulan untuk sembuh kembali. Para penjaga juga mengikatnya ke pagar besi dan tidak mengizinkannya tidur selama tiga hari.
Zhu kemudian dihukum satu tahun kerja paksa di Kamp Kerja Paksa Jiutai. Hukumannya diperpanjang 5,5 bulan karena dia menolak melepaskan Falun Gong.
Dia ditangkap lagi pada 5 Januari 2006 dan dijatuhi hukuman satu tahun lagi di Kamp Kerja Paksa Jiutai. Setelah kamp kerja paksa menolak untuk menerimanya, polisi menahannya di Pusat Penahanan Kota Shulan dan memeras 2.000 yuan dari keluarganya pada 23 Januari 2006 sebelum membebaskannya. Polisi terus melecehkan Zhu setelah itu, memaksanya tinggal jauh dari rumah untuk menghindari penganiayaan.