(Minghui.org) Saya dan suamisaytelah menikah selama lebih dari 20 tahun. Kami memiliki keinginan, jadi kehidupan pernikahan kami cukup sederhana. Pada tahap awal kultivasi saya, hampir tidak ada gangguan dari nafsu, dan saya pikir saya tidak memiliki keterikatan ini. Dengan demikian mudah melewati ujian nafsu dan keinginan dalam mimpi.
Namun, seiring peningkatan kultivasi, saya mencapai tingkatan yang berbeda, merefleksikan kondisi yang berbeda. Saya mulai membayangkan cerita dalampikiran saya, menganggap diri saya sebagai karakter utama dalam cerita romantis. Saya tahu itu tidak benar. Pada awalnya, saya melihatnya sebagai karma pikiran, jadi saya menahan diri. Saya menghabiskan lebih banyak waktu belajar Fa dan menyingkirkannya dengan pikiran lurus. Namun, lingkungan eksternal atau mimpi akan menimbulkan kembali pikiran nafsu. Saya tidak bisa menyingkirkan sepenuhnya, dan saya tahu saya tidak cukup memperhatikannya.
Kultivasi ibarat berlayar melawan arus: Jika anda tidak bergerak maju, anda akan terhanyut ke belakang. Secara bertahap, keterikatan nafsu dan keinginan meningkat. Pada suatu hari empat tahun yang lalu, saya sedang belajar Fa, dan tiba-tiba ada perasaan aneh di bagian pribadi tubuh saya. Sangat kuat. Untung saja saya sendirian di rumah. Secara bertahap, perasaan itu hilang. Saya terus menghafal Fa, jadi situasinya tidak terulang lagi untuk waktu yang lama.
Saya mengunjungi mertua saya saat Tahun Baru Imlek tahun itu. Saya kebetulan menonton drama televisi dan merasatertarik. Setelah pulang rumah, saya meneruskan menonton dramanya, dan selesai menonton seluruh serial 60 episode. Ini adalah pertama kalinya saya menonton serial lengkap sejak saya mulai berlatih Dafa. Setelah menontonnya, saya merasa bersalah dan penuhpenyesalan. Saya memutuskan tidak akan pernah menonton hal-hal seperti itu lagi.
Tapi tidak berlangsung lama. Suatu hari saya menyadari bahwa saya bisa membaca novel elektronik (e-novel) di ponsel. Rasa ingin tahu mendorong saya membaca beberapa, dan situasinya dengan cepat menjadi tidak terkendali. Saya membaca hingga lima novel sebulan. Saya butuh tiga sampai lima hari untuk menyelesaikan sebuah novel.
Selama waktu itu,saya tidak cukup tidur, atau banyak melakukan apapun, sampai saya menyelesaikan buku itu. Ketika selesai membaca, saya tidak bisa berhenti membayangkan segala jenis cerita romantis. Setiap kali saya mencoba keluar dari situasi ini, saya menyesalinya dan bersumpah tidak akan pernah membaca e-novel lagi. Tetapi kesadaran utama saya tidak bisa mengendalikan diri, dan saya segera membaca novel lain.
Saya tidak berdaya. Apa yang harus saya lakukan? Saya merasa tidak enak badan. Saya mengalami sesak dada dan sesak napas. Saya terkadang perlu tiga kali istirahat untuk naik ke lantai enam. Hati saya gemetar, dan saya tidak memiliki kekuatan untuk melakukan apa pun. Saya merasa sulit untuk bergerak, berkeringat, dan itu menyakitkan.
Suatu ketika, saat saya sedang berjalan, saya tiba-tiba menyadari, “Kekuatan lama menggunakan iblis nafsu untuk membunuh anda! Anda jangandibodohi!" Saya kemudian merasakan sesuatu keluar dari sisi kanan dada saya.
Malam itu saya bermimpi dengan jelas. Seorang pria seperti monster dengan setelan biru langit tergeletak di samping saya, berteriak kesakitan, “Inikah cara untuk mati? Bagaimana saya bisa mati seperti ini?” Dalam pikiran saya, “Mati! Matilah!" Saya merasa jauh lebih baik sejak saat itu. Perasaan sakit lebih jarang terjadi dan menurun, tetapi belumsepenuhnya hilang.
Suatu pagi saya menangis dan bertanya-tanya apa yang bisa saya lakukan. Bagaimana saya bisa melewatkan kesempatan langka untuk berkultivasi Falun Dafa pada Masa-masa Akhir Pelurusan Fa? Kata-kata Guru kemudian muncul di benak saya:
“Fa dapat menjebol segala keterikatan, Fa dapat menghancurkan segala kejahatan, Fa dapat menangkal segala kebohongan dan Fa dapat memperteguh pikiran lurus.” (“Menyingkirkan Gangguan,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)
Saya tercerahkan. Saya menghabiskan lebih banyak waktu untuk menghafal Fa. Saya mencari ke dalam ketika kondisi kultivasi yang buruk muncul. Saya menemukan bahwa kondisi kultivasi yang buruk terkait dengan keterikatan saya untuk mencari kenyamanan. Saya mencoba untuk menyingkirkannya.
Mencari ke dalam lagi, saya menemukan bahwa saya ingin menjalani kehidupan yang baik di dunia manusia. Cinta romantis yang saya bayangkan adalah bagian dari kehidupan yang nyaman ini. Keinginan ini terkait dengan konsep manusia. Setelah empat tahun berkultivasi, tampaknya semua usaha saya gagal untuk menyelesaikan masalah nafsu ini sampai ke akarnya.
Saya membaca artikel berbagi pengalaman di situs web Minghui awal tahun ini. Seorang rekan praktisi dengan mata ketiga terbuka melihat praktisi lain, yang membaca e-novel, diikat ke kursi. Tubuhnya mengeluarkan benda-benda kotor dan ditelan ular. Saya terkejut. Saya berhenti membaca e-novel setelah itu.
Segera saya bermimpi dengan jelas di mana saya berlutut di hadapan Guru, yang menunjuk ke arah saya dan bertanya, "Apakah anda pikir anda dapat lulus ujian ini?"
Saya berpikir dalam hati, “Ujian nafsu telah berlangsung begitu lama. Sekarang Guru ada di sini, dan bisa membantu saya.” Jadi saya dengan tegas menjawab, "Ya!"
“Apakah anda masih membaca e-novel?” Guru bertanya. Saya menjawab, "Sudah lama sekali sejak terakhir kali saya membacanya."
Guru berkata, "Ini peringatan pertama untukmu." Saya mengangguk dengan penuh semangat. Guru melanjutkan, "Masih banyak orang yang harus diperingatkan juga."
Malam berikutnya saya bermimpi lagi. Seorang pria yang saya kenal sedang berbaring di tempat tidur saya ditutupi dengan selimut saya. Dia menarik saya ke tempat tidur bersamanya. Saya menatapnya dan berkata, "Ini tidak mungkin." Saya bangkit dan pergi.
Saya telah berubah secara drastis sejak saat itu. Pikiran nafsu lenyap, dan bagian sensitif tubuh saya tidak merespon lagi. Saya tidak tertarik dengan e-novel dan drama TV. Saya akhirnya memusnahkan kendali iblis nafsu dan keluar dari ujian nafsu. Semua ketidaknyamanan dalam tubuh saya hilang. Saya telah kembali ke kondisi normal dan murni yang seharusnya dimiliki oleh seorang kultivator.
Saya dengan tulus berterima kasih kepada Guru yang terhormat. Saya sangat menyesal karena saya tidak memiliki tekad yang kuat. Saya membutuhkan empat tahun untuk melewati ujian ini. Sangat menakutkan setelah memikirkan bahwa saya diberi peringatan langsungoleh Guru. Saya berada dalam bahaya.
Saya berbagi pengalaman ini semoga rekan-rekan praktisi bisa belajar dari pengalaman saya.