(Minghui.org) Selama pertengahan November 2020, saya telah membagikan sejumlah berita fakta mengenai kecurangan pemilu dan persidangan publik di akun Facebook. Tujuan saya adalah untuk mendorong kaum “mayoritas pasif” agar terus memiliki harapan.
Namun upaya saya tidak seperti yang diharapkan, karena kebanyakan orang bersikap acuh tak acuh atau percaya pada media kiri dan mengabaikan laporan yang bertentangan dengan keyakinan mereka. Saya mengembangkan mentalitas bersaing dan lebih keras untuk membujuk orang lain. Dalam proses itu saya berusaha membuktikan kebenaran diri sendiri. Saya merasa khawatir bahwa orang-orang akan tertipu oleh kebohongan.
Guru berkata dalam artikel terbarunya,
“Saat mengklarifikasi fakta, jangan menempatkan diri sendiri di antara manusia biasa, hanya dengan memosisikan diri sendiri dengan baik, baru tidak sampai terseret di dalamnya, baru bisa mengerjakannya dengan lebih baik.” (“Kepada Konferensi Fa di Taiwan”)
Saya merasa bagian ini langsung mengena pada diri saya. Setelah membaca artikel ini berkali-kali dan menggabungkannya dengan ceramah lain, saya memahami bahwa Guru berbicara tentang posisi di luar dunia manusia biasa. Seandainya saya memiliki mentalitas bersaing dan keinginan bertengkar di tengah manusia biasa, maka saya tidak berbeda dengan orang yang protes dengan tujuan politik. Namun jika saya tidak melakukan apa pun, berarti saya tidak peduli pada masalah moralitas dan Xinxing, karena ini merupakan masalah prinsip.
Fashen Guru membimbing saya untuk membaca ceramah berkaitan jiwa sekunder.
Guru berkata,
“Fu Yuanshen tidak berada dalam Triloka, namun berada dalam batas lingkup Triloka. Ibarat saya berdiri pada batas lingkup meja ini, tetapi saya tidak masuk ke dalam meja, oleh sebab itu Fu Yuanshen manusia dapat berhasil kultivasi kembali ke langit.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa New York 2007,” Ceramah di Berbagai Tempat VIII)
Sebagai praktisi, kita diharapkan untuk “keluar dari lima elemen dan Triloka,” jadi kriteria yang harus kita capai yakni “Manusia yang berada dalam dunia awam, namun niat pikirannya berada di luar tempat ini.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Internasional Manhattan 2005,” Ceramah di Berbagai Tempat V)
Saya sampai pada pemahaman bahwa jiwa sekunder tidak berada dalam Triloka, maka ia sendiri bukanlah kehidupan yang terbentuk oleh unsur dalam Triloka. Ia adalah sebuah kehidupan tingkat tinggi. Saya seharusnya tidak membatasi sumber informasi saya atau menghindari masalah ini. Melainkan harus memanfaatkan berita dan video yang diorganisir oleh rekan-rekan praktisi yang bekerja di media. Tetapi saya tidak terperosok dalam protes seperti yang dilakukan oleh manusia biasa, mengalami gangguan secara emosional, atau terpengaruh oleh kabar baik atau buruk.
Proses klarifikasi fakta tentang Dafa juga menjadi kesempatan untuk membersihkan diri dan melenyapkan konsep dan keterikatan manusia. Saya mengingatkan diri sendiri bahwa saya tidak boleh mengejar "like" seperti saat saya memposting ulang berita atau video. Sikap saya haruslah murni dan sakral.
Memancarkan pikiran lurus menjadi hal yang krusial. Saya memperhatikan bahwa saya melihat lebih banyak berita positif pada hari dimana saya memancarkan pikiran lurus dengan baik, dan juga sebaliknya.
Saya percaya hasilnya akan datang secara alami ketika praktisi melakukannya dengan lurus dan sesuai standar Dafa.