(Minghui.org) Seorang warga Kota Zhengzhou, Provinsi Henan berada dalam kondisi kritis setelah mogok makan lebih dari satu tahun untuk memprotes penganiayaan atas keyakinannya pada Falun Gong, sebuah metode kultivasi dan spritual yang telah dijadikan target oleh rejim komunis Tiongkok sejak 1999.
Putra dan menantu Guo Baojun mengunjunginya di rumah sakit pada tanggal 3 Desember 2020, pertama kali mereka diperbolehkan melihatnya sejak penangkapannya pada tanggal 10 November 2019.
Menurut anak Guo, ayahnya berada di ruang rumah sakit yang besar berbagi ruangan dengan pasien-pasien lain. Dia sangat kurus. Bibirnya kering dan kulitnya pecah-pecah. Kedua matanya bengkak. Terdapat selang untuk memberikan makanan di hidungnya. Dia sedang diinfus glukosa melalui lengannya, yang penuh dengan lebam dan luka jarum dari infus sebelumnya. Badannya juga terhubung dengan sebuah monitor Elektrokardiogram (EKG) dan kateter urin.
Si perawat berkata dia hanya memiliki berat badan 44 kg dan dikirim ke rumah sakit dengan naik kursi roda.
Saat melihat keluarganya, Guo mencoba untuk berbicara, tetapi terbatuk keras. Suaranya sangat lemah.
Masa Kanak-Kanak yang Getir
Guo Baojun, 62 tahun, lahir di Desa Houzhai, Distrik Erqi di Zhengzhou. Ayahnya Guo Yuanlin, dulu adalah seorang dokter pengobatan Tiongkok yang terkenal. Saat Guo Baojun berusia beberapa tahun, ayahnya sakit keras dan meninggal dunia. Ibunya bekerja keras untuk membesarkan dia dan kakak perempuannya.
Untuk memberikan kesempatan bagi Guo bersekolah, kakaknya berhenti sekolah. Karena menyayangi kesempatan berharga ini, Guo belajar dengan keras dan mendapatkan hasil yang sangat bagus. Sambil sekolah, dia juga melakukan pekerjaan di ladang yang intensif untuk menafkahi keluarganya.
Setelah bertahun-tahun bekerja keras dan belajar dengan giat, Guo tamat dari Universitas Normal Zhengzhou. Dia merangkap banyak jenis pekerjaan selama bertahun-tahun, termasuk sebagai seorang pejabat desa, seorang guru sekolah menengah, dan seorang akuntan di rumah sakit setempat.
Dia menerima ajaran Falun Gong pada tahun 1995 saat sedang bekerja di rumah sakit. Dia hidup berdasarkan prinsip “Sejati-Baik-Sabar” dan dikenal sebagai orang yang baik oleh teman-teman dan koleganya.
Penangkapan dan Hukuman
Setelah rejim komunis Tiongkok memerintahkan penganiayaan terhadap Falun Gong pada tahun 1999. Guo berulang kali ditangkap dan ditahan. Dia juga menjalani hukuman di kamp kerja paksa. Keluarganya telah melewati kesulitann yang luar biasa.
Guo ditangkap pada malam 10 November 2019, saat sedang membagi-bagikan materi Falun Gong. Dia mulai mogok makan setelah dia dibawa ke Pusat Penahanan No.3 Kota Zhengzhou, yang telah menolak kunjungan keluarganya hingga dia hampir meninggal dunia.
Jaksa setempat menuntut Guo pada tanggal 9 Januari 2020 dan melimpahkan kasusnya ke Pengadilan Distrik. Pada sore tanggal 12 Juni, hari Jumat, pengadilan memberitahu putra dan pengacaranya bahwa Guo telah dijadwalkan untuk disidang keesokan paginya.
Guo menghadiri persidangan melalui sebuah konferensi video di pusat penahanan. Dia mengakui bahwa dia telah membagi-bagikan materi klarifikasi fakta, tetapi tidak menerima dakwaan telah melakukan kesalahan apapun dengan menjalankan kepercayaannya dan berbicara mengenainya. Dia berkata dia tidak akan berhenti berlatih Falun Gong.
Putranya membacakan nota pembelaan tidak bersalah bagi Guo. Saat baru separuh membaca pembelaannya, si hakim menghentikannya dan berkata dia harus mengawasi kata-kata dan tindakannya. Si hakim memintanya untuk menandatangani pernyataan pembelaannya, dan mengirimkannya ke pengadilan setelah persidangan. Dia juga menanyainya apakah dia berlatih Falun Gong juga. Anak Guo menjawab bahwa dia tidak ada hubungannya dengan kasus ini.
Pengacadra Guo juga membacakan nota pembelaan sebelum hakim menunda persidangan.
Menurut putra Guo, yang melihatnya di video, Guo memiliki selang untuk makan di hidungnya. Meski dia mogok makan hampir tujuh bulan dan suarannya sangat lemah, dia masih tetap semangat.
Hakim menjatuhi hukuman Guo dua tahun penjara dengan denda sebesar 20.000 yuan pada tanggal 29 Juni 2020. Dia melakukan banding, tetapi pengadilan menengah menegaskan vonis pada putusannya pada tanggal 28 Agustus.
Kondisi Kritis
Putra Guo menerima telepon dari staf Pengadilan Distrik Zhonghuan pada tanggal 3 Desember 2020. Staf itu berkata pusat penahanan menghubungi mereka menanyakan nomor teleponnya, dan untuk memberitahu bahwa ayahnya sakit keras dan para petugas pusat penahanan ingin dia mengunjungi ayahnya.
Beberapa jam kemudian, para petugas pusat penahanan menelpon anak Guo dan berkata mereka telah mengirim ayahnya ke Rumah Sakit Rakyat No.2 Kota Zhengzhou. Mereka berkata bahwa Guo mulai mogok makan pada awal November 2019 dan telah diberika makan paksa setipa hari.
Anak Guo dan istrinya pergi ke rumah sakit sekitar jam 1.30 siang. Dibawah pengawasan dua petugas pusat penahanan, mereka bertemu dengan dokter jaga.
Dokter berkata bahwa Guo sedang menderita malnutrisi, dan juga pneumonia dan thrombus. Dia telah dirawat di rumah sakit beberapa kali dalam kondisi kritis.
Dokter dan petugas pusat penahanan mendesak putra Guo untuk membujuk ayahnya makan. Mereka juga memintanya untuk menandatangani sebuah surat persetujuan dan dia menolak.
Dokter mengancam bahwa tanpa surat persetujuan, mereka tidak bisa membiarkan dia mengunjungi ayahya. Putra Guo tetap menolak menandatangani suratnya.
Tiga menit setelah dokter dan para petugas pergi, para petugas memanggil putra Guo dan berkata atasan mereka telah memberikannya izin khusus untuk mengunjungi ayahnya tanpa perlu menandatangani surat persetujuannya.