(Minghui.org) Akibat hasil pemilu AS 2020 yang masih tertunda, banyak pendukung kedua kandidat presiden juga aktif berpartisipasi dalam berbagai acara. Dari rekaman video kegiatan ini, terlihat banyak perbedaan antara kedua kubu pendukung, termasuk budaya dan masa depan yang mereka wakili.

Damai dan Rasional berbanding. Ekstremis dan Kekerasan

Kebanyakan pendukung Trump adalah orang yang damai, rasional, dan disiplin diri. Seseorang dapat merasakan kebaikan dari mereka, ketekunan, keberanian, sikap positif, dan kekuatan keyakinan. Di sisi lain, pendukung Biden kerap menunjukkan perilaku ekstrem, seperti kekerasan, arogansi, kekacauan, amarah, dan kurangnya kontrol.

Netizen Jack Posobiec memposting video di Twitter, di mana pasangan muda dikepung, dicaci-maki, dan disiram air karena mendukung Trump. Meski demikian pasangan itu tetap tenang dan tidak melawan.

Sebaliknya, dalam parade yang mendukung Biden, banyak pendukung komunisme, LGBT, dan pendukung BLM. Seorang transgender berteriak, "Saya akhirnya lega!" Dalam parade tersebut juga ada seorang wanita telanjang yang dengan santai memotret orang lain.

Bisa dibayangkan, seandainya Biden menjadi presiden berikutnya, akan ada banyak undang-undang yang mendukung kamar mandi transgender, legalisasi ganja, suntikan obat-obatan gratis, legalisasi prostitusi di bawah umur, program operasi transgender anak yang didanai pemerintah tanpa persetujuan orang tua, dan banyak lagi.

“Saya Lebih Baik Mendapatkan Covid-19 Daripada Biden-20”

Puluhan ribu orang berkumpul di Washington D.C. pada tanggal 14 November untuk mendukung Trump. Seorang peserta mengenakan jaket dengan kata-kata, "Saya Lebih Baik Mendapat Covid-19 Daripada Biden-20."

Jaket yang dikenakan oleh pendukung Trump saat acara di Washington D.C. pada tanggal 14 November.

Kata-kata yang terdapat pada jacket mungkin terdengar tidak masuk akal pada pandangan pertama, tetapi kemungkinan besar mencerminkan keyakinan yang lebih dalam untuk menjaga nilai-nilai Amerika yang dilindungi oleh Konstitusi. Memprotes kecurangan pemilu di depan umum mungkin berisiko tertular virus, tetapi menjadikan orang yang salah sebagai presiden berikutnya dapat berisiko merusak masa depan Amerika dengan agenda sosialisme.

Tekad si pemakai jaket untuk mencari yang terbaik untuk Amerika digaungkan oleh warga Hong Kong yang berpartisipasi dalam gerakan demokrasi sebagai protes dari pengetatan cengkeraman Partai Komunis Tiongkok (PKT) di wilayah semi-otonom.

Dipengaruhi oleh PKT, orang-orang di banyak negara telah disesatkan oleh ideologi sosialis. Trump tetap teguh dengan nilai-nilai tradisional dan mengambil banyak inisiatif untuk melawan PKT, yang membuatnya mendapatkan kepercayaan dari orang-orang, yang tidak hanya menghadiri acara-acara sebelum pemilihan umum, tetapi juga kegiatan baru-baru ini yang menyerukan untuk menyelidiki kecurangan pemilu.

Perbedaan Tingkat Infeksi Antar Negara

Selain perilaku, kondisi kesehatan pendukung dua calon juga berbeda drastis, termasuk korban jiwa terkait virus corona. Setelah wabah awal di Wuhan, Tiongkok akhir tahun lalu, patogen menyebar dengan cepat sebagai akibat dari penyembunyian dan disinformasi yang konsisten dari PKT. Oleh karena itu, The Epoch Times menyebutnya Virus PKT.

Seperti yang dilaporkan sebelumnya di situs web Minghui.org, data antara Mei dan November tahun ini menunjukkan bahwa negara bagian merah (yang mendukung Trump) memiliki tingkat kematian rata-rata setengah dari di negara bagian biru (yang mendukung Biden).

Gambar 1: Bilah biru menunjukkan tingkat kematian rata-rata negara bagian biru, tempat Biden diproyeksikan akan menang. Bilah merah mewakili tingkat kematian rata-rata di negara bagian merah, tempat Trump diproyeksikan menang. Tingkat kematian di setiap negara bagian diturunkan menggunakan total kematian karena COVID dibagi dengan total kasus COVID di negara bagian tersebut antara 21 Januari dan 11 November, dan rata-rata kemudian diambil dari negara bagian yang relevan (biru atau merah).

Gambar 2: Garis merah solid menunjukkan angka kematian di negara bagian merah, di mana Trump diproyeksikan akan menang, sedangkan garis biru solid mewakili angka kematian di negara bagian biru, tempat Biden diproyeksikan akan menang. Tingkat kematian rata-rata untuk negara bagian biru (atau merah) yang sesuai dengan setiap tanggal yang ditunjukkan pada sumbu X dihitung berdasarkan data antara 21 Januari dan tanggal tersebut. Misalnya, tingkat kematian rata-rata untuk negara bagian merah yang berhubungan dengan tanggal 1 Mei adalah 3,34%, yang diperoleh dengan menggunakan data antara 21 Januari dan 1 Mei.

Sepanjang sejarah, orang-orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional biasanya diberkati dengan kesehatan dan kemakmuran, sementara mereka yang menyimpang menghadapi konsekuensi.

Falun Dafa, juga dikenal sebagai Falun Gong, adalah sistem meditasi berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Sejak PKT melancarkan kampanye nasional menentang latihan ini 21 tahun lalu, praktisi Falun Dafa telah bekerja keras untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan. Setelah virus PKT merebak, praktisi juga telah memberi tahu orang-orang bagaimana PKT menggunakan taktik penipuan yang sama dalam menangani virus seperti dalam penindasannya terhadap Falun Dafa.

Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Dafa, baru-baru ini menerbitkan puisi di Minghui dengan judul "Pemilihan Umum":

Di alam semesta yang terang benderang, iblis merah membuat kekacauan
Negara adidaya merebak bencana kecurangan
Hati manusia yang menguasai masyarakat dingin membeku
Kapan keadilan dan hati nurani dapat pulih kembali

Jika sejarah menjadi indikasi, kami yakin mereka yang menentang “penipuan dan kecurangan” dalam pemilu akan diberkati.