Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Anggota Parlemen Kanada Mengusulkan Mosi untuk Menangkal Intervensi Asing oleh Partai Komunis Tiongkok

7 Des. 2020 |   Oleh Ying Zi, koresponden Minghui di Kanada

(Minghui.org) Anggota Parlemen Kanada Garnett Genuis mengusulkan mosi anggota majelis rendah M-55 di Parlemen pada 26 November 2020, meminta pemerintah Kanada untuk memperkuat peraturannya tentang intervensi pihak asing. Anggota parlemen Genuis dan koleganya Pierre Paul-Hus, serta korban intimidasi dan pelecehan oleh pemerintah asing, mengadakan konferensi pers tentang mosi tersebut pada hari yang sama.

Anggota parlemen Kanada Garnett Genuis selama konferensi pers pada 26 November 2020

Kebebasan dan Hak Warga Kanada Harus Dilindungi

Anggota Parlemen Genuis mengatakan bahwa banyak orang yang meninggalkan negara asalnya karena represi politik, datang ke Kanada untuk mencari kebebasan, demokrasi, perlindungan hak asasi manusia, dan hukum. Para pendatang baru ini ingin menikmati hak untuk mengekspresikan pendapat mereka secara bebas tanpa rasa takut akan penindasan atau kekerasan, hak untuk diakui sebagai warga negara yang setara, terlepas dari keyakinan atau identitas mereka, dan kebebasan untuk jujur pada keyakinan dan kesetiaan pada negara baru mereka.

Tetapi bagi beberapa warga baru Kanada, intimidasi dari negara asalnya selalu menghantui mereka bahkan setelah mereka melarikan diri. “Warga Kanada baru meningkatkan kewaspadaan tentang upaya yang berkembang dari negara asing untuk menjangkau kehidupan warga baru Kanada di sini di tanah Kanada, untuk memantau dan mengancam mereka, dan menekan mereka agar memberikan dukungan untuk agenda strategis negara asing, atau setidaknya mencoba membuat mereka berhenti berbicara untuk keadilan dan hak asasi manusia."

Anggota parlemen Genuis menambahkan bahwa campur tangan asing semacam itu dapat melibatkan ancaman terhadap keluarga baru Kanada di negara asalnya atau ancaman kekerasan langsung di Kanada. Ancaman semacam itu tidak hanya merugikan warga baru Kanada, tetapi juga memengaruhi para elit di Kanada, mencegah pertukaran ide secara bebas, serta merusak pelaksanaan hak-hak dasar dan kebebasan warga Kanada.

Dia berkata, “Orang Kanada berjuang dan mati untuk hak-hak ini. Kita harus memastikan bahwa hak-hak ini tidak digerogoti oleh agen asing yang beroperasi di gang-gang gelap. Kanada harus tetap menjadi jenis masyarakat di mana semua orang bebas untuk mengekspresikan pendapat mereka terlepas dari pandangan atau negara asalnya."

Ancaman Asing Adalah Masalah Keamanan Nasional

Anggota parlemen Genuis juga mengatakan bahwa Kanada tidak dapat membiarkan para pendatang baru yang telah mengalami penindasan dan kekerasan di negara asalnya terus menghadapi ancaman di negara adopsi mereka, Kanada. Amnesty International telah mendokumentasikan campur tangan dan intimidasi yang menargetkan warga Kanada dan lainnya di bumi Kanada, serta tantangan yang dapat dialami warga Kanada yang menghadapi intimidasi ketika mencoba mengakses dukungan.

Dia menunjukkan bahwa ini adalah masalah keamanan nasional. Para korban seharusnya tidak hanya memanggil polisi setempat. “Penerapan kekuasaan strategis yang disengaja dan terkoordinasi oleh negara-negara asing di sini di Kanada bukanlah sesuatu yang secara ideal dilimpahkan kepada departemen kepolisian lokal untuk dihadapi sendirian. Sebaliknya, pemerintah Kanada harus memimpin kerja sama dengan lembaga penegak hukum, berbagai jenjang pemerintahan lain, dan masyarakat sipil untuk mengidentifikasi dan menyingkirkan intimidasi dan kekerasan semacam ini."

Pelanggaran Hak Asasi Manusia PKT di Dalam dan Luar Negeri

Anggota Parlemen James Bezan

Hanya beberapa hari sebelum anggota Parlemen Genuis memperkenalkan mosi tersebut, rekan-rekannya berdebat sengit di parlemen mengenai apakah Kanada harus melarang perusahaan telekomunikasi Tiongkok Huawei dari jaringan 5G dan kebijakan luar negeri lainnya dengan Tiongkok.

Selama debat yang berlangsung pada 17 November, anggota parlemen James Bezan berkata, "Saya ingin mengakui rezim komunis di Beijing terus melanggar hak asasi praktisi Falun Gong dengan mengambil organ mereka dan melarang hak mereka untuk berkumpul dan menjalankan keyakinan mereka. Kami tahu mereka juga menyangkal hak-hak yang sama bagi kaum Uighur dan memasukkan mereka ke kamp kerja paksa, dan ada rumor sterilisasi. Kita juga tidak boleh melupakan para biksu Tibet yang telah berjuang melawan rezim Beijing selama sekian lama. Tentu saja, semua warga Kanada sangat sadar akan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok terhadap para pejuang demokrasi di Hong Kong."

Anggota Parlemen Ed Fast

Anggota parlemen Ed Fast menyatakan dalam pidatonya bahwa PKT tidak menghormati kedaulatan Kanada dan mencampuri urusan dalam negeri Kanada. PKT jadi semakin terkenal melalui organisasi seperti United Front Work Department dan Confucius Institutes, telah mengambil tindakan khusus untuk menindas dan mengancam orang Tionghoa Kanada.

Dia berkata, “Teman saya Anastasia Lin, yang merupakan mantan Miss World Kanada, secara terang-terangan berkata tentang pendekatan Tiongkok yang menggunakan rasa takut untuk mengintimidasi orang-orang Kanada agar melakukan perintah Tiongkok. Ini adalah pelanggaran. CSIS, badan intelijen nasional kami, telah mengonfirmasi bahwa Beijing secara rutin menggunakan pejabat keamanan negara yang menyamar dan agen terpercaya, atau wakil, untuk menargetkan anggota komunitas Tiongkok Kanada dalam upaya membungkam kritik terhadap presiden Tiongkok, termasuk ancaman pembalasan terhadap keluarga mereka di Tiongkok. Agen mata-mata federal juga mengatakan aktivitas ilegal di Kanada ini adalah "bagian dari kampanye intimidasi global yang merupakan ancaman bagi [negara kita].”

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa pelecehan PKT terhadap praktisi Falun Gong di Kanada adalah contoh lain dari kelompok yang dianiaya secara kejam di Tiongkok yang diintimidasi di sini di Kanada. Orang-orang dari PKT yang mengancam praktisi Falun Gong akan berkata, “Kami tahu di mana orang tua anda tinggal di Tiongkok dan kami akan mengejar mereka. Kami akan mengejar saudara-saudaramu.”

“Ini adalah cara yang tidak dapat diterima oleh norma internasional di mana pun,” katanya.

Penganiayaan yang Diperpanjang Melalui Departemen United Front Work dan Organisasi Mahasiswa

Anggota Parlemen Kenny Chiu

Juga dalam debat yang sama, anggota Parlemen Kenny Chiu menambahkan bahwa: "Intimidasi oleh aktor asing di tanah Kanada adalah masalah yang sangat nyata dan meluas." Dia mengutip laporan media tentang berbagai kelompok di Kanada yang menjadi sasaran serangan pasukan asing. Mereka mungkin orang Iran, Uighur, atau praktisi Falun Gong. Pemerintah asing melecehkan warga Kanada, dan para korban juga mencari bantuan.

“Ini berdampak buruk pada kemampuan kelompok diaspora etnis minoritas untuk berpartisipasi penuh dalam mengalami hak yang kami junjung tinggi sebagai warga Kanada. Meskipun diterima di negara kita, mereka masih tidak dapat menjalankan kebebasan berbicara, kebebasan berserikat, dan hidup bebas karena takut akan dampak yang ditimbulkan oleh pelaku beritikad buruk yang beroperasi di bawah instruksi kelompok pemerintah asing atau dampak terhadap anggota keluarga di negara asal mereka.”

Dia menyebutkan bahwa protes yang diorganisir oleh pendukung demokrasi Hong Kong di Kanada telah ditanggapi dengan menggunakan taktik konfrontasi agresif oleh pengunjuk rasa pro-Beijing, dan para pengamat ahli percaya mungkin hal ini telah diarahkan atau diorganisir oleh otoritas negara Tiongkok. Pertarungan antara pengunjuk rasa pro-demokrasi dan pengunjuk rasa pro-Beijing terjadi di Toronto, Vancouver, Halifax, Montreal, Ottawa dan Richmond, British Columbia pada 2019, dengan pola tindakan agresif, mengancam, dan intimidasi yang dilakukan oleh kontingen pro-Beijing.

Dia menunjukkan bahwa melalui laporan media, departemen kerja front persatuan komunis Tiongkok telah mengidentifikasi siswa luar negeri sebagai salah satu dari 12 kelompok sasaran untuk pengarahan ideologis dan promosi kebijakan partai, yang penting untuk "mengkonsolidasikan dan memperluas" basis partai. Dokumen menteri pendidikan Tiongkok tahun 2016 juga menyerukan jaringan yang menghubungkan "tanah air, konsulat dan kedutaan besar, kelompok pelajar luar negeri dan sejumlah besar pelajar di luar negeri" untuk memanfaatkan energi patriotik di antara pelajar luar negeri.

Dia menyatakan bahwa “ahli tertentu telah mengidentifikasi pelajar dan asosiasi sarjana Tiongkok sebagai contoh keterlibatan UFWD dalam bidang pendidikan di luar negeri. Asosiasi ini konon bertugas memantau pikiran dan perilaku siswa Tiongkok di kampus Kanada dan telah menjadi pusat dari pembungkaman kebebasan berbicara tentang topik yang berkaitan dengan hak asasi manusia dan demokrasi yang sensitif terhadap pemerintah Tiongkok. Ini diperkuat lebih lanjut dalam laporan Komite Keamanan dan Intelijen Nasional Kanada yang dirilis musim semi ini.”