Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Senator Australia: Praktisi Falun Gong Membantu Semua Tahanan Hati Nurani Tiongkok

1 Feb. 2020 |   Oleh Minghui Biro Australia

(Minghui.org) Senator dan Ketua Komite Urusan Luar Negeri, Pertahanan dan Perdagangan Australia, Hon Eric Abetz berbicara guna mendukung upaya praktisi Falun Gong untuk mengakhiri penganiayaan di Tiongkok selama wawancara di kantornya di Hobart, Tasmania.

Senator Abetz terpilih sebagai ketua senat komite urusan luar negeri pada November 2018. Dia telah berkali-kali berbicara dengan praktisi Falun Gong di Australia tentang pelanggaran hak asasi manusia di Tiongkok. Dalam wawancara terbarunya, ia mengatakan bahwa upaya praktisi akan membantu memulihkan hak asasi manusia semua tahanan hati nurani di Tiongkok.

Praktisi Falun Gong di Australia telah menyerahkan 257.312 tanda tangan sebagai bagian dari petisi yang menyerukan diakhirinya pembunuhan praktisi Falun Gong yang direstui negara untuk organ di Tiongkok. Petisi dimulai pada November 2009 dan para praktisi menyerahkan sejumlah tanda tangan terbaru kepada Pemerintah Australia pada tanggal 16 September 2019.

Senator Australia, Hon Eric Abetz dengan seorang praktisi Falun Gong di kantornya di pusat kota Hobart.

Praktisi Falun Gong telah meningkatkan kesadaran tentang pengambilan organ paksa oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) dari praktisi Falun Gong yang masih hidup sejak 2006, ketika saksi pertama mulai muncul. Banyak orang Australia terkejut mengetahui pembunuhan tahanan nurani ini dan menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan.

Banyak Kerja Keras oleh Mereka yang Mengumpulkan Tanda Tangan”

Berbicara dengan praktisi di kantornya di Hobart, Tasmania, Senator Abetz mengatakan bahwa 250.000 tanda tangan adalah seruan dari populasi Australia yang berjumlah sekitar 25 juta.

Abetz juga berkata, "Sebagian besar petisi di Australia tidak mendapatkan 250.000 tanda tangan. Jadi, mendapatkan 250.000 tanda tangan menunjukkan bahwa banyak kerja keras telah dilakukan oleh mereka yang mengumpulkan tanda tangan. Ini juga indikasi bahwa banyak orang yang khawatir dan bersedia menandatangani petisi.”

“Apa yang perlu dilakukan adalah mempromosikan alasan yang memastikan bahwa hak asasi manusia adalah hal yang mendasar, tidak hanya bagi para praktisi Falun Gong tetapi juga orang lain yang telah mengalami nasib yang sama di Tiongkok komunis.”

“Di bawah kediktatoran, tahanan hati nurani digunakan untuk tujuan perampasan organ. Ini melanggar hak asasi manusia. Saya pikir bahwa itulah yang menyebabkan para praktisi sangat termotivasi untuk mengumpulkan tanda tangan dan mengapa orang-orang begitu bersedia untuk memberikan tanda tangan ini."

Putusan China Tribunal Benar dan Akurat

Senator Abetz mengatakan bahwa tindakan mengumpulkan tanda tangan telah memungkinkan orang-orang untuk memahami lebih banyak tentang kekejaman PKT. “Orang-orang, yang mendukung pandangan anda atau tidak memahami bahwa seseorang dengan kepercayaan tidak boleh dipenjara.”

Abetz juga berkata, “Kedua, organ mereka tidak seharusnya dirampas. Ini merupakan hukuman mati biadab. Ini benar-benar biadab, dalam setiap arti kata, terhadap setiap level hak asasi manusia.”

“Hak asasi manusia bersifat universal yang mencakup hak hidup, hak keyakinan hati nurani, hak untuk tidak menggunakan tubuh anda sebagai sasaran perampasan organ. Jadi itu biadab di setiap level.”

Senator Abetz telah meminta Departemen Luar Negeri Australia untuk mengevaluasi dan menanggapi laporan akhir yang diputuskan oleh China Tribunal di London tahun lalu.

Dipimpin oleh pengacara terkenal Inggris Sir Geoffrey Nice QC, pengadilan mengeluarkan putusan akhir pada Juni 2019 setelah berhari-hari mendengarkan kesaksian saksi dan memeriksa sejumlah besar bukti. Panel menyimpulkan bahwa perampasan organ hidup dari tahanan hati nurani di Tiongkok berlanjut dalam skala besar.

Senator Abetz mengatakan bahwa segera setelah Departemen Luar Negeri menanggapi pertanyaannya, tanggapan itu akan diumumkan kepada publik dan itu akan meningkatkan kesadaran publik tentang apa yang terjadi di Tiongkok komunis.

Senator Abetz mengatakan kepada media Australia pada November lalu bahwa ia telah menanyakan pendirian Pemerintah Australia tentang putusan China Tribunal. Dia mengatakan secara pribadi bahwa dia percaya putusan itu benar dan akurat. Dia mengatakan bahwa kekejaman harus berakhir dan dikutuk dan bahwa para pelaku harus diadili.

Warga Australia Harus Peduli Tentang Kurangnya Hak Asasi Manusia Tiongkok

Senator Abetz mengatakan bahwa situasi hak asasi manusia Tiongkok sangat membuat prihatin rakyat Australia. Perdagangan dengan Tiongkok tidak berarti menerima pelanggaran rezim Tiongkok terhadap demokrasi dan kebebasan.

“Saya pikir bahwa orang-orang yang mencintai kebebasan seperti orang Australia perlu berbicara tentang masalah ini. Dan petisi ini menyoroti bahwa semua orang yang menandatangani petisi sekarang mengetahui masalah ini. Jadi, jumlahnya sudah seperempat juta orang. Semakin sering kita dapat memublikasikan masalah ini, semakin banyak orang Australia akan memahami masalah ini, juga."

Senator Abetz mengatakan dia percaya bahwa prinsip-prinsip Falun Gong "Sejati-Baik-Sabar” adalah nilai-nilai universal dan bahwa penganiayaan PKT terhadap Falun Gong, Uighur, Buddha, dan minoritas Kristen melanggar nilai-nilai universal ini.

Senator Abetz dan Senator Janet Rice memprakarsai mosi untuk membatasi transplantasi organ yang tidak tepat pada tanggal 24 November 2016. Mosi tersebut disahkan oleh Senat dan menyerukan kepada Pemerintah Australia untuk mempertimbangkan menghukum tindakan menerima sumbangan organ secara paksa di luar negeri dan membangun sistem registrasi bagi pasien yang pergi ke luar negeri untuk transplantasi organ, termasuk rincian negara tempat mereka menerima transplantasi.

Senator Abetz mengatakan bahwa dia berharap komunitas internasional akan secara langsung memberi tahu pemimpin PKT bahwa hak asasi paling dasar rakyat Tiongkok telah ditekan terlalu lama. Dia mengatakan bahwa orang-orang Tiongkok harus bebas dari penganiayaan dan banyak orang telah kehilangan nyawanya dalam dekade terakhir pemerintahan komunis.

Kemudian, dia menyatakan bahwa ketika negara-negara lain berdialog dengan PKT, mereka memiliki tanggung jawab yang sangat besar untuk mengambil sikap yang lebih kuat tentang masalah-masalah hak asasi manusia dan untuk membiarkan orang-orang Tiongkok tahu bahwa orang-orang di luar Tiongkok peduli terhadap mereka dan mendukung mereka. Dia berkata, "Saya berharap pada akhirnya akan membawa kebebasan kepada orang-orang Tiongkok.