(Minghui.org) Menurut laporan media, coronavirus Wuhan lebih buruk daripada wabah SARS tahun 2003. Sejak tanggal 23 Januari, semua transportasi umum di Kota Wuhan telah ditutup. Bandara, stasiun kereta api, dan semua rute keluar kota ditutup. Banyak kekurangan masker wajah. Selain itu, ini adalah Tahun Baru Imlek, waktu penduduknya lalu lalang; hal ini semakin meningkatkan bahaya penyebaran virus. Ketika situasinya semakin parah, saya ingin membagikan pemikiran saya tentang bagaimana kita harus melihat epidemi ini dari sudut pandang seorang praktisi.
Di masa lalu, setiap kali ada epidemi atau bencana alam di Tiongkok, praktisi tertentu akan menganggapnya sebagai hukuman bagi mereka yang telah berpartisipasi dalam penganiayaan atau tanda bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) akan runtuh. Banyak hati manusia praktisi muncul. Bukannya memanfaatkan waktu untuk meningkat dalam kultivasi dan menyelamatkan makhluk hidup, beberapa mulai memanjakan diri dalam pikiran-pikiran yang mewah.
Guru berkata, "Mencerai-beraikan partai jahat PKT jangan dijadikan sebagai tujuan kita." ("Ceramah Fa pada Simposium NTDTV")
Sebagai seorang praktisi, di saat-saat suram seperti ini, kita harus ketat dalam mengikuti persyaratan Guru dan bergegas menyelamatkan lebih banyak orang. Hanya dengan begitu kita dapat menyelesaikan misi kita.
Kita harus jelas bahwa ada alasan di balik apa yang terjadi di Tiongkok hari ini. Tetapi ketika masalah seperti ini muncul, bagaimana kita memandang mereka yang menderita atau telah meninggal adalah masalah yang krusial. Apakah kita merasa kasihan atau menyesal? Saya tahu banyak praktisi telah sangat menderita selama 20 tahun penganiayaan. Namun, kita seharusnya tidak memiliki pikiran yang bertentangan dengan ajaran Dafa karena diperlakukan dengan tidak adil. Kita harus ingat bahwa sebagai praktisi kita harus baik dan berbelas kasih.
Setiap makhluk yang dilahirkan ke dunia manusia harus diberi kesempatan mendapat penyelamatan dari Dafa. Apakah dia tahu fakta kebenaran tentang Dafa di hadapan kebohongan yang disebarkan oleh PKT atau terhindar dari kematian akibat bencana ada bersamaan masalah ini. Sebagai praktisi kita harus menghargai kehidupan, dan persepsi ini seharusnya tidak pernah berubah. Kita harus merasa bersedih karena tidak menyelamatkan seseorang. Kalau tidak, jika kita tidak peduli apakah makhluk hidup atau binasa, bukankah kita berpikir menggunakan logika PKT jahat?
Ini juga merupakan kesempatan yang sangat baik untuk menyelamatkan makhluk hidup saat wabah memburuk.
Orang suka berpikir bahwa mereka memiliki kekayaan dan kekuasaan. Tetapi dalam menghadapi penyakit, hal-hal ini menjadi tidak berguna. Oleh karena itu, inilah saatnya untuk memberi orang kesempatan memahami fakta Falun Dafa dan kesempatan kedua.
Mari kita berkultivasi lebih gigih di Tahun Baru ini dan berupaya menyelamatkan lebih banyak orang.