(Minghui.org) Warga Desa Malu, Kota Benxi, Provinsi Liaoning dibangunkan oleh suara sirene sekitar pukul 3 pagi, pada tanggal 18 September 2019, dan melihat 12 mobil polisi sedang menangkap empat wanita karena memiliki keyakinan pada Falun Gong.
Falun Gong juga dikenal sebagai Falun Dafa, merupakan metode kultivasi kuno untuk jiwa dan raga yang mengalami penindasan dibawah rezim komunis sejak tahun 1999.
Rumah Meng Zhaoxia, Song Zhimin, Liu Shuqin, Li Chunmei, semua berusia di antara 50 – 60 tahun mengalami penggeledahan dan materi-materi Falun Gong disita, sebelum mereka dimasukkan ke mobil polisi. Saat ini mereka masih berada di Pusat Penahanan Chaibei.
Polisi kemudian menjelaskan kepada keluarga praktisi bahwa mereka menjadi sasaran karena mengirim surat kepada masyarakat umum tentang Falun Gong. Salah satu surat dilaporkan oleh seorang perawat di Provinsi Jiangsu. Departemen Keamanan Publik di Provinsi Liaoning lalu memerintahkan polisi lokal Benxi mengawasi praktisi selama hampir enam bulan sebelum menangkap mereka.
Polisi menyerahkan kasus ini ke Kejaksaan Kabupatem Hengren pada Oktober 2019. Meski jaksa kemudian mengembalikan kasus tersebut karena kurangnya bukti, polisi tetap menolak melepaskan mereka.
Riwayat Penganiayaan Meng Zhaoxia
Sebelum penangkapannya yang terakhir, Meng telah beberapa kali menjadi sasaran penganiayaan karena berlatih Falun Gong.
Polisi menerobos masuk ke rumahnya pada tanggal 7 Desember 2004 dan menyita barang-barang yang berkaitan dengan Falun Gong. Seorang polisi memakinya dan memborgolnya setelah dia menolak menulis pernyataan untuk melepaskan Falun Gong. Polisi memeras 3000 yuan dari keluarganya dan memaksa mereka untuk mewakili Meng menandatangani pernyataan melepaskan keyakinannya, sebelum dia dibebaskan pada pukul 9 malam hari itu.
Pada tanggal 29 Juni 2008, rumahnya digeledah sekali lagi oleh polisi dan mereka menyita buku-buku Falun Gong. Dia ditahan di Pusat Penahanan Xinbin selama 23 hari. Keluarganya membayar 6000 yuan sebagai jaminan dan hanya separuh dari jumlah tersebut yang dikembalikan.