(Minghui.org) Seseorang dapat belajar banyak dari sejarah dan ramalan. Indikasi epidemi coronavirus, misalnya, telah ditemukan dalam ramalan kuno, keduanya di Tiongkok dan di Barat.
Artikel ini fokus pada tafsiran epidemi saat ini berdasarkan pada ramalan, termasuk saat dimulai, di mana ia dimulai, dan individu yang rentan. Sumber informasi utama adalah Prasasti Monumen Gunung Taibai dari Dinasti Ming dan Perjanjian Lama.
Kapan
Prasasti Monumen Gunung Taibai, yang ditemukan setelah gempa bumi, ditulis oleh Liu Bowen (1311-1375) pada Dinasti Ming.
Dalam puisi itu, Liu menulis, "Jika anda bertanya kapan wabah akan datang, saya akan mengatakan tentang musim dingin sekitar bulan September dan Oktober" ... "Orang khawatir mayat-mayat dibiarkan tanpa penanganan, dan orang khawatir bagaimana melewati tahun babi ke tahun tikus."
Orang pertama yang dikonfirmasi memiliki coronavirus Wuhan mulai menunjukkan gejala pada tanggal 1 Desember 2019. Mengingat masa inkubasi 14 hari, infeksi tersebut kemungkinan terjadi pada bulan November, yaitu Bulan Oktober di Kalender Tiongkok. Selain itu, Daniel Lucey, seorang dokter penyakit menular di Pusat Medis Universitas Georgetown, mengatakan bahwa orang-orang kemungkinan sudah terinfeksi virus Wuhan pada awal Oktober 2019, yang sesuai dengan September dalam kalender lunar Tiongkok.
Tahun 2019 adalah Tahun Babi dan 2020 adalah Tahun Tikus, dengan transisi terjadi pada Tahun Baru Imlek, tanggal 25 Januari 2020. Pada saat itu, 15 kota di Provinsi Hubei telah diisolasi, termasuk Wuhan, membuat Tahun Baru Imlek ini sangat sulit bagi keluarga.
Dimana
Ramalan Liu juga menggambarkan timbulnya penyakit di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, dan penyebarannya ke seluruh Tiongkok dan luar negeri.
"Seseorang mengkhawatirkan timbulnya bencana di Huguang (wilayah di Tiongkok yang mencakup Hubei), yang kemudian menyebar ke semua provinsi di seluruh Tiongkok."
Sebagai akibat dari peringatan yang tertunda dan terus-menerus ditutup-tutupi oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), semua provinsi di Tiongkok telah mengkonfirmasi kasus, dengan Tibet melaporkan kasus pertamanya pada tanggal 4 Februari 2020, dan menjadi provinsi terakhir yang terinfeksi dengan coronavirus.
Lalu, mengapa Wuhan begitu istimewa?
Pelanggaran hak asasi manusia terbesar di Tiongkok adalah penindasan terhadap Falun Gong, sistem meditasi damai yang diperkenalkan oleh Master Li Hongzhi pada tahun 1992. Penganiayaan dimulai pada bulan Juli 1999 dan telah melihat jutaan praktisi ditangkap, dipenjara, dan disiksa karena mengikuti prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar.
Ketika mantan pemimpin PKT Jiang Zemin berencana untuk menekan Falun Gong pada bulan April 1999, Zhao Zhizhen, yang saat itu menjabat direktur pelaksana Biro Radio dan Televisi Kota Wuhan dan Stasiun TV Wuhan, memimpin dalam mengikuti perintah Jiang.
Pada akhir bulan Juni 1999, Stasiun TV Wuhan mengirim tiga anggota staf dan membuat 6 jam film video memfitnah berjudul "Tentang Li Hongzhi." Video ini tidak hanya memainkan peran penting dalam merusak reputasi Falun Gong tetapi juga diputar ulang melalui berbagai saluran media untuk membangkitkan kebencian terhadap Falun Gong dari masyarakat umum. Semakin banyak video yang memfitnah dibuat sesudahnya.
Dalam 20 tahun terakhir, sejumlah besar praktisi telah ditangkap, ditahan, dipenjara, dan disiksa karena keyakinan mereka. Beberapa telah mengalami gangguan kejiwaan atau menjadi korban pengambilan organ secara paksa.
Individu yang Rentan
Sampai batas tertentu, epidemi coronavirus di Tiongkok mirip dengan wabah yang terjadi selama Kekaisaran Romawi ketika orang-orang Kristen dianiaya. Bahkan, catatan sejarah menunjukkan bahwa wabah itu secara ajaib lenyap setelah orang-orang menyadari kesalahan yang telah mereka lakukan dan bertobat.
Kisah-kisah serupa juga dicatat dalam Perjanjian Lama. Karena Nuh adalah orang yang baik, ia selamat selama banjir. Contoh lain adalah penghancuran Sodom dan Gomora. Abraham memohon kehidupan setiap orang baik yang tinggal di sana, seperti Lot keponakannya dan keluarganya. Tuhan setuju untuk menyelamatkan kota-kota jika 10 orang baik dapat ditemukan. Dua malaikat dikirim ke Lot di Sodom tetapi disambut oleh gerombolan penjahat, yang bermaksud menyerang para malaikat. Karena hanya Lot dan keluarganya yang baik, para malaikat memperingatkan Lot untuk segera pergi dari kota dan tidak menoleh ke belakang. Kota itu kemudian dihancurkan oleh api dan belerang.
Kisah-kisah ini menunjukkan bahwa mereka yang jahat atau melakukan hal buruk lebih rentan terhadap wabah atau bencana.
Menurut buku Alkitab Wahyu 13: 16-17, "Ia menyebabkan semua orang, baik kecil maupun besar, kaya dan miskin, bos dan pembantu, yang menerima tanda di tangan kanan atau dahi mereka, dan tidak ada yang dapat menerima atau menyebarkan kecuali orang yang memiliki tanda atau nama binatang, atau nomor pada namanya."
PKT telah melakukan hal yang sama dalam penganiayaannya terhadap Falun Gong. Ini memaksa semua orang di Tiongkok mengambil sikap menentang Falun Gong.Mereka yang menolak untuk patuh dihukum, seperti dipecat dari pekerjaannya, dikeluarkan dari sekolah, dan izin profesional mereka dicabut.
Mereka yang mematuhi PKT biasanya adalah anggota PKT dan organisasi pemuda afiliasinya. Dengan menjadi bagian dari PKT, mereka memiliki tanda PKT. Jika sejarah dijadikan rujukan, mereka akan paling rentan terhadap wabah seperti coronavirus yang sedang berlangsung.
Ketika epidemi coronavirus terus menyerang Tiongkok, para praktisi Falun Gong harus saling mengingatkan untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik membantu orang-orang melihat fitnah PKT terhadap Falun Gong sehingga mereka dapat tetap aman di tengah wabah.