(Minghui.org) Menurut saluran YouTube Tiongkok "World Crossroad," beberapa pabrik tekstil di Tiongkok beralih dari membuat pakaian dan masker, menjadi membuat kantong mayat.
Seorang pemilik perusahaan Barat mengatakan mitra bisnisnya di Tiongkok telah berhenti menerima pesanan, karena mereka diperintahkan oleh pemerintah untuk membuat satu juta kantong mayat.
Saluran YouTube memberi catatan bahwa mereka tidak dapat mengungkapkan nama pabrik, untuk melindungi nara sumber mereka.
Sementara itu, sebuah video beredar secara online dengan tiga anak yang meninggal ditempatkan di kantong mayat yang sama oleh staf medis. Meskipun tidak jelas dimana video itu diambil, banyak yang bertanya-tanya apakah kekurangan kantong jenazah di Tiongkok disebabkan oleh kematian yang terus menanjak dari coronavirus.
Menurut peta dari situs ramalan cuaca Windy.com, tingkat sulfur dioksida sangat tinggi di Wuhan. Konsentrasi 1.700 mikrogram per meter kubik (μg / m3) selama akhir pekan lalu jauh di atas tingkat bahaya 80 μg / m3.
Beberapa netizen menemukan bahwa tingkat SO2 juga lebih tinggi dari normal di kota-kota lain di Provinsi Hubei. Karena SO2 adalah salah satu emisi utama ketika mayat dibakar, mereka menduga bahwa sejumlah besar mayat dikremasi di provinsi tersebut. Seorang netizen bahkan menghitung bahwa hanya jika 14.000 mayat dikremasi maka gas SO2 akan mencapai tingkat yang tinggi.
Penduduk di Wuhan mengatakan bahwa beberapa pasien tidak diizinkan pergi ke rumah sakit bahkan ketika mereka sedang demam. Pihak berwenang mengatakan kepada mereka untuk tinggal di rumah dan menunggu staf komite perumahan menjadwalkan mereka untuk menemui dokter. Beberapa pasien meninggal sebelum mereka mendengar kabar dari pihak berwenang, dan kematian mereka sering kali tidak termasuk dalam kematian resmi. Tidak diketahui berapa banyak orang telah meninggal karena coronavirus.