(Minghui.org) Baru-baru ini saya mendengar beberapa praktisi meminjam uang dari praktisi lain, berkisar antara 50 hingga 200 ribu yuan (sekitar 7 hingga 30 ribu dolar AS). Sebagian besar dari mereka membutuhkan uang untuk memulai bisnis. Ketika bisnis gagal, mereka tidak mengembalikan uang, meskipun bertahun-tahun telah berlalu. Saya tahu bahwa bukan kebetulan saya mendengar tentang hal ini.
Kita semua membaca Fa. Alasan Guru meminta kita untuk terus membaca ajaran-ajaran tersebut adalah karena hal itu berfungsi sebagai referensi bagi kita dalamberucap dan berprilaku, termasuk setiap pemikiran. Guru dengan jelas menyatakan, "Utang harus dibayar." (Ceramah Tiga, Zhuan Falun) Setiap praktisi mengetahui prinsip ini. Semua orang - baik praktisi maupun non-praktisi perlu membayar kembali hutang mereka. Setelah menjadi seorang praktisi, bukan berarti tidak perlu membayar hutang. Bagi manusia biasa, jika tidak dapat menghapus hutangnya di masa kehidupan ini, maka dia harus membayar di masa kehidupan lain. Praktisi Falun Dafa tidak akan bereinkarnasi. Jika kita ingin mencapai kesempurnaan dan kembali ke rumah kita yang sebenarnya bersama Guru, kita harus membayar hutang kita.
Rekan-rekan praktisi, bagaimana andabisa menunda pembayaran hutang? Bukankah salah satu tujuan kita adakah untuk melenyapkan semua faktor yang tidak lurus yang kita kumpulkan dari kehidupan sebelumnya dan saat ini? Bukankah hutang merupakan salah satu dari faktor-faktor ini? Kita bahkan perlu membayar hutang-hutang yang kita buat tanpa sadar. Bagaimana dengan hutang yang kita ketahui secara sadar? Bukannya hutang menambah kesengsaraan dalam kultivasi kita, namun beberapa malah tidak mau membayar.
Bagi seorang praktisi, meningkatkan tingkat seseorang adalah yang paling penting. Setiap langkah dalam proses ini adalah karena upaya Guru. Bagaimana kita bisa tidak menghargai kesempatan untuk berkultivasi? Ketika pelurusan Fa berakhir, namun anda masih mempunyai hutang, akan terlambat untuk menyesali.
Membayar Hutang dari Masa Kehidupan Sebelumnya
Pada tahun 1992, pacar saudara perempuan saya meminta pinjaman 30 ribu yuan, yang merupakan jumlah yang sangat besar saat itu. Tidak lama kemudiansaudari saya putus dengannya. Saya mulai berlatih tiga tahun kemudian. Ketika saudari perempuan saya tahu bahwa pacarnya belum membayar hutangnya pada saya, dia membawa saya ke rumahnya. Dia tidak di rumah, jadi kami berbicara dengan orang tuanya. Ayahnya menderita stroke, dan ibunya juga sakit. Situasi keuangan keluarga sangat buruk, jadi saya memutuskan untuk tidak menyebutkan hutang anaknya kepada orang tuanya.
Meskipun tidak mengeluh, saya merasa tidak nyaman. Namun sebagai seorang kultivator, saya tahu bahwa segala yang terjadi ada sebabnya. Saya mengatakan kepada saudari perempuan saya untuk tidak merasa bersalah, karena mungkin saya berutang padanya di kehidupan yang lampau.
Malam itu saya bermimpi bahwa saya adalah putra keluarga kaya. Suatu hari seorang pemburu yang menjual kelinci yang ditangkapnya mampir. Saya mengambil satu kelinci dan pulang ke rumah tanpa membayar. Pemburu itu adalah pacar saudari perempuan sayadi kehidupan kali ini.
Melalui kejadian ini, saya memahami bahwa seseorang harus membayar apa pun yang kita hutang. Pacar saudari perempuan saya gagal membayar kembali hutangnya dalam kehidupan kali ini, namun itu karena saya berutang padanya di kehidupan yang lampau.
Guru menggunakan segala jenis pendekatan untuk melenyapkan karma dan membantu kita meningkat. Betapa belas kasihnya Guru! Bagaimana kita bisa tidak menghargai setiap kesempatan kultivasi?
Kembalikan Uang Rekan-rekan Praktisi
Saya dijatuhi hukuman penjara lima tahun pada tahun 2007. Ketika dipenjara, putri saya masuk SMA yang bagus. Dia bersekolah tiga tahun di SMA dan dua tahun di perguruan tinggi ketika saya tidak ada. Sebagian besar pengeluarannya selama lima tahun dibayarkan oleh praktisi setempat.
Setelah dibebaskan pada tahun 2012, saudari perempuan saya memberi tahu bahwa rekan-rekan praktisi membayarkan sekitar 40.000 yuan (6.000 dolar AS). Saya sangat terharu. Saya tahu bahwa mereka berhemat untuk membuat materi klarifikasi fakta bagipenyelamatan orang. Namun mereka juga tanpa pamrih membantu putri saya.
Saya ingin membuka pabrik dan saya butuh uang. Namun saya tahu bahwa saya harus memprioritaskan penggantian uang rekan-rekan praktisi. Guru berkata, "Dapat melakukannya berarti berkultivasi." (“Berkultivasi Nyata,” Hong Yin). Jadi, alih-alih membuka pabrik, saya menggunakan uang itu untuk membayar hutang pada rekan-rekan praktisi. Saya tahu bahwa mereka butuh uang untuk menyelamatkan orang. Kita harus membelanjakan uang kita untuk hal yang paling penting. Jika kita membuang-buang uang, kita mungkin menghasilkan karma.
Segera Melunasi Hutang Kami
Setelah dibebaskan dari penjara pada tahun 2012, saya ingin membuka pabrik pakaian. Saya bertemu dengan seorang praktisi di penjara dan dia setuju menjadi mitra saya. Dia membantu menyewa truk, menyiapkan mesin, dan merombak fasilitas.
Saya sangat sibuk dengan urusan ini selama beberapa bulan dan tidak punya cukup waktu untuk melakukan tiga hal . Guru berkata, "... yang diutamakan hanya Xiulian." (Ceramah Fa pada Konferensi Fa Amerika Serikat Barat) Saya menyadari bahwa saya harus berhenti mengejar penghasilanbesar. Sebaliknya saya harus fokus pada kultivasi dan penyelamatan orang.
Saya berbagi dengan praktisi lain. Saya menyarankan agar dia membuka toko pakaian kecil. Dia mengatakan tidak punya cukup uang untuk menyewa tempat, yang hanya 500 yuan sebulan (70 dolar AS). Saya menyadari bahwa dia tidak memiliki pendapatan atau pun tabungan. Kesepakatan yang saya buat dengannya adalah bahwa dia akan bekerja di pabrik saya dan saya akan memberi makan dan menampungnya. Kata-katanya membuat saya merasa bersalah karena saya tidak berpikir untuk memberinya gaji.
Saya ingat bahwa praktisi setempat secara finansial mendukung putri saya ketika saya di penjara. Kenapa saya tidak membantunya? Dia melakukan banyak hal dalam mendirikan pabrik. Dia layak mendapat gaji. Saya merasa malu — saya bahkan tidak ingin membayarnya. Dibandingkan dengan para praktisi yang membantu putri saya, saya sangat egois.
Saya memberinya 7.700 yuan (sekitar 1.100 dolar AS). Tujuh ribu untuk gaji tiga setengah bulan, dan 700 lainnya untuk membayar biaya pengangkutan mesin. Dia menolak menerima gaji, dan hanya setuju mengambil 700 yuan. Saya bersikeras dan mengatakan kepadanya bahwa dia bisa menggunakan uang itu untuk mendirikan sebuah toko kecil. Dia akhirnya menerima. Saya merasa senang dan tahu bahwa saya membuat kemajuan besar dalam kultivasi saya.
Fa membantu menyadarkan saya. Saya merasa bersyukur bahwa ajaran Guru membimbing perkataan dan prilaku saya.
Dihukum karena Mengambil Uang yang Bukan Hak Saya
Suatu hari di tahun 2012, saya membeli beberapa sayuran di sebuah supermarket. Ketika selesai, kasir menghitung belanjaan tiga temannya yang ada di belakang saya. Saya sedang terburu-buru, namun kasir itu asik mengobrol dengan teman-temannya. Saya tidak menyadari bahwa Guru menggunakannya untuk membantu saya menghilangkan ketidaksabaran saya.
Ketika tiba giliran saya, dia melakukan kesalahan, dan memberi saya lebih lima yuan. Saya pikir itu adalah kesempatan bagi saya untuk balas dendam, jadi saya tidak memberitahunya dan pergi. Saya kemudian mendapat telepon dari kepala kantor keuangan pemerintah daerah, yang mengatakan kepada saya untuk segera datang ke kantornya. Kantor sedang memproses kasus saya.
Karena mendesak, saya pikir saya harus naik taksi daripada bus. Taksi harganya enam yuan. Ketika sampai di sana, ada catatan di pintu kepala kantor yang bertuliskan dia akan pergi dari kantor mulai pukul 8 pagi. Saya memeriksa telepon saya, namun tidak menemukan adanya panggilan telepon yang tidak terjawab. Saya naik bus pulang, yang harganya satu yuan.
Ketika tiba di rumah, saya menyadari bahwa Guru menunjukkan di bagian mana saya perlu meningkat. Guru menggunakan manusia biasa untuk membantu saya melenyapkan keterikatan mentalitas bersaing, balas dendam, dan terhadap uang. Prilaku saya mengerikan, yang mengungkapkan semua jenis keterikatan. Saya tidak mencari ke dalam! Saya tahu saya mengecewakan Guru.
Keterikatan Saya pada Uang Satu Yuan
Saya sangat sibuk menjalankan toko pada tahun 2012 sehingga tidak bisa fokus membaca Fa atau menyelamatkan orang. Perlahan-lahan timbul kembali keterikatan saya dalam menghasilkan uang. Hal ini menyebabkan kejadian lain.
Suatu hari, saya dan putri saya baik bus pulang. Dia membayar dua yuan untuk kami berdua. Kami kemudian menyadari bahwa setiap penumpang harus membayar dua yuan. Dia hendak memberi pengemudi uang dua yuan lagi ketika saya menghentikannya. Saya berkata, “Tidak apa-apa. Kita tidak tahu, jadi itu bukan kesalahan kita. Kita akan membayar penuh lain kali." Dia berkata, "Ibu, yang tidak kehilangan tidak akan memperoleh." Saya menjawab, "Ya, saya tahu."
Kemudian kami harus pindah ke bus lain. Setelah naik bus itu, kami menyadari bahwa bus itu berada di arah yang berlawanan. Ketika akhirnya tiba di rumah, saya sangat kesal. Saya merasa bersalah dan malu pada diri sendiri. Saya menyalahkan diri sendiri karena tidak belajar dari pengalaman sebelumnya. Saya tahu ini adalah masalah xinxing yang serius - bukan hanya masalah beberapa yuan. Sekali lagi saya gagal mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Apa bedanya saya dengan manusia biasa? Apakah saya masih seorang praktisi? Saya menyadari bahwa tingkat xinxing saya telah merosot ke tingkat manusia biasa, atau bahkan lebih rendah.
Ketika menggali lebih mendalam, saya menyadari bahwa itu bukan hanya masalah keterikatan pada uang. Di balik keterikatan ini, ada egoisme. Saya tidak dapat menerima kritik, dan suka memerintah orang lain. Misalnya ketika putri saya menyarankan untuk membayar dua yuan lagi, saya menghentikannya bukan karena saya peduli dengan uang itu. Ini karena hal tersebut adalah sarannya. Jika saya yang menyarankan lebih dahulu, saya akan memberi tahu dia betapa tinggi xinxing saya. Namun karena dia yang menyebutkannya lebih dulu, saya tidak punya kesempatan untuk memamerkan diri. Saya masih ingin mempertahankan wewenang saya, jadi saya menghentikannya. Ketika dia menggunakan kata-kata Guru untuk mengingatkan, saya hanya berkata, "Ya, saya tahu." Di balik jawaban ada kesombongan dan ego saya yang tersembunyi. Saya selalu menjadi bos dan terbiasa memberi perintah - terutama di dalam keluarga. Melalui kejadian ini, saya menyadari bahwa saya belum mencapai kriteria yang Guru inginkan. Saya tidak akan dapat mengikuti proses pelurusan Fa jika tidak menyingkirkan keterikatan ini.
Saya berkata pada diri sendiri untuk tidak kehilangan kesempatan berkultivasi karena saya begitu terikat pada uang. Guru berkata, "Shifu membimbing masuk ke dalam pintu, sedangkan pelaksanaan kultivasi tergantung pada individu sendiri." (Ceramah Tiga, Zhuan Falun) Ketika pertama kali mulai berlatih, saya mengikuti ajaran Guru dengan ketat. Namun kemudian karena keterikatan saya dalam menghasilkan uang, kultivasi saya mengendur, dan melupakan kata-kata Guru: "... yang diutamakan hanya Xiulian." (Ceramah Fa pada Konferensi Fa Amerika Serikat Barat). Semua kejadian ini menyingkap ego saya. Saya tahu bahwa saya tidak seharusnya terus mengabaikan masalah kultivasi saya. Jika saya terus mengabaikannya, saya akan jatuh ke bawah.
Guru berkata, "Fa dapat menjebol segala keterikatan, Fa dapat menghancurkan segala kejahatan, Fa dapat menangkal segala kebohongan dan Fa dapat memperteguh pikiran lurus." (“Menyingkirkan Gangguan,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II) Saya sangat percaya bahwa hanya dengan berfokus pada penyelamatan orang, saya akan melenyapkan keterikatan menghasilkan uang, jadi saya menutup toko.
Setelah menutup usaha, saya dengan tenang membaca Fa. Selain membagikan materi klarifikasi fakta dan mengklarifikasi fakta, semua yang saya lakukan adalah belajar Fa dan melakukan latihan. Dalam tiga bulan, saya meluruskan diri sendiri. Saya kemudian menemukan pekerjaan paruh waktu di sebuah restoran prasmanan.
Alasan saya menulis artikel ini adalah untuk memberi tahu para praktisi yang memiliki hutang bahwa Guru memberi tahu kita, “Utang harus dibayar, oleh karena itu dalam perjalanan Xiulian mungkin akan terjadi peristiwa yang berbahaya. Namun ketika terjadi peristiwa semacam ini, anda tidak akan merasa takut juga tidak akan membiarkan anda benar-benar timbul bahaya.”(Ceramah 3, Zhuan Falun),
Pemahaman saya adalah bahwa hidup kita tidak akan berada dalam bahaya jika kita mengikuti ajaran Guru. Kita seharusnya tidak terikat pada keuntungan pribadi yang mengaburkan pikiran kita dan membuat kita kehilangan kesempatan untuk berkultivasi dan meningkat.
Tolong koreksi jika yang saya katakan tidak sesuai dengan ajaran Fa.