(Minghui.org) Zhao Leyuan, 17 tahun, akhirnya melihat orang tuanya untuk pertama kalinya ketika mereka baru saja kembali ke rumah setelah menjalani 14 tahun penjara karena keyakinan mereka pada Falun Gong, sebuah aliran spiritual dan meditasi kuno yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.
Dibesarkan oleh kakek-neneknya, yang berusia 80-an, Leyuan selalu bertanya seperti apa rupa orang tuanya dan kapan mereka pulang.
Zhao Longzhi dan Luo Na sebelum penganiayaan
Zhao Longzhi dan Luo Na setelah dibebaskan
Orang tua Leyuan, Zhao Longzhi, 46, dan Luo Na, 44, keduanya mantan karyawan Pembangkit Listrik Najin di Kota Lhasa, Tibet, ditangkap karena mendistribusikan materi tentang Falun Gong pada tanggal 31 Januari 2006, ketika Leyuan baru berusia tiga tahun. Mereka dihukum sembilan bulan kemudian sampai 14 tahun penjara.
Saat menjalani hukuman di Penjara Desa Niedang di Kabupaten Qushui, Zhao disiksa dan dipaksa untuk melakukan kerja tidak dibayar. Dia kehilangan beberapa gigi depan dan kesulitan makan.
Luo dipenjara di Penjara Wilayah Otonomi Utara Lhasa. Dia dicekok paksa makan, dipukuli, dan disiksa.
Tidak ada penjara yang mengizinkan anggota keluarga mengunjungi mereka selama 14 tahun masa hukuman.
Setelah pasangan itu dibebaskan pada tanggal 31 Januari 2020, polisi di Lhasa memerintahkan mereka untuk kembali ke kampung halaman Luo di Kabupaten Pi, Provinsi Sichuan, bukannya tinggal di Lhasa.
Kakak Zhao membeli tiket penerbangan mereka. Sementara polisi di Lhasa mengirim mereka ke pesawat, polisi di Kabupaten Pi menunggu di bandara di Kota Chengdu. Segera setelah pasangan itu mendarat, para petugas membawa mereka ke kantor polisi, mencatat informasi pribadi mereka, dan menuntut agar mereka melapor kepada mereka sebelum meninggalkan kota.
Luo sangat lemah dan muntah sepanjang perjalanan pulang.
Laporan terkait:
Lhasa Couple Imprisoned for Fourteen Years for Their Faith
Mr. Zhao Longzhi, His Wife Ms. Luo Na and Ms. Zhao Hong Imprisoned in Tibet Since 2006
Practitioners Zhao Longzhi and Luo Na from Lhasa, Tibet Are Arrested