(Minghui.org) Wabah virus corona meledak di sekitar Hari Tahun Baru Imlek di Wuhan dan cepat menyebar di seluruh Tiongkok serta dunia.
Orang-orang sangat ketakutan. Mereka cenderung percaya apa yang mereka dengar dari media yang dikelola negara dan tidak tahu apa yang sedang terjadi. Untuk perlindungan diri, mereka memilih tinggal di dalam rumah.
Situasi seperti itu tampaknya mempersulit pengikut Dafa untuk mengklarifikasi fakta demi menyelamatkan orang. Akan tetapi, dengan penguatan Guru, praktisi bertindak dengan pikiran lurus dan perbuatan lurus, masing-masing berjalan di jalur sendiri untuk menyelamatkan orang.
Menyelamatkan Orang dengan Berbagai Cara
Dengan meningkatnya jumlah kematian yang cepat, kita menyadari semakin sedikit waktu yang tersisa untuk kultivasi dan penyelamatan makhluk hidup. Begitu banyak orang meninggal dunia. Apakah ada orang di antara orang-orang mati yang harus kita selamatkan? Jika ya, berapa jumlahnya?
Saya merasa sangat sedih setiap kali memikirkan hal ini. Sebagai pengikut Dafa, satu-satunya hal yang bisa kita lakukan adalah bergegas dan mengklarifikasi fakta lebih lanjut kepada orang-orang dan memberi tahu mereka cara menghindari bahaya di tengah epidemi saat ini.
Guru memberi tahu kita,
“Pengikut Dafa adalah satu-satunya harapan bagi umat manusia untuk memperoleh penyelamatan.” (“Kepada Konferensi Fa Eropa”)
Segera setelah kembali dari mengunjungi mertua pada hari kedua Tahun Baru Imlek, saya mulai keluar setiap hari untuk klarifikasi fakta kepada orang-orang. Zona pemukiman kami belum ditutup pada waktu itu dan hanya ada seorang petugas di gerbang masuk untuk memeriksa suhu orang. Jadi masih cukup mudah bagi saya untuk keluar masuk.
Ada banyak praktisi Dafa di wilayah kami dan saya selalu bisa bertemu beberapa praktisi setiap hari ketika keluar, dan yang terbaik, saya juga berhubungan dengan praktisi yang membuat materi klarifikasi fakta. Mereka menyediakan materi terbaru yang diunduh dari website Minghui dengan referensi wabah virus corona saat ini, termasuk kartu, brosur, stiker, dan majalah.
Melalui berbagi pemahaman dengan praktisi setempat, kami memutuskan untuk pergi ke pedestrian terlebih dahulu setiap hari untuk memancarkan pikiran lurus bersama untuk melenyapkan semua makhluk dan faktor jahat yang mencegah orang-orang mendengar fakta kebenaran. Lalu kami masing-masing dengan cara sendiri menyelamatkan orang.
Menyebarkan Materi Klarifikasi Fakta di Pasar Pagi
Rencana saya adalah pergi ke pasar pagi. Saya selalu pergi ke sana dengan jalan kaki, dan saat berjalan, saya akan memancarkan pikiran lurus untuk mendorong orang-orang mengambil materi klarifikasi fakta, menghargainya dan meneruskannya kepada kerabat serta teman-teman, dan ingat untuk melafalkan “Falun Dafa baik. Sejati-Baik-Sabar baik,” sehingga makin banyak orang bisa diselamatkan dan memiliki masa depan yang cerah.
Hanya ada beberapa orang di jalan beberapa hari ini. Ketika saya menemukan mobil atau sepeda terparkir, saya akan meninggalkan materi di kap mobil atau di keranjang sepeda.
Ketika tiba di pasar, saya bekerja sama dengan praktisi untuk meletakkan kartu dan brosur klarifikasi fakta yang dibungkus dengan kantong plastik di keranjang atau tas troli orang. Cukup aman untuk melakukannya. Saya perhatikan ketika orang melihat materi itu, bukan membuangnya, mereka diam-diam membawanya pulang.
Kami juga mengirim pesan dan informasi terbaru kepada ponsel orang-orang melalui server wifi klarifikasi fakta kami. Ketika saya memeriksanya, ada enam atau tujuh orang baru masuk ke website kami setiap hari.
Menyebarkan Materi Klarifikasi Fakta di Zona Pemukiman Kami Sendiri
Saya biasa keluar untuk membagikan materi klarifikasi fakta atau memasang stiker setelah jam 19.00. Saya akan memasukkan brosur berbeda di majalah klarifikasi fakta, dibungkus dengan kantong plastik, dan menggantungkannya di kenop pintu setiap rumah tangga.
Saya juga memasang stiker klarifikasi fakta di setiap pintu masuk blok perumahan sehingga semua orang yang lewat bisa melihatnya.
Melenyapkan Keterikatan Rasa Takut
Tidak lama setelah terjadi wabah, zona pemukiman kami juga ditutup. Komite perumahan setempat menutup gerbang di timur, meninggalkan gerbang barat bagi orang-orang keluar dan masuk. Gerbang dijaga oleh petugas yang diberi tugas khusus, yang akan mengukur suhu semua orang yang melalui gerbang itu, dan setiap rumah tangga menggunakan kartu pass untuk keluar dan masuk zona pemukiman.
Suatu hari saat saya mendekat gerbang zona pemukiman kami, petugas yang bertugas meminta saya untuk tunjukkan kartu pass. Saya pikir telah menaruh kartu itu di saku sebelah kanan, tetapi ketika saya mengeluarkan isi saku, semuanya adalah kartu klarifikasi fakta. Saya cepat-cepat memasukkannya kembali dan menemukan kartu pass ada di tas tangan saya. Petugas yang bertugas pasti telah melihat kartu klarifikasi fakta yang saya keluarkan dari saku tanpa sengaja dan tahu saya adalah praktisi Falun Gong.
“Jangan keluar dan berkeliaran,” dia memperingatkan saya.
Saya mengabaikan peringatannya dan berpikir dalam hati: “Anda tidak bisa menyuruh saya melakukan apa atau tidak melakukan apa. Saya hanya mendengarkan Guru kami.”
Akan tetapi, dalam beberapa hari berikutnya, saya selalu merasa semacam rasa takut dan menyimpan beberapa pikiran negatif sebelum keluar setiap kali.
Suatu hari saat saya berjalan ke arah gerbang, petugas yang sama berkata kepada saya, “Anda masih ingin keluar? Lihat, kami memasang CCTV di sini kemarin.”
“Apa hubungannya dengan saya? Saya masih harus keluar,” kata saya kepadanya.
“Baiklah, cepat pergi kalau begitu,” kata petugas.
Sambil berjalan, saya berpikir: “Tidak satu pun CCTV kalian akan berfungsi. Alat itu tidak akan bertahan lama…”
Pada saat yang sama saya mengintensifkan pemancaran pikiran lurus dan meminta Guru untuk menguatkan saya.
Saya memancarkan pikiran lurus setiap hari sebelum keluar dan terus-menerus melafalkan puisi Guru:
“Dafa tidak meninggalkan tubuh; Hati mengandung Zhen-Shan-Ren; Arhat besar di dunia; Dewa dan hantu paling takut.” (“Kewibawaan,” Hong Yin)
Perlahan-lahan, rasa takut hilang dan saya merasa Guru ada di samping saya. Substansi rasa takut yang saya miliki sebelumnya telah hilang.
Suatu hari, saat bersiap untuk keluar, saya merasa tubuh menjadi sangat besar dan punggung sangat lurus. Saya merasa Guru ada di samping ketika berjalan dengan penuh semangat menuju gerbang.
Petugas menyapa saya dengan hangat, “Anda ingin keluar lagi?” Saya mengangguk dengan sopan kepadanya sambil tersenyum.
Sejak itu, petugas tersebut sangat sopan kepada saya setiap kali saya keluar, dan dia bahkan tidak repot-repot memeriksa kartu pass saya lagi.
Dalam hati saya tahu semua ini berkenaan fakta bahwa Guru telah membantu saya melenyapkan keterikatan rasa takut dan memusnahkan roh jahat serta iblis busuk yang mencegah makhluk hidup diselamatkan.
Saya menyadari masih ada kekurangan di banyak aspek dalam kultivasi. Khususnya saya menyadari seharusnya tidak mempertahankan konsep diskriminatif dalam penyelamatan makhluk hidup dan saya harus memperlakukan setiap makhluk hidup sebagai keluarga saya sehingga makin banyak orang bisa diselamatkan setelah mengetahui fakta kebenaran.