(Minghui.org) Sebuah kelompok berkumpul dekat parlemen Swedia di Stockholm untuk menginformasikan orang mengenai penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok. Mereka membangun papan-papan informasi di Mynttorget Square pada tanggal 29 Febuari 2020. Banyak orang berlalu-lalang di Lapangan itu, saat salju telah berhenti dan matahari timbul. Banyak orang berhenti untuk mempelajari tentang ajaran spiritual yang memperkenalkan kesehatan.
Falun Gong adalah sebuah ajaran spiritual yang mempromosikan kesehatan mental dan fisik yang dianiaya di Tiongkok sejak 1999. Para praktisi di seluruh dunia telah menyerukan agar penganiayaan ini diakhiri selama 20 tahun terakhir.
Para pelalu lalang di Mynttorget Square membaca Falun Gong (aka Falun Dafa), poster-poster yang praktisi pajang pada tanggal 29 Februari 2020.
Para Praktisi Falun Gong berbicara kepada orang-orang mengenai penganiayaan yang masih berlangsung di Tiongkok. Para pelalu-lalang juga telah menemukan kejahatan pengambilan organ sistemik yang dilakukan Tiongkok terhadap para praktisi yang dikurung untuk transplantasi organ karena menolak melepaskan keyakinan mereka.
Setelah mempelajari mengenai penganiayaan, para pelalu lalang menanda-tangani petisi memohon agar diakhirinya penganiayaan dan pengambilan organ sistemik yang dilakukan Tiongkok terhadap para praktisi yang masih hidup.
Dua turis asal Perancis membaca brosur-brosur Falun Gong
Tidak lama setelah poster-poster dibangun, seorang petugas keamanan mendekati seorang praktisi. Dia bersalaman saat seorang praktisi akan memperlihatkannya izin untuk mengikuti acara. “Tidak usah, saya kenal kalian,” katanya. Dia sudah menanda-tangani petisi.
Dia berkata dalam bahasa Mandarin “Falun Dafa Hao (Falun Dafa Baik)” sebelum dia pergi.
Elina bersama pacarnya berjalan menghampiri para praktisi, menanda-tagani petisi sebelum berbicara kepada para praktisi. Dia berkata bahwa dia telah belajar tentang penganiayaan terhadap Falun Gong dari pameran seni lukis.
“Saya telah melihat (kegiatan-kegiatan para praktisi Falun Gong) tiga kali, di Stockholm, Jonkoping, dan Berlin. Kami pasti mendukung kalian,” katanya.
Seorang wanita asal Iran dan pacarnya secara cermat membaca poster-poster, setelah mereka berbicara dengan para praktisi. Seorang praktisi mempekenalkan prinsip Falun Gong: Sejati-Baik-Sabar, dan berbicara mengenai penganiayaan. Wanita tertarik mempelajari latihan gerakan Falun Gong saat dia diberitahu bahwa ada sekelompok para praktisi yang secara tetap melakukan latihan gerakan dekat universitas dimana dia bekerja.
Bahar dan istrinya Murat menjadi marah saat tahu mengenai kejahatan pengambilan orang yang dilakukan rezim Tiongkok. “Sungguh parah—Partai Komunis Tiongkok adalah setan,” kata Bahar. Pasangan asal Turki ini menanda-tangani petisi para praktisi. Murat mencatat informasi kontak dari seorang praktisi, karena dia bersama suaminya tertarik untuk mempelajari latihan gerakan.