Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

'Tekanan Diastoliknya 280 dan Tekanan Sistoliknya Melampaui Batas Pengukur'

31 Maret 2020 |   Oleh koresponden Minghui di Provinsi Hebei, Tiongkok

(Minghui.org) Praktisi Zhao Xinli dan istrinya Zhao Jinhua tinggal di Desa Tayayi, Kota Praja Tayayi, Kabupaten Laiyuan, Kota Baoding di Provinsi Hebei. Pasangan itu ditangkap dan ditahan di Kantor Polisi Kota Praja Tayayi pada 30 Januari 2020. Sang istri dibawa ke rumah sakit kabupaten untuk mengukur tekanan darahnya. Ketika dokter mengetahui bahwa mereka ditangkap karena memasang poster sebuah puisi, ia berkata kepada polisi, "Apakah tindakan seperti itu cukup penting untuk menahannya?"

Sesungguhnya, suami istri Zhao terus-menerus diawasi oleh seorang penduduk desa seperti yang diatur oleh pejabat Partai Komunis Tiongkok (PKT). Warga desa mengambil video dari sebuah sajak yang dipasang Zhao di pintu masuknya yang berisi kata-kata tentang Falun Dafa, dan mengirimkannya ke sekretaris partai kota.

Sekretaris partai menginstruksikan polisi kota untuk menangkap mereka dan menginterogasi mereka. Zhao kemudian dibebaskan, tetapi istrinya ditahan selama lima hari.

Namun, pusat penahanan menolak untuk menerima Zhao Jinhua karena tekanan darah tinggi. Polisi tidak menyerah, tetapi membawanya ke rumah sakit untuk mengonfirmasi pembacaan tekanan darah. Setelah dokter memahami fakta, dia berkata kepada polisi, "Sangat sulit untuk menahannya." Dokter kemudian berkata, "Tekanan diastoliknya sangat tinggi, 280 dan tekanan sistoliknya melampaui batas pengukur." Pukul 6 sore polisi membebaskan Zhao Jinhua.

Di Tiongkok, setiap desa, bahkan desa kecil dengan hanya beberapa rumah tangga di pegunungan, akan memiliki seseorang, seperti pemimpin kelompok, yang bekerja untuk PKT dan memantau petani setempat. Ketika praktisi Dafa membagikan brosur tentang Falun Dafa, orang ini akan melaporkan praktisi tersebut ke polisi. Orang-orang gunung juga takut pada orang ini, dan menolak untuk berbicara dengan praktisi atau menerima buklet ketika orang tersebut ada. Kalau orang ini sedang tidak ada, orang-orang bergegas mengambil brosur, bahkan mereka yang tidak bisa membaca juga mengambilnya.

Beberapa orang mengatakan, “Berikan saya bukletnya, saya ingin melihat foto-foto orang di brosur. Meskipun saya tidak bisa membaca, saya akan meminta seseorang membacakannya untuk saya."