(Minghui.org) Virus corona Wuhan telah menyebar ke hampir 200 negara dan wilayah di dunia, menginfeksi 683.694 orang dan menewaskan lebih dari 30.000 pada 29 Maret.
Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah melaporkan 81.439 kasus infeksi dan 3.300 kematian. Di Wuhan, episentrum pandemi, total 2.531 kematian telah dilaporkan oleh Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok pada 25 Maret.
Sebaliknya, Italia melaporkan 92.472 kasus infeksi dan 10.023 kematian, dan Spanyol melaporkan 78.797 kasus infeksi dan 6.528 kematian. Rendahnya angka kematian resmi di Tiongkok telah menimbulkan pertanyaan tentang keakuratan datanya. Banyak bukti, seperti krematorium Wuhan yang bekerja tanpa henti, menunjukkan angka kematian yang jauh lebih tinggi.
Dalam beberapa hari terakhir, rumah duka di Wuhan mulai mengijinkan pihak keluarga untuk mengambil abu orang yang mereka cintai yang meninggal karena virus. Dilaporkan oleh media Tiongkok Caixin bahwa satu rumah duka menerima total 5.000 guci abu dalam dua hari dan bahwa angka 5.000 saja sudah lebih tinggi daripada keseluruhan angka kematian yang dilaporkan di seluruh negeri.
Meskipun tidak akan mungkin untuk mendapatkan jumlah kematian yang akurat akibat virus corona di Tiongkok, dua perkiraan berikut mungkin memberikan beberapa petunjuk terkait skala dan parahnya bencana.
1. Jumlah Kremasi
Ada tujuh krematorium utama di Wuhan, dengan keseluruhan 74 tungku, menurut Li Zehua, mantan pembawa acara China Central TV (CCTV, televisi corong partai komunis) yang menyelidiki wabah virus corona di Wuhan pada pertengahan Februari.
Wawancara dengan pejabat krematorium menunjukkan bahwa semua krematorium di Wuhan telah bekerja tanpa henti sejak Tahun Baru Imlek (25 Januari).
Pada 3 Februari, Huang, seorang pegawaiRumah Duka Wuchang, mengungkapkan kepada Guyu Lab, sebuah platform media Tiongkok yang berafiliasi dengan Tencent, bahwa sejak 26 Januari, hari kedua Tahun Baru Imlek, para pegawai diharuskan masuk kerja, tanpa kecuali. “Kami bekerja 24 jam sehari. Keempat saluran telepon kami beroperasi 24 jam sehari, dan stafnya kelelahan,”kata Huang.
Kunjungan Li Zehua ke Rumah Duka Qingshan pada 21 Februari mengkonfirmasilaporan Huang tentang beban kerja yang berat di krematorium Wuhan. Li mengatakan bahwa, pada saat dia pergi sekitar jam 11 malam, tungku masih menyala.
Li ditangkap tidak lama setelah kunjungannya ke Rumah Duka Qingshan.
Biasanya dibutuhkan waktu satu jam untuk satu tungku mengkremasi satu mayat. Dihitung 26 hari antara 26 Januari dan 21 Februari, dan dengan asumsi bahwa setiap dari 74 tungku bekerja 24 jam setiap hari, maka total 46.176 (= 26 x 24 x 74) mayat yangdapat dikremasi.
Li menemukan bahwa angka kematian yang tidak berhubungan dengan virus corona di Wuhan adalah 137 per hari. Tidak memperhitungkan 3.562 (= 137 x 26) kematian yang tidak berhubungan denganvirus corona, kematian karena virus corona selama periode 26 hari adalah 42.614 (= 46.176 - 3.562).
Pihak berwenang Wuhan melaporkan rata-rata 40 kematian akibat virus corona per hari antara 12 Januari dan 19 Februari. Jika data resmi dapat dipercaya, maka tidak akan lebih dari tiga jam per hari untuk 74 tungku menangani 177 mayat (40 kematian virus corona ditambah 137 kematian yang tidak berhubungan dengan virus), yang bertentangan dengan data mereka tentang operasi 24 jam di atas.
Selain itu, pihak berwenang juga mengerahkan 40 insinerator mobile ke Wuhan pada pertengahan Februari, mengklaim alat tersebutakan digunakan untuk membakar bangkai hewan dan limbah medis. Setiap insinerator dapat membakar hingga 5.000 kg limbah per hari. Dengan asumsi berat rata-rata 65 kg per orang, satu insinerator dapat membakar sekitar 77 (= 5.000 / 65) mayat setiap hari. Jika semua 40 insinerator bekerja secara bersamaan, mereka mampu menangani 3.080 (= 77 x 40) mayat setiap hari. Perkiraan kapasitas seharimencapai 3.080 saja telah melebihi 2.531 kematian yang dilaporkan di Wuhan.
2. Pengiriman Besar-besaran dan Pendistribusian Guci Abu
Screenshot dari media sosial orang-orang yang berbaris di luar rumah duka untuk mendapatkan abu orang yang mereka cintai.
Dalam wawancara Guyu Lab dengan Huang di rumah duka, Huang mengatakan, “Beberapa pasien tidak pernah melihat anggota keluarga mereka sejak mereka dirawat di rumah sakit. Semua kebaktian pemakaman dilarang. Anggota keluarga yang meninggal diharapkan untuk datang dan mengambil abu ketika epidemi berakhir."
Menurut Radio Free Asia, mulai 23 Maret, tujuh rumah duka utama yang terkait dengan krematorium mulai mendistribusikan 500 guci setiap harinya kepada pihak keluarga dari mereka yang telah meninggal karena virus corona.
Menurut media Tiongkok Caixin, Rumah Duka Hankou menerima dua pengiriman 5.000 guci selama dua hari (25-26 Maret). Mereka yang tidak membuat janji bertemu harus menunggu dalam antrean selama lima jam untuk mendapatkan abu.
Rumah Duka Wuchang mengatakan kepada penduduk setempat bahwa mereka berharap untuk selesai mendistribusikan abu pada 4 April, Festival tradisional Ching Ming, atau hari untuk membersihkan makam.
There are 12 days between March 23 and April 4. If each funeral home is distributing 500 urns, then the total number of urns would be 42,000 (=12 x 7 x 500), which is similar to the 42,614 deaths from the above estimate from the cremation data.
Ada 12 hari antara 23 Maret dan 4 April. Jika setiap rumah duka membagikan 500 guci, maka jumlah total guci akan menjadi 42.000 (= 12 x 7 x 500), yang hampir sama dengan 42.614 kematian dari perkiraan data kremasi di atas.