(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di Hualien, Taiwan mengadakan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan terhadap keyakinan mereka di Tiongkok pada tanggal 15 Maret 2020. Mereka memasang poster dan memperagakan lima perangkat latihan Falun Gong.
Mereka menyerukan diakhirinya penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap Falun Gong, termasuk pengambilan organ yang direstui negara dari praktisi yang masih hidup. Mereka juga mengumpulkan tanda tangan untuk petisi yang menentang penganiayaan.
Peragaan latihan Falun Gong
Orang-orang menandatangani petisi menentang penganiayaan.
Hsia (pria) sedang berlibur di Hualien. Sementara dia menunggu kereta, seorang praktisi bertanya apakah dia akan menandatangani petisi.
Dia berkata, "Saya mendukung kegiatan praktisi Falun Gong untuk mengungkap penganiayaan. Karena pekerjaan saya terkait dengan Internet, saya tahu bahwa PKT menganiaya Falun Gong dan penganiayaan kejam ini ilegal dan mengganggu."
"Tahun lalu, saya melihat Laporan Kebebasan Beragama Internasional Departemen Luar Negeri AS, yang menyebutkan penganiayaan kejam PKT terhadap berbagai kepercayaan, termasuk Falun Gong, Kristen, Budha Tibet, Uyghur, dan gereja bawah tanah."
Hsia berkata, “Jadi saya tahu bahwa penganiayaan sedang terjadi. PKT tidak mengizinkan orang-orang Tiongkok memiliki kebebasan beragama karena partai adalah ateis.”
Seorang siswa sekolah menengah bernama Wang mengatakan dia telah membaca tentang pengambilan organ secara paksa sebelumnya. "Di kelas, guru kami juga menyuruh kami membaca tentang perkembangan terkini transplantasi paru-paru di daratan Tiongkok."
“Berita itu mengatakan hanya lima hari menunggu untuk transplantasi paru-paru yang sehat dan cocok. Rumah sakit memiliki satu operasi transplantasi dalam dua atau tiga hari. Di sana telah melakukan lebih dari 1.000 operasi transplantasi paru-paru.”
“Pada saat itu kami bertanya, ‘Dari mana begitu banyak organ berasal? Menunggu organ transplantasi di Taiwan akan memakan waktu bertahun-tahun."
Wang berkata, "Guru itu kemudian memberi tahu kami dengan sungguh-sungguh bahwa menghadapi penganiayaan hak asasi manusia, semua orang harus berbicara, karena membantu orang lain juga membantu diri sendiri."
Seorang karyawan penyewaan mobil bernama Lin berkata, “Saya merasakan energi dari tempat latihan anda ketika saya sedang menunggu pelanggan. Saya merasa dikelilingi oleh sesuatu yang tidak nampak, dan itu membuat saya hangat dan nyaman.” Dia dengan bersemangat menandatangani petisi praktisi dan belajar tentang latihan Falun Gong.