Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Jangan Terikat untuk Melakukan Hal-Hal "Dengan Cara Saya"

12 April 2020 |   Oleh praktisi Falun Gong di Tiongkok

(Minghui.org) Ketika dua praktisi memiliki pendapat berbeda tentang cara melakukan sesuatu, penting bagi kita untuk tidak terikat pada ide-ide kita sendiri atau bersikeras melakukan sesuatu dengan "cara kita."

Saya perhatikan bahwa ketika sesuatu perlu dilakukan, dua praktisi dapat mengusulkan dua solusi yang berbeda. Praktisi yang idenya tidak dipakai mungkin merasa agak kesal ketika ide orang lain yang dipakai itu hasilnya tidak sesuai yang diharapkan. Dia kemudian mungkin akan mengatakan kepada orang lain bahwa jika tugas itu dilakukan dengan caranya, hasilnya pasti akan jauh lebih baik. Beberapa praktisi mungkin setuju dengannya, yang membuatnya merasa lebih benar tentang caranya melakukan sesuatu.

Saya pikir mentalitas semacam ini tidak benar. Ketika sesuatu sudah dilakukan, apa pun hasilnya, itu telah menjadi sejarah yang tidak dapat diubah, dan tidak ada gunanya berpikir, "... jika itu dilakukan dengan cara saya."

Dalam pemahaman saya, apakah tugas dapat dikerjakan dengan sempurna atau tidak tergantung pada dua faktor internal seperti orang yang melakukan pekerjaan, mentalitasnya, dan cara pelaksanaannya, serta faktor eksternal yang terkait dengan tugas tersebut.

Bahkan jika kita memiliki orang yang berbeda melakukan hal yang sama, menggunakan metode yang sama, hasilnya mungkin berbeda. Karena setiap orang berbeda dan faktor yang mereka bawa berbeda, dampaknya pada pekerjaan itu sendiri juga akan berbeda. Hasilnya mungkin lebih baik, atau mungkin lebih buruk. Karena itu kita tidak boleh terikat untuk melakukan sesuatu dengan cara tertentu, karena itu bukan satu-satunya faktor penentu.

Ketika seorang praktisi tidak melakukan pekerjaan dengan baik, praktisi lain harus membantunya untuk membuatnya lebih baik, tidak mengatakan bahwa hasilnya buruk dan berfantasi tentang hasil yang lebih baik "... jika semuanya dilakukan dengan cara saya." Itu tidak membantu dalam kultivasi kita, tetapi mungkin memperburuk keterikatan kita pada diri sendiri.

Saya perhatikan bahwa mentalitas "jika" ini telah menjadi kebiasaan bagi banyak orang sehari-hari, dan beberapa praktisi juga. Saya ingin mengingatkan kita untuk memerhatikan hal ini dan tidak membiarkan keterikatan kita pada diri kita menghalangi jalan selama proses klarifikasi fakta.