(Minghui.org) Terima kasih kepada pengaruh nenek, saya tumbuh dengan mempercayai pembalasan karma jadi saya menghindari melakukan perbuatan buruk. Orang tua saya bercerai ketika saya duduk di bangku sekolah menengah dan ibu saya menjadi Kristen. Saya pergi ke gereja untuk membuatnya senang.
Saya perlahan menjadi percaya bahwa dewa itu ada. Saya pindah dari atheis dan teori evolusi yang diajarkan di sekolah. Meskipun saya mengajarkan politik, kepercayaan saya kepada Tuhan tidak pernah goyah.
Seorang teman kerja saya berlatih Falun Dafa dan kami sering berbagi pemahaman tentang dunia di sekitar kami. Saya menjadi tertarik dengan prinsip yang dia bicarakan dan ingin membaca buku Zhuan Falun, jadi ia meminjamkannya kepada saya. Ketika saya membaca Ceramah 1 saya secara khusus memperhatikan kalimat berikut:
“Proses Xiulian seutuhnya yang dialami seseorang adalah suatu proses yang terus-menerus menyingkirkan keterikatan hatinya.” (Ceramah 1, Zhuan Falun)
Meskipun saya belum mengerti apa artinya untuk berkultivasi, saya percaya Dewa dan merindukan alam spiritual yang lebih tinggi. Ketika saya membaca kata-kata Guru, saya sadar bahwa saya telah menemukan jalan untuk menggapai alam yang lebih tinggi – sebuah tangga menuju pencerahan spiritual.
Saya sangat bersemangat ketika saya mendapatkan buku Zhuan Falun untuk diri saya sendiri. Saya dengan penuh semangat membacanya dan meminta teman kerja saya untuk mengajarkan latihan-latihannya. Tetapi, tidak lama setelah saya mulai berlatih, penganiayaan Falun Dafa oleh PKT (Partai Komunis Tiongkok) dimulai.
Penganiayaan Dimulai
Seluruh stasiun TV terus menerus menyiarkan propaganda memfitnah Dafa, dan sekolah saya mulai mengadakan acara untuk menjelekkan latihan ini.
Awalnya saya tidak sadar bahwa ini semua adalah kebohongan, tapi saya tahu secara jelas bahwa Zhuan Falun mengajarkan orang-orang untuk menjadi baik dengan mengikuti Sejati-Baik-Sabar. Tidak ada yang salah dengan hal itu. Tapi tidak seorang pun bisa menjelaskan mengapa penganiayaan terjadi.
Atasan saya datang ke rumah dan meminta saya untuk menyerahkan buku-buku Dafa saya. Saya menolak dan memberikan berbagai macam alasan. Ia adalah orang yang berhati baik dan tidak memaksa saya. Ia berkata bahwa atasannya yang menyuruhnya melakukan hal ini.
Teman praktisi yang juga teman kerja (yang mengajarkan saya latihan) ditangkap secara ilegal oleh polisi lokal. Saya mengunjunginya ditemani oleh kolega-kolega saya. Waktu itu saya tidak sadar bahwa PKT berada dibalik semua ini. Saya justru berpikir bahwa polisi yang bertindak jahat.
Saya tersesat. Berlatih keluar dilarang, dan yang bisa saya lakukan hanyalah membaca buku di rumah. Saya mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar di kehidupan saya sehari-hari.
Selain mengajar politik, saya juga adalah kepala guru. Saya memperlakukan setiap murid saya seperti anak saya sendiri. Seorang orang tua murid membawakan saya kue panekuk buatan sendiri dan sayur-sayuran yang dia tanam sendiri di rumah untuk menunjukkan apresiasinya.
Saya tidak pernah menerima hadiah atau uang dari para orang tua murid. Keluarga ini sangat miskin dan mencari nafkah dengan menjual panekuk dan sayur-sayuran. Jika saya menolak hadiahnya ia bisa tersinggung, jadi saya menerima dan kemudian memberikan uang kepadanya. Saya berkata kepadanya, “Anda mencari nafkah dengan menjual kue dan sayuran, saya tidak bisa mengambilnya begitu saja. Saya menghargai kebaikan anda, tapi anda harus menerima uang saya.” Ia mengerti.
Meskipun saya terisolasi dari praktisi lain, saya berusaha keras untuk hidup sesuai prinsip Falun Dafa.
Melangkah Maju
Ketika saya menghadiri sebuah seminar mengajar pada tahun 2003, saya mendengar seseorang berkata tentang Falun Dafa secara terbuka untuk pertama kalinya dalam 4 tahun. Sang penceramah berkata, “Penganiayaan Falun Dafa oleh PKT adalah ilegal.” Saya terkejut.
Di depan lebih dari 100 guru politik, ia secara terbuka dan berani berbicara tentang tindakan ilegal Partai Komunis. Saya sangat mengaguminya. Ia baru berumur 29 tahun tapi ia tanpa takut mengatakan kebenaran.
Saya mulai bangkit dan sadar bahwa PKT melanggar hukum. Praktisi Falun Dafa tidak melakukan hal yang salah. Saya kemudian mendapatkan beberapa materi klarifikasi-fakta dan mengerti bahwa “Pembakaran diri Tiananmen” adalah rekayasa.
Kebetulan saya bertemu teman praktisi yang memberi tahu saya tentang ceramah Guru yang diberikan setelah tahun 1999. Saya belajar bahwa praktisi harus melakukan tiga hal dengan baik: belajar Fa dan melakukan latihan, memancarkan pikiran lurus dan mengklarifikasi kebenaran kepada orang-orang.
Saya mulai mengklarifikasi fakta kebenaran kepada keluarga, teman, teman kerja, dan beberapa orang yang saya tidak kenal. Banyak orang mengerti bahwa penganiayaan PKT terhadap Falun Dafa adalah ilegal, dan setuju untuk mundur dari PKT dan organisasi terkaitnya; beberapa orang bahkan mundur dengan nama asli mereka. Waktu itu, tingkat klarifikasi fakta saya hanya memberi tahu orang-orang bahwa penganiayaan itu ilegal.
Dalam lingkungan persaingan di Tiongkok seluruh orang tua menginginkan anaknya untuk menghadiri kelas persiapan. Saya tidak menyarankan kelas persiapan apa pun kepada murid saya, tetapi biasanya lembaga pelatihan tetap saja membayar suap kepada kepala guru.
Awalnya, saya menolak suap, tapi kemudian saya melihat bahwa teman kerja saya melihat saya dengan aneh. Saya mengerti apa yang terjadi dan mengambil uang itu ketika ada guru lain di ruangan, tapi kemudian mengembalikannya secara pribadi.
Saya berkata kepada mereka, “Saya praktisi Falun Dafa. Saya tidak bisa mengambil uang anda. Guru mengajarkan kami untuk menjadi orang baik dan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar.” Saya mengklarifikasi fakta kepada mereka dan membujuk mereka untuk mundur dari Partai dan organisasi terkait.
Saya mengalami beberapa hal yang luar biasa. Sebagai contoh, saya mengendarai sepeda setiap hari ke tempat kerja, dan semua lampu lalu lintas selalu hijau sepanjang jalan ke sekolah. Saya mengendarai sepeda seperti tanpa menggunakan tenaga hingga teman kerja saya berkata saya seperti sedang terbang.
Ketika saya berbelanja, banyak sayuran yang saya tempatkan di timbangan beratnya sesuai dengan yang saya minta. Penjual sering berkata, “Luar biasa! Kamu pasti sering datang kemari!” Sebenarnya saya tidak.
Ketika saya mengajar, apa yang saya sampaikan sering tidak dipersiapkan lebih dahulu tapi ia keluar secara natural dan efeknya sangat baik. Semua ini membuktikan bagaimana luar biasanya Falun Dafa.
Seiring waktu berjalan saya mengerti bagaimana jahatnya penganiayaan PKT terhadap praktisi, termasuk mengambil organ para praktisi ketika mereka masih hidup! Saya memahami PKT sedang menarik umat manusia ke neraka, dan itulah mengapa praktisi mengklarifikasi kebenaran kepada orang-orang dan menyelamatkan mereka. Adalah tanggung jawab kita untuk memastikan orang-orang tidak terlibat dengan kejahatan PKT.
Setelah saya mengerti semua fakta-fakta ini, saya meminta ibu saya berlatih Falun Dafa, tapi ia berkata, “Saya telah melihat keindahan Falun Dafa dan mengagumi praktisi, tapi saya sudah meyakini iman Kristen saya selama lebih dari 20 tahun. Saya tidak bisa begitu saja berpindah. Berikan saya sedikit waktu.”
Saya bahagia dan berpikir ia akan berlatih dalam waktu dekat. Tetapi, seminggu kemudian ia terserang stroke dan meninggal dunia. Kesedihan saya tidak bisa digambarkan. Saya membulatkan tekad: saya harus berkultivasi dengan baik.
Meninggalnya ibu saya sangat memengaruhi saya, tetapi saya tidak menyadarinya. Saya tenggelam dalam kesedihan dan perasaan bersalah karena kematiannya. Ini adalah keterikatan pada sentimentalitas. Kultivasi saya perlahan-lahan mengendur.
Saya masih membaca Fa, tapi tidak berlatih setiap hari. Dalam mengklarifikasi fakta saya juga mengendur. Saya tahu bahwa tingkat kultivasi saya buruk, tapi tidak mempunyai kekuatan atau keinginan untuk mengubahnya.
Setelah Virus PKT (virus korona) muncul, saya tiba-tiba sadar bagaimana seriusnya masalah ini jika pada periode pelurusan Fa, praktisi Dafa gagal untuk melakukan tiga hal dengan baik. Jika saya terus seperti ini, saya bisa mengikuti pengaturan kekuatan lama dan penyelamatan Guru bisa menjadi sia-sia.
Saya sadar bahwa kekuatan lama mengatur segala yang saya lakukan untuk menghancurkan saya! Tapi Guru tidak menyerah pada saya. Saya tahu saya membuang banyak waktu. Jadi saya harus keluar dan menyelamatkan orang-orang.
Kompleks tempat tinggal saya berada di bawah karantina dan sangatlah sulit untuk keluar. Jadi meskipun saya bisa, sangat sedikit orang di jalanan! Jadi saya merasa dengan sangat bahwa waktu akan habis dan saya kehilangan kesempatan menyelamatkan banyak orang. Saya tahu saya harus melakukan sesuatu!
Guru melihat hati saya yang ingin menyelamatkan orang-orang, dan memberi petunjuk untuk menggunakan internet. Saya mempunyai aplikasi yang terbatas di telepon genggam saya karena saya telah mengunistall WeChat, Weibo dan QQ karena pemberitahuan Minghui beberapa tahun lalu. Satu-satunya hal yang saya punya adalah aplikasi belanja online bernama Taobao.
Saya mendownload video materi klarifikasi dari Minghui dan membagikannya di banyak grup. Saya juga meninggalkan pesan untuk mengingatkan mereka untuk menontonnya. Ketika saya selesai melakukan hal ini saya merasakan tekanan dari rasa takut, sebuah perasaan yang belum pernah saya alami bahkan ketika penganiayaan hebat pada tahun 1999.
Saya berkata, “Saya adalah murid Dafa pada periode pelurusan Fa. Saya melakukan hal yang sangat lurus. Tidak seorang pun boleh menganiaya saya.” Saya segera berpikir, “Guru telah berkata untuk tidak mengakui penganiayaan kekuatan lama. Mengapa saya harus mengakui penganiayaan ini?”
Saya mulai memancarkan pikiran lurus untuk memusnahkan “takut” karena itu bukan saya. Itu adalah substansi buruk dari kekuatan lama yang memaksa saya. Guru menyangkal kekuatan lama, mengapa saya harus mengakui keberadaan mereka?!
Sekarang semuanya sudah berlalu, dan saya telah memenangkan pertarungan. Hati saya terasa ringan dan damai. Saya tidak bisa melihat dimensi lain, tapi saya tahu pikiran lurus saya telah kembali. Guru telah menghapus substansi itu buruk untuk saya.
Saya ingat bahwa Guru menulis ini di puisinya, “Budi Jasa Guru dan Pengikut”:
“Kejahatan beringas berkecamuk selama empat tahun,
Kemudi dipegang mantap tidak sesat selama berlayar,
Pengikut Dafa mengalami bencana penderitaan,
Tekad tak tergoyah walau tekanan begitu berat,
Antara guru dan murid tidak mengenal pembelaan keakraban,
Karunia Buddha mengubah langit dan bumi,
Pikiran lurus para pengikut kuat,
Guru memiliki kemampuan mengatasi keadaan langit”
(Hong Yin II)
Terima kasih, Guru!
Sekarang saya bisa keluar, berbicara dengan orang tidak dikenal dan mengklarifikasi fakta kepada mereka. Dengan ajaran Guru dan Dafa, saya akan melangkah di jalur saya dengan pikiran lurus yang kuat.