(Minghui.org) Setelah berlatih Falun Dafa, saya beberapa kali ditunjukkan kekuatan latihan kultivasi ini. Saya dengan tulus berharap orang-orang bisa melihat manfaat Falun Dafa dari kisah saya. Saya berharap mereka selamat selama wabah dengan mengingat “Falun Dafa baik” dan “Sejati-Baik-Sabar baik.”
Bibi Berjalan Lagi
Pada suatu sore, kira-kira 10 tahun yang lalu, ketika sepupu menelepon saya mengatakan dia kelelahan tan tertekan. Dia harus merawat ibunya, bibi saya, karena kakinya patah tiga bulan yang lalu.
Sepupu saya sendiri berumur 60 tahun lebih. Kaki ibunya patah saat mengunjungi seorang kerabat. Dia membeli obat herbal khusus dari seorang ahli untuk menghentikan rasa sakit. Akan tetapi, setelah 3 bulan, bibi masih terbaring di tempat tidur.
Saya berjanji akan mengunjungi mereka dalam beberapa hari – pada Hari Tahun Baru. Setelah tiba, bibi memegang tangan saya dan menangis, “Saya sangat menderita, dan juga terlalu besar membebani sepupumu. Saya lebih baik mati jika bisa.”
Saya berkata jika bibi percaya pada saya, maka bibi harus mengikuti instruksi saya, karena saya bisa membantunya berjalan lagi. Dia setuju, dan bergerak ke pinggir ranjang.
Saya memasang sepatu pada kakinya, dan menyuruhnya untuk melafalkan kata-kata, “Falun Dafa baik. Sejati-Baik-Sabar baik.”
Dia melafalkan kata-kata itu dengan suara keras berulang-ulang. Lalu, dia berdiri sementara saya memegang tangannya, melangkah mundur, dan dia berjalan menuju ke arah saya. Beberapa langkah kemudian, dia melepaskan tangan saya, menggerakkan kedua lengan ke belakang dan berdiri tegak. Dia terus melafalkan kata-kata Dafa, berjalan dari satu sisi ruangan ke sisi yang lain, dan berjalan kembali.
Sepupu dan suaminya terlihat kaget serta terdiam. Setelah beberapa saat, sepupu berkata, “Falun Dafa sangat berharga! Kami benar-benar berterima kasih kepada Guru Falun Dafa dari lubuk hati kami!”
Sejak itu, bibi saya telah kembali ke kehidupan normal, dan bisa membantu beberapa pekerjaan rumah tangga yang ringan.
Menyaksikan Paman BerjalanLagi
Abang dari ayah saya, paman, kakinya patah setahun yang lalu setelah bibi saya mengalami hal yang sama. Dia terbaring di tempat tidur sepanjang musim dingin, dan masih tidak bisa berjalan sendiri. Anak perempuan dan menantunya, merasa kelelahan karena merawatnya.
Selama liburan Tahun Baru Imlek, saya mendengar tentang masalah mereka dari kerabat lain, dan memutuskan untuk mengunjungi mereka.
Saya menyapa paman dan istrinya, sepupu, suami dan anak-anak mereka. Saya meminta maaf karena tidak mengunjungi mereka sebelumnya. Lalu, saya menceritakan kisah bibi saya yang melafalkan kata-kata Dafa, “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik,” dan bisa berjalan lagi.
Paman saya memiliki karakter kompetitif. Dia menantang dirinya sendiri, “Bibi kamu membutuhkan seseorang untuk memegang tangannya untuk bangkit dari tempat tidur. Saya bisa melakukan lebih baik darinya. Saya akan melafalkan kata-kata Dafa, dan kemudian berjalan sendiri.”
Dia menyuruh putrinya untuk mengenakan sepatu pada kakinya, dan mulai melafalkan kata-kata Dafa. Anggota keluarga lainnya mengira dia bercanda, tetapi dia berdiri, dan mulai berjalan menunju ke pintu untuk ke halaman. Dia melafalkan dengan suara keras, dan berjalan dengan mantap.
Keluarga tidak bisa percaya dengan mata mereka. Kemudian, sepupu ipar berkata, “Jika saya tidak melihat ini dengan mata sendiri, saya tidak akan percaya bahwa seorang pria tua bisa tiba-tiba berjalan sendiri setelah melafalkan kata-kata Dafa, serta setelah terbaring di tempat tidur sepanjang musim dingin.”
Ayah Sembuh dari Penyakit yang Tidak Jelas
Lebih dari satu dekade yang lalu, putra saya menelepon ke kantor dan mengatakan kakeknya (ayah saya) jatuh sakit selama beberapa hari serta kesulitan bernapas. Dia membawa kakeknya ke rumah sakit, namun dokter tidak bisa menemukan penyakit apa yang dideritanya setelah melakukan beberapa pemeriksaan.
Saya meminta dia jangan khawatir. “Beri tahu kakek agar dengan tulus melafalkan ‘Falun Dafa baik’ dan ‘Sejati-Baik-Sabar baik.’ Dia akan baik-baik saja. Kamu menyiapkan air panas untuk kakek mandi sesudah itu.”
Saat istirahat makan siang pada hari yang sama, saya pergi ke apartemen putra saya. Ayah tampak baik-baik saja. Dia memberi tahu saya setelah mengikuti saran saya dan melafalkan kata-kata Dafa. “Saya bisa bernapas lagi setelah mengucapkan kata-kata itu, dan kemudian merasa nyaman.”
Saya melihatnya tidak bisa tidur nyenyak selama beberapa hari, jadi saya menyuruhnya berbaring di tempat tidur, dan saya akan membacakan “Lunyu” kepadanya, kata ulasan dari buku Zhuan Falun. Dalam beberapa menit, dia tertidur lelap.
Putra saya mengatakan setelah kakek bangun, dia bisa bernapas, makan dengan baik, dan pulih dari penyakitnya.
Setelah itu, lelaki tua itu sering melafalkan kata-kata Dafa. Mengejutkan, dia berhenti merokok setelah merokok selama hampir 60 tahun. Dia juga mengalami beberapa situasi yang berbahaya, namun aman segera setelah melafalkan kata-kata, “Falun Dafa baik, dan Sejati-Baik-Sabar baik.”
Adik Saya Lolos dari Cedera Besar Karena Saya Berlatih Falun Dafa
Saya bermimpi seminggu sebelum adik saya terlibat dalam kecelakaan mobil besar. Dalam mimpi itu, adik saya pergi ke rumah teh, tempat saya menjamu pelanggan. Dia berlutut di depan saya dan berkata, “Saudara saya ditabrak oleh truk!” dan mulai menangis.
Saya memintanya berdiri, menghiburnya, dan mengatakan bahwa saudaranya akan baik-baik saja. Saya menekankan, “Guru berkata jika satu orang dalam keluarga berlatih Falun Dafa, seluruh keluarga akan mendapatkan manfaat.”
Saya terbangun dan merasakan sesuatu mungkin terjadi pada adik saya. Mimpi itu menjadi kenyataan sekitar seminggu kemudian. Adik ipar menelepon saya mengatakan adik saya ditabrak oleh truk yang mengangkut babi saat mengendarai sepeda motor. “Dia masih tidak sadarkan diri di rumah sakit setempat.” Dia menangis.
Saya meminta dia jangan menangis, karena adik saya selalu membawa amulet Falun Dafa di lehernya, dan dia percaya Falun Dafa adalah baik.
Kemudian pada hari sebelum saya pergi mengunjungi adik di rumah sakit, saudara ipar meneleon saya lagi dengan mengatakan adik saya sudah sadar, dan menurut dokter, dia tidak mengalami cedera berat.
Keluarga membawanya ke rumah sakit besar di kota untuk pemeriksaan lagi, tetapi dokter masih tidak menemukan cedera berat, tetapi melihat beberapa luka lecet. Sopir truk, seorang pria dari desa yang sama, ingin saudara saya diobservasi di rumah sakit selama seminggu untuk memastikan dia tidak mengalami luka dalam.
Saya berbicara dengan adik setelah dia kembali ke rumah. Saya mengingatkan dia bahwa nyawanya diselamatkan oleh Guru kami, dan dia seharusnya tidak meminta kompensasi dari sopir truk, dan dia setuju. Kedua keluarga menyelesaikan kecelakaan ini secara damai.