(Minghui.org) Saya telah menjadi seorang praktisi Falun Dafa selama 22 tahun. Ketika saya pertama kali berkultivasi saya cukup rajin, namun berangsur-angsur saya mengendur.
Saya masih merasa saya berkultivasi dengan baik karena saya terus belajar Fa, memancarkan pikiran lurus dan mengklarifikasi fakta, meski saya memperlakukan tugas ini seperti rutinitas kerja. Sesungguhnya, kultivasi saya sudah dalam masalah namun saya tidak menganggapnya sangat serius.
Saya baru-baru ini mengalami karma penyakit parah. Benar-benar pukulan berat yang memaksa saya untuk memerhatikan kondisi kultivasi saya dan mencari ke dalam akan kelalaian saya. Saya memperbaiki perilaku saya dan setelah itu karma penyakit menghilang.
Ujian saya dimulai ketika saya pikir saya mengalami gejala menopause. Masalah jantung juga dimulai dua tahun lalu namun tidak serius. Saya tidak memikirkan apa yang terjadi. Saya lanjut melakukan latihan saya dan menyebarkan brosur klarifikasi kebenaran.
Baru-baru ini, gejalanya bertambah parah. Saya adalah seorang dokter, jadi saya menyadari kondisi saya cukup serius. Saya memiliki beberapa gejala awal dari gagal jantung, seperti batuk-batuk dan inkontinensia buang air kecil. Sebagai tambahan, saya mengalami stroke dan kadang sulit mengendalikan air liur saya.
Saya terkejut dan tidak tahu mengapa saya mengalami gejala penyakit parah. Saya merasa cemas dan melakukan lebih banyak latihan, termasuk meditasi duduk selama dua jam dan tampaknya tidak berdampak apa pun.
Saat itu saya bahkan berpikir untuk mengonsumsi obat-obatan. Namun saya menyadari bahwa jika saya mengonsumsi obat-obatan, kultivasi saya selama 20 tahun akan menjadi sia-sia. Saya tidak akan menjadi seorang praktisi lagi. Saya adalah seorang praktisi lama dan tidak seharusnya merusak reputasi Dafa, jadi saya memutuskan untuk tidak mengonsumsi obat-obatan atau pergi ke rumah sakit.
Saya mencari ke dalam kekurangan saya. Sebagai seorang dokter, saya tahu jika manusia biasa tidak mendapat perawatan dini, penyakit akan berkembang dan bisa menjadi fatal. Saya bertanya pada diri saya sendiri apakah saya cemas akan kematian saya, tampaknya karma penyakit ingin membunuh saya.
Saya kemudian menjadi jelas bahwa saya tidak takut akan kematian, jadi saya mulai melafal salah satu puisi Guru Li,
“Sang Maha Sadar tidak takut pada penderitaan
Tekadnya bagaikan dilebur dari intan
Tiada keterikatan pada hidup dan mati
Dengan lapang hati menelusuri jalan pelurusan Fa”
(“Pikiran Lurus dan Perbuatan Lurus,” Hong Yin II)
Saya lalu mulai melafal Lunyu. Saya sebelumnya telah mencoba untuk melafalnya namun menyerah sebelum benar-benar mempelajarinya. Saya mencari ke dalam dan menemukan keterikatan seperti rasa malas, mencari kenyamanan, tidak ingin susah, ingin keuntungan, dan rasa takut.
Saya menyadari bahwa masalah terbesar yang saya miliki adalah tidak memberi perhatian yang cukup dalam memancarkan pikiran lurus, karena itulah kejahatan dapat menganiaya saya.
Saya umumnya tidak memancarkan pikiran lurus di empat waktu yang ditentukan, atau menyilangkan kaki saya maupun melakukan gerakan tangan. Saya sering merasa bahwa itu sungguh melelahkan dan membuang-buang waktu. Saya juga memancarkannya sambil mengerjakan pekerjaan rumah. Saya rasa seharusnya tidak menjadi masalah selama saya mampu memancarkan pikiran lurus.
Kini saya mengerti bahwa status saya tidak baik jika saya tidak mengikuti persyaratan Guru karena malas.
Kultivasi adalah serius. Saya menyadari bahwa saya secara rutin melakukan latihan namun mengabaikannya hingga benar-benar mengenali pentingnya melakukan itu.
Sebagai praktisi, tentu saja kita tidak memiliki penyakit. Namun kekuatan lama dapat membuat gejala penyakit palsu. Jika seorang praktisi tidak mengikuti permintaan Guru, karma penyakit dapat benar-benar mengganggu peningkatannya dan bahkan nyawanya.
Saya meningkatkan perilaku saya dengan menyilangkan kaki dan menegakkan telapak tangan saya ketika saya memancarkan pikiran lurus dan juga melakukannya tepat waktu. Dengan melakukan latihan dan melafal Hong Yin dan Lunyu, karma penyakit parah menghilang dalam waktu tiga hari.
Setelah ujian ini, saya menyadari bahwa kultivasi adalah sangat serius dan kita tidak bisa menyia-nyiakannya. Kita perlu melakukan apa yang Guru minta; dan hanya dengan melakukannya kita bisa disebut praktisi Dafa sejati.