(Minghui.org) Polisi di setidaknya empat provinsi di Tiongkok melecehkan praktisi Falun Gong dalam skala besar antara bulan Maret hingga April 2020. Kebanyakan praktisi tersebut disita buku-buku Falun Gongnya, beberapa dibawa ke kantor polisi lokal dan diinterogasi, dan beberapa diperintahkan untuk menandatangani surat pernyataan untuk melepaskan Falun Gong.
Beberapa orang yang telah melepaskan latihan karena penganiayaan juga dilecehkan kali ini.
Falun Gong, dikenal juga sebagai Falun Dafa, adalah kultivasi jiwa-raga kuno yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak tahun 1999.
Provinsi Anhui
6 praktisi di Kota Hefei, Provinsi Anhui, termasuk Xie Qingfen [Perempuan], Liu Tifei [Perempuan], Jiao Zhaoying [Perempuan], Yang Cuiping [Perempuan], Wang Yan [Perempuan] dan Zhu Qin [Laki-laki], ditangkap antara bulan Maret dan April 2020. Semuanya dibebaskan di hari yang sama.
Provinsi Liaoning
Di Kota Yingkou, Provinsi Liaoning, sekitar 30 praktisi baru-baru ini dilecehkan oleh staf dari komite lingkungan, dengan praktisi tertua berumur 85 tahun.
Anggota staf Komite lingkungan sering membawa surat pernyataan melepaskan Falun Gong yang telah mereka persiapkan, dan kemudian berusaha memaksa praktisi menandatangani dokumen. Beberapa petugas mengambil foto dan merekam para praktisi.
Kebanyakan praktisi menolak patuh. Beberapa anggota keluarga mereka juga membela mereka dan menolak membuka pintu bagi para petugas.
Beberapa orang yang telah melepaskan latihan Falun Gong bertahun-tahun lalu juga dilecehkan.
Provinsi Shanxi
Kebanyakan rumah praktisi lokal digeledah Polisi dari Daerah Jiaokou, Provinsi Shanxi pada tanggal 20 April 2020. Polisi mengklaim bahwa ini adalah perintah dari atas. Kebanyakan buku-buku Falun Gong dan telepon genggam praktisi disita. Beberapa dibawa ke tahanan untuk diinterogasi dan dimintai keterangan informasi pribadi.
Provinsi Hubei
Lima praktisi di Kota Hanchuan, Provinsi Hubei, termasuk Wang Qing [Laki-laki], Xiao Yanfang [Perempuan], Shu Yunlan [Perempuan], Liu Yibo [Laki-laki] dan Wang Yan [Perempuan], ditangkap pada 26 April 2020 karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong. Mereka masih ditahan ketika berita ini ditulis.