(Minghui.org) Setelah menjalani enam tahun penjara dan menjadi sasaran pelecehan fisik dan mental secara terus-menerus karena mempertahankan keyakinannya pada Falun Gong, Wang Xingkai menemukan bahwa pembayaran uang pensiunnya dihentikan pada bulan Januari 2020.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual dan meditasi kuno yang sedang dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak tahun 1999.
Wang, 70 tahun, bekerja di sebuah sekolah di Distrik Kaizhou, Chongqing. Karena dia dan istrinya, Yi Weixiang, menolak melepaskan Falun Gong, biro pendidikan setempat memerintahkan sekolahnya untuk memecatnya. Kepala sekolah saat itu sangat menentang perintah tersebut, karena Wang adalah karyawan yang sangat baik, namun kepala sekolah tetap dipaksa menurunkan jabatan Wang, mengurangi gajinya, dan memberinya masa percobaan selama satu tahun.
Wang kemudian dipenjara selama enam tahun karena keyakinannya. Empat tahun setelah dia dibebaskan dari penjara, kepala sekolahnya saat ini menghentikanuang pensiunnya, dengan mengutip peraturan baru yang mengamanatkan bahwa semua praktisi Falun Gong harus mengembalikan tunjangan pensiun yang diberikan kepada mereka selama dipenjara, dan mereka yang tidak memiliki dana untuk mengembalikan, harus dipotong tunjangan pensiun masa depan mereka.
Dijatuhi Hukuman Selama Enam Tahun dan Dijadikan Sasaran Penyiksaan Kejam
Wang ditangkap pada tanggal 15 Agustus 2009. Polisi menyita buku-buku Falun Gong, komputer, lebih dari 2.000 yuan uang tunai dan barang-barang lainnya.
Baik Wang maupun istrinya dibawa ke Pusat Penahanan Kabupaten Kai dan diinterogasi serta dianiaya secara verbal. Para petugas juga menampar wajah mereka ketika mereka menolak untuk menjawab pertanyaan.
Setelah sebulan penahanan, Yi dibebaskan dan Wang tetap ditahan.
Wang dijatuhi hukuman enam tahun di Penjara Yudu oleh Pengadilan Kabupaten Kai pada bulan Desember 2010. Kebebasan dan hak-hak dasarnya dirampas, karena para narapidana mengawasinya sepanjang waktu dan menyiksanya dengan berbagai cara, seperti memaksanya duduk di bangku kecil dan berdiri, jongkok, atau berjalan tanpa henti selama berjam-jam untuk memaksanya melepas keyakinannya.
Karena Wang tetap menolak melepaskan Falun Gong setelah empat bulan disiksa, penjaga mulai memerintahkan para tahanan untuk memukulinya.
Seorang penjaga bernama Fan Xuan menyeret Wang ke kamar kecil, mendorongnya ke tembok, dan kemudian memukulmulutnya dengan betpingpong. Gigi depannya rontok. Fan juga meremas mulutnya dan membuat beberapa giginya menjadi longgar. Fan juga memukul perutnya, membuatnya sangat kesakitan.
Selain penyiksaan fisik, para penjaga dan tahanan memaksa Wang untuk menonton video yang memfitnah Falun Gong dan membaca pernyataan dari orang lain yang melepaskan Falun Gong.
Ketika Wang tetap teguh dalam keyakinannya, para tahanan memukulinya lebih keras.
Pada suatu waktu, seorang tahanan menendang Wang dengan sangat keras sehingga terhempas ke depan lebih dari tiga kaki dan tahanan itu sendiri juga jatuh ke tanah.
Seorang tahanan lain memukul bawah kaki Wang dengan bet pingpong dan tidak menghentikannya bahkan ketika Wang mulai berdarah. Tahanan itu terus menyerang bawah kaki, pergelangan kaki, dan jari-jarinya selama beberapa jam. Celana Wang basah oleh darah.
Pemukulan akhirnya menyebabkan Wang kehilangan pendengaran di telinga kanan. Ingatannya juga memburuk.
Pada tahun 2013, Wang dipindahkan dari bangsal tiga ke enam. Sekumpulan empat orang, termasuk penjaga dan tahanan, ditugaskan untuk mengawasinya sepanjang waktu.
Dia dipaksa "mempelajari" materi cuci otak selama 15-20 jam setiap hari, sambil dilecehkan secara verbal, dipukuli, dan kelaparan. Terkadang penjaga melepas celananya dan mencambuknya dengan tongkat bambu atau logam. Mereka kemudian mengoleskan minyak pedas pada luka, menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.
Pada satu titik, penjaga tidak mengizinkannya tidur selama enam hari. Begitu dia menutup mata, mereka menampar wajahnya dan menusuk kakinya, pantat, dan tangannya dengan jarum. Mereka menyebutnya "terapi akupunktur."
Wang dibebaskan pada tahun 2015.
Uang Pensiun Dihentikan
Pada bulan November 2019, Wang dipanggil ke sekolah untuk bertemu dengan kepala sekolahnya, yang menuntut agar dia menandatangani beberapa dokumen yang memungkinkan sekolah untuk mengurangi tunjangan pensiun masa depannya sejumlah tunjangan pensiun yang telah diberikan selama Wang dipenjara. Wang mengatakan bahwa itu adalah haknya untuk menerima tunjangan pensiun yang diperoleh dengan susah payah, namun kepala sekolah mengatakan itu adalah peraturan baru yang berlaku untuk semua praktisi Falun Gong yang dipenjara karena keyakinan mereka.
Ditekan oleh kepala sekolah, Wang menandatangani dokumen yang bertentangan dengan keinginannya. Dia menemukan bahwa tunjangan pensiunnya dihentikan pada bulan Januari 2020.