(Minghui.org) Seorang penduduk kota Linyi, Provinsi Shandong ditangkap pada 21 April 2020 karena membagikan materi informasi tentang Falun Gong, sebuah latihan jiwa dan raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak 1999.
Karena Jia Ruidong menelepon saudara perempuannya pada hari penangkapannya, polisi juga menangkap saudara perempuannya dan suaminya, serta menggeledah rumah pasangan itu, meskipun mereka tidak berlatih Falun Gong.
Jia, 62 tahun, dulunya bekerja di pabrik gula di Provinsi Heilongjiang. Dia ikut berlatih Falun Gong pada tahun 1998 ketika mencari terapi untuk menyembuhkan femoral head necrosis-nya (jaringan tulang mati karena kekurangan darah). Prinsip Falun Gong Sejati-Baik-Sabar juga membantunya untuk menghilangkan temperamen buruk dan menjadi orang yang lebih perhatian.
Jia ditangkap pada 25 April 1999, karena ikut menghadiri permohonan 10.000 orang di Beijing untuk hak berlatih Falun Gong. Setelah ia dibawa kembali ke Heilongjiang, banyak dari rekan kerja mengunjunginya dan berusaha untuk membebaskannya. Polisi menahannya selama 40 hari sebelum membebaskannya.
Jia kembali memohon untuk Falun Gong di Beijing pada Januari 2000. Penjaga pusat penahanan membuka jendela dan mengambil jaket musim dinginnya ketika sedang turun salju di luar, berusaha memaksanya melepaskan keyakinannya dengan penyiksaan yang membekukan.
Karena atasan di tempat kerja membuktikan kepribadian dan prestasi kerjanya yang luar biasa, dan berulang kali meminta agar polisi membebaskannya, Jia dibebaskan sebulan kemudian.
Jia ditangkap lagi pada musim panas tahun 2000 dan ditahan selama tujuh hari setelah polisi mengetahui bahwa praktisi Falun Gong setempat telah mengunjunginya.
Untuk menghindari diganggu oleh polisi, Jia pindah kembali ke kampung halamannya di Provinsi Shandong setelah dia pensiun pada tahun 2001. Polisi di Heilongjiang lagi-lagi mengganggunya dua kali di Shandong pada tahun 2002, dan selama Olimpiade Beijing 2008.