(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa di Austria mengadakan dua acara di Vienna pada 13 Mei 2020 untuk merayakan Hari Falun Dafa Sedunia ke-21. Mereka berkumpul di Vienna Steve Square dan berbicara dengan orang-orang tentang Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) dan juga menjelaskan penganiayaan brutal yang di lakukan PKT (Partai Komunis Tiongkok) di Tiongkok.
Praktisi Falun Gong berbicara kepada orang yang lewat dan memperagakan perangkat latihan.
Meskipun orang perlu memakai masker wajah karena pandemi, itu tidak menghentikan upaya klarifikasi fakta praktisi. Alun-alun jauh lebih tenang karena ada lebih sedikit wisatawan. Tertarik akan kegiatan tersebut, seorang wanita berhenti dan mendengarkan mengapa PKT menganiaya kelompok latihan yang begitu damai dan tidak bisa menolerir prinsip-prinsip Falun Dafa Sejati-Baik-Sabar.
“Di sekolah saya belajar sejarah Tiongkok,” kata seorang pemuda dari Afghanistan yang sekarang tinggal di Austria. “Afghanistan adalah tetangga Tiongkok, tetapi kami tidak dapat memperoleh berita nyata dari Tiongkok. Meskipun terlihat damai dan sunyi, tidak ada yang tahu situasi Tiongkok sebenarnya.”
Dia berkata, “PKT adalah rezim diktator. Orang-orang dianiaya karena pemikiran mereka sendiri. Ada alat pengawas elektronik di mana-mana. Tidak ada yang bisa meminta kebebasan. Sejumlah kecil orang memiliki kendali mutlak atas yang lain. Ini gila.”
Alix dan anak-anaknya menyanyikan lagu-lagu Dafa.
Seorang praktisi bernama Alix dan anak-anaknya menyanyikan lagu-lagu tentang berlatih Falun Dafa dan penganiayaan. Banyak pejalan kaki berhenti untuk mendengarkan dan menerima selebaran.
Rosetta berkata bahwa berlatih Falun Dafa telah memberikan kedamaian pada batinnya.
Praktisi mengakhiri acara dengan aksi protes damai di depan kedutaan besar Tiongkok di Vienna.
Praktisi melakukan aksi damai di depan Kedutaan Besar Tiongkok pada 13 Mei 2020.