(Minghui.org) Itu adalah 28 tahun yang lalu ketika pada 13 Mei, Falun Dafa, juga disebut Falun Gong, pertama kali diperkenalkan kepada publik dan mulai menyebar di seluruh dunia. Pencipta Falun Gong, Guru Li Hongzhi, mengajarkan tentang prinsip-prinsip universal Sejati-Baik-Sabar, memberi manfaat bagi puluhan juta orang yang merasakan peningkatan kesehatan dan peningkatan moral sebagai hasilnya.
Praktisi Falun Gong Jerman merayakan ulang tahun Guru Li dan Hari Falun Dafa Sedunia
Praktisi Falun Gong Jerman merayakan hari ulang tahun Guru dengan mengingat pengalaman mereka setelah belajar Dafa.
Iris: Sangat Beruntung Berlatih Dafa
Iris Lindenmaier berpartisipasi dalam perayaan Hari Falun Dafa Sedunia di Marienplatz di Munich pada 13 Mei 2018.
“Saya sangat beruntung,” kata Iris Lindenmayer, “dapat berlatih Dafa yang luar biasa ini selama 23 tahun, dan saya merasa sangat terhormat telah bertemu Guru beberapa kali. Saya mengerti bahwa semua yang saya dapatkan dalam hidup ini bermakna. Baik atau buruk, semua itu adalah untuk peningkatan diri sendiri. Guru memberi saya kesempatan ini, dan saya berterima kasih kepada Guru untuk ini.”
Adik Iris telah mencari pencerahan spiritual dan mencari ajaran qigong dan praktek keagamaan lainnya, serta agama Kristen. Ketika saudara perempuannya memberi tahu dia tentang Falun Gong pada tahun 1997, Iris sedang mencoba sesuatu yang lain yang diajarkan oleh kakaknya. Dia tidak ingin segera beralih, jadi dia menolak saudara perempuannya.
Kemudian, saudara perempuan Iris bercerita tentang buku Zhuan Falun bahasa Jerman, buku utama Falun Dafa. Dia mengatakan bahwa buku ini berbeda dengan buku yang hanya berbicara tentang latihan, buku ini mengajarkan tentang keyakinan. "Saya mulai membaca buku itu," katanya, "dan segera menyadari bahwa saya ingin mempelajarinya."
Iris tumbuh dewasa sedikit berbeda dari orang lain karena dia tidak tertarik pada disko atau bentuk hiburan lainnya. “Saya pikir saya aneh,” katanya, “dan tidak bisa cocok dengan masyarakat. Saya pikir ada sesuatu yang salah dengan saya." Setelah membaca Zhuan Falun, dia mengerti lebih banyak tentang pencerahan: “Ternyata pemahaman saya benar. Saya mulai berlatih Falun Gong karena saya selalu ingin menjadi orang baik.”
“Dulu, saya sering menderita radang amandel. Setelah berlatih Falun Gong, penyakit ini sembuh,” kata Iris. Dia juga menjadi sabar dan tidak lagi marah ketika orang lain tidak setuju dengannya. "Di masa lalu, jika orang tidak bisa memahami saya, saya selalu dengan arogan berpikir mereka bodoh. Sekarang, saya belajar untuk bersabar dan berpikir, 'bagaimana saya bisa membantunya memahami?'”
Iris seorang yang introver, bergantung pada orang tua dan saudara perempuannya untuk segala hal, dan merasa dia tidak mampu melakukan apa pun sendiri. Setelah berlatih Falun Gong, dia menjadi percaya diri dan tidak lagi meminta bantuan ketika melakukan tugas. "Ini karena saya selalu mendapatkan bantuan Guru di saat-saat kritis," katanya. Dia menghubungkan prestasi ini dengan berlatih Dafa.
Dia berkata Guru telah melindunginya selama ini, menambahkan, "Setelah berkultivasi Dafa, saya tidak lagi takut karena saya sangat percaya bahwa Guru dapat membantu saya."
Selama 23 tahun berkultivasi, Iris telah melakukan perjalanan ke seluruh Eropa dan A.S. untuk berpartisipasi dalam kegiatan Falun Dafa. Dia berbagi alasannya untuk menghabiskan tabungan pribadinya untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.
“Ketika Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menganiaya Falun Gong, saya merasa sulit untuk percaya. Bagaimana orang bisa menganiaya latihan yang begitu baik ini? Saya pikir pasti ada kesalahpahaman dan penganiayaan akan berakhir dalam beberapa minggu."
Tetapi itu tidak berakhir. Iris mulai berpartisipasi dalam berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran terhadap penganiayaan. “Di Tiongkok, orang yang berlatih Falun Gong dianiaya. Saya pikir itu salah karena kita melakukan hal yang benar,” katanya. "Saya ingin membuat perbedaan."
“Tiongkok memiliki peradaban 5.000 tahun, dan orang-orang memiliki karakter yang mulia, menjunjung tinggi nilai-nilai moral, dan menghormati orang lain di seluruh dinasti. Sejak PKT mengambil alih kekuasaan, PKT secara sistematis menghancurkan moralitas dan budaya Tiongkok.
“Saya melihat banyak orang Tiongkok yang tidak mengerti tentang budaya mereka sendiri. Mereka mengejar kekuasaan dan kepentingan diri sendiri, dan tidak bisa memahami unsur-unsur spiritual budaya Tiongkok. Saya merasa sangat sedih."
Dia berharap ada lebih banyak orang Tiongkok bisa menenangkan diri, mencari tahu lebih banyak tentang Falun Gong, dan mempelajari mengapa begitu banyak orang Barat terkesan dengan Falun Gong - sebuah latihan kultivasi yang berakar dari budaya tradisional Tiongkok.
Liang: Guru Membantu Mengatasi Kesulitan
"Terima kasih, Guru, karena menjaga dan membantu saya berlatih dengan kukuh," kata Liang [Perempuan], yang tinggal di sebuah kota kecil di Jerman selatan. “Guru telah melakukan begitu banyak hal untuk seluruh dunia; Guru benar-benar telah bekerja sangat keras."
Liang tinggal bersama seorang praktisi Falun Gong di Jerman pada akhir tahun 2006. Liang berlatih dengannya. Suatu hari, Liang tidak bisa tidur, jadi dia melakukan latihan kelima, meditasi duduk, yang baru saja dia pelajari. Segera setelah dia mulai, gambar tiba-tiba muncul di dahinya seperti film, bingkai demi bingkai, dari kiri ke kanan.
Lalu, sebuah mata besar muncul di depannya. Dia belum membaca Zhuan Falun dan tidak tahu apa yang sedang terjadi. Kemudian, setelah membaca Zhuan Falun, dia mengerti bahwa Tianmunya telah terbuka.
Teman serumahnya memiliki banyak buku ceramah Guru. “Saya melihat dan sangat menyukainya, jadi saya memintanya untuk mengizinkan saya membaca lebih lanjut.'
Ketika dia membaca bahwa Guru telah memberi tahu praktisi untuk membaca Zhuan Falun, dia meminta buku tersebut kepada seorang praktisi. “Saya membaca Zhuan Falun dan sangat menyukainya sehingga saya membacanya kapan pun saya punya waktu. Tidak peduli seberapa berisik lingkungan luar, itu tidak mengganggu saya. Saya terus mengulang membaca Zhuan Falun ketika sudah selesai,” katanya.
Liang memang suka membaca buku-buku tentang fengshui dan ramalan, dan dia telah mendengar tentang beberapa istilah kultivasi yang beredar di pedesaan Tiongkok selatan. “Setelah membaca Zhuan Falun, saya mengerti mengapa buku-buku itu ditulis seperti itu dan apa yang penulis coba sampaikan. Jadi saya ingin terus membaca Zhuan Falun,” katanya. Begitulah cara dia mulai berlatih Falun Gong.
Dia aktif berpartisipasi dalam kegiatan klarifikasi fakta dan telah mengalami perubahan besar dalam tubuh dan pikirannya. Selama bertahun-tahun, dia mengalami migrain segera setelah dia terkena angin. Dia harus mengenakan topi tebal setiap saat.
Setelah berlatih Falun Gong, dia senang dan bahagia, dan dia benar-benar lupa tentang migrainnya. Beberapa tahun kemudian, ketika berbagi pengalamannya, dia mengingat migrain parah yang pernah dia alami.
“Saya dulu memiliki temperamen yang buruk, tetapi menjadi lebih baik setelah saya membaca Zhuan Falun. Saya belajar untuk bersabar, yang tidak bisa saya lakukan di masa lalu.
"Sekarang jika seseorang memarahi saya, saya tidak merasakan apa-apa," katanya sambil tersenyum. “Saya sudah membaca beberapa buku tentang budaya Tiongkok, dan di masa lalu saya sering langsung ke intinya. Ketika orang lain mengatakan sesuatu yang salah atau tidak bisa memahami sesuatu, saya akan menjadi cemas dan mengkritik mereka. Setelah belajar Dafa, saya belajar menjadi toleran.”
Liang sering merasakan Guru membantunya, terutama sejak suaminya meninggal tiga tahun yang lalu. Dia penuh dengan kesedihan dan ketakutan. Dia bangun di pagi hari dan berharap akan segera gelap. Dia ingin hari-hari berlalu dengan cepat. Keadaan ini berlangsung selama dua minggu.
Suatu hari, dia menyadari bahwa dia seharusnya tidak berada dalam keadaan itu karena dia asalnya adalah orang yang pemberani. Dia memancarkan pikiran lurus, mengusir setan-setan yang mengganggunya, dan tidak lagi takut.
Tinggal di negara asing sendirian, dia tidak bisa berhenti memikirkan almarhum suaminya. Meskipun dia belajar Fa, melakukan latihan, dan memancarkan pikiran lurus setiap hari, dia tidak bisa mengubah situasi itu, dan itu bertahan lebih dari setahun.
Kemudian, Liang menyadari bahwa dia tidak bisa terus seperti ini lagi, dan dia mulai menyalin Fa. Hanya dalam tiga atau empat hari, situasinya berubah.
“Guru menghilangkan substansi kesedihan itu untuk saya. Ketika saya berbicara dengan orang lain tentang suami saya, saya tidak lagi menangis. Beberapa waktu kemudian, Guru juga menyingkirkan keterikatan nafsu berahi saya.” Setelah menyalin Fa selama kurang lebih tiga bulan, Tianmunya melihat kulit yang tampak seperti wajahnya jatuh. Kemudian, ketika duduk bermeditasi, dia merasa seperti melayang.
“Guru sedang mendorong saya agar saya bisa menguatkan kultivasi saya,” kata Liang. Pengalamannya memberi tahu dia bahwa apa pun kesulitan yang dia hadapi, percaya pada Guru sangat penting baginya untuk lulus ujian sentimentalitas.
Liang berkata bahwa dia sedih karena banyak orang Tiongkok, baik di Tiongkok maupun di luar negeri, telah diindoktrinasi oleh PKT dan tidak memahami kebenaran Falun Gong. Dia berharap orang-orang tidak akan mudah percaya pada PKT.
“Anda hanya bisa mengerti sesuatu jika anda memikirkannya dan membaca lebih lanjut tentang itu. Jika anda hanya mendengarkan satu sisi cerita, anda akan kehilangan kemampuan untuk berpikir. Setidaknya anda harus mendengarkan kedua belah pihak,” katanya.