(Minghui.org) Para praktisi Falun Gong mengadakan berbagai kegiatan klarifikasi fakta sebelum liburan umat Kristen Pentekosta, yang dirayakan pada hari ke 49 (Minggu ketujuh) setelah Minggu Paskah, pada hari Sabtu 30 Mei 2020. Berbagai kegiatan tersebut diadakan di Kota Graz, ibu kota dari negara bagian Styria, dan Sankt Polten, ibu kota dari Negara Bagian Lower Austria.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah sebuah latihan spritual tradisional yang berasal dari Tiongkok. Saat ini telah dilatih di lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Partai Komunis Tiongkok (PKT) melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong pada tahun 1999.
Pandemi virus corona telah mengakibatkan Tiongkok menjadi subjek diskusi lagi. Berbagai kegiatan klarifikasi fakta pada Sabtu tersebut, membuat banyak orang tahu tentang pelanggaran HAM PKT, khususnya pengambilan organ yang disetujui negara dari PKT terhadap para praktisi Falun Gong yang masih hidup demi mendapat keuntungan besar.
Para praktisi membagikan materi informasi tentang Falun Gong dan penganiayaan terhadapnya, serta mengumpulkan tanda-tangan untuk mengecam PKT. Banyak pelalu lalang menanda-tangani petisi tersebut.
Seorang perancang busana asal Ghana baru-baru ini pindah ke Graz. Dia berkata bahwa dia tahu betapa jahatnya PKT, dan dia menanda-tangani petisi tanpa ragu.
Seorang perancang busana asal Ghana menanda-tangani petisi untuk menentang penganiayaan.
Dua siswa Tiongkok mempelajari tentang Peristiwa Bakar Diri yang direkayasa oleh PKT, dan bagaimana Falun Gong dilatih di seluruh dunia, serta perbedaan antara PKT dan Tiongkok. Mereka mengundurkan diri dari keanggotan PKT dan berterimakasih kepada praktisi atas informasi tersebut.
Para pelalu lalang menanda-tangani petisi untuk menentang penganiayaan.
“Saya melihat kamu di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Vienna setiap minggu,“ kata seorang wanita, Dia berkata bahwa anak-anak menerima bunga lotus kertas di sana. Mereka sangat gembira.
Para pelalu lalang berhenti di meja dengan materi informasi Falun Gong.
Banyak pelalu lalang berhenti untuk menyaksikan peragaan latihan di Sankt Polten. Beberapa orang berharap mempelajari latihan.
Para pelalu-lalang menanda-tangani peitis untuk mengecam kejahatan pengambilan organ hidup-hidup yang dilakukan oleh PKT.