Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Contoh Terbaru Kebrutalan Polisi Terhadap Praktisi Falun Gong

10 Juni 2020 |   Oleh koresponden Minghui di Tiongkok

(Minghui.org) Praktisi Falun Gong sering mengalami gangguan fisik dan mental selama dan setelah penangkapan mereka karena menjunjung tinggi atau memberi tahu orang-orang tentang keyakinan mereka yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak Juli 1999.

Berikut adalah beberapa kasus terkini.

Lengan dan Tangan DuanZaiying Memar, Dipantau setelah Dibebaskan

DuanZaiying, dari Kota Chongqing, ditangkap setelah mengunjungi seorang praktisi setempat pada tanggal 27 April 2019. Penangkapannya terjadi kurang dari empat bulan setelah dia selesai menjalani hukuman 1,5 tahun karena keyakinannya.

Di Kantor Polisi Tuqiao, beberapa petugas secara paksa memegang tangannya untuk membubuhkan sidik jarinya pada catatan interogasi. Pergelangan tangan dan tangannya terluka, menjadi memar dan bengkak dua minggu kemudian. Polisi juga mengambil sampel darahnya dan mengganggunya.

Duan dibebaskan setelah sepuluh jam penahanan. Polisi mengancam akan menyerahkan kasusnya ke kejaksaan. Mereka juga memasang kamera pengintai di luar rumahnya untuk mengawasinya.

Yu Kailiang, Berusia 70-an Tahun, Dipukuli oleh Petugas Berusia 30-an dan 40-an Tahun

Yu Kailiang, seorang warga Kota Chengdu, Provinsi Sichuan yang berusia 70-an tahun, ditangkap karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong pada tanggal 22 Mei 2020.

Ketika diinterogasi di Kantor Polisi Yunxi, Yu tidak bekerja sama dengan polisi tetapi malah mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong.

Tiga petugas, berusia 30-an dan 40-an tahun, menolak untuk mendengarkan. Mereka membanting Yu ke tanah dan kemudian menguncinya di kursi logam selama berjam-jam tanpa mengizinkannya menggunakan kamar kecil. Borgol itu begitu kencang hingga memotong dagingnya. Kaki dan lengan Yu juga dipelintir oleh petugas. Ia dibebaskan pada hari itu sekitar pukul 23:30.

Pria Penyandang Cacat dan Putranya Ditahan

Dua belasan orang petugas masuk ke rumah Chen Shuyi di Kota Laishui, Provinsi Hebei, pada tanggal 25 Mei 2020. Mereka menangkap pria lanjut usia yang cacat itu. Ketika menantu Chen mengambil foto polisi, mereka mengambil ponselnya dan memborgolnya. Dia juga dibawa ke Kantor Polisi Desa Wangcun dan ditahan di sana selama beberapa jam.

Anak Chen Shuyi, Chen Shuai, menerima telepon dari polisi dan diminta datang ke kantor polisi. Ketika dia pergi ke sana, dia juga ditangkap. Dia dan ayahnya tetap ditahan di kantor polisi.