Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Kekuatan Falun Dafa: Menyingkirkan Keras Kepala Suami Terhadap Ateisme

14 Juni 2020 |   Oleh seorang praktisi Falun Dafa di Provinsi Liaoning, Tiongkok

(Minghui.org) Suami saya berusia menginjak 70-an. Sebagai veteran senior, ia bergabung dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT) ketika ia masih muda. Dia juga bekerja sebagai polisi setelah pensiun dari militer. Karena sangat dipengaruhi oleh ateisme, ia sangat praktis, dan hanya percaya bahwa makanan dan uang adalah kebutuhan hidup.

Dia telah menderita banyak penyakit dalam beberapa tahun terakhir. Di antaranya yang paling serius adalah emfisema paru. Dia bahkan tidak bisa berjalan-jalan di luar. Kedua paru-parunya sangat terhambat. Dia telah dibawa ke rumah sakit lebih dari 10 kali setahun sejak 2017.

Sebaliknya, saya sudah sehat sejak saya mulai berlatih Falun Dafa lebih dari 20 tahun yang lalu. Suami saya secara pribadi menyaksikan kekuatan Falun Dafa. Saya telah memberitahunya tentang manfaat yang didapat dari Dafa, dan mengklarifikasi fakta penganiayaan berkali-kali, tetapi ia menolak mendengarkan atau mempercayai saya. Saya bertanya kepadanya, "Apakah penyakit saya tidak hilang setelah saya berlatih Falun Dafa?" Dia menolak untuk menjawab, hanya diam membisu.

Dia harus tinggal di rumah sakit selama musim dingin tahun 2019. Baru beberapa hari sebelum Tahun Baru Imlek dia diperbolehkan pulang. Semua anak kami pulang untuk menghadiri pertemuan pada Malam Tahun Baru. Suami saya sakit lagi tetapi harus bertahan sepanjang hari karena dia tidak ingin merusak liburan kami. Pada hari Tahun Baru Imlek, ia kesulitan bernapas. Keadaannya sangat buruk sehingga dia tidak bisa duduk atau berbaring. Tampak matanya seolah-olah menyondol keluar. Dia mengalami demam tinggi, dan saya sangat khawatir.

Karena wabah virus corona, gejalanya mungkin akan dicurigai sebagai infeksi virus corona, yang akan menyebabkan seluruh keluarga kami dikarantina. Kondisinya membuat kami berdua kurang tidur. Sekitar jam 1 pagi demamnya masih sangat tinggi. Sepertinya dia bisa mati lemas kapan saja.

Pada saat yang kritis ini sebuah ide muncul di benak saya. Saya bertanya kepadanya, "Kamu tahu apa artinya 'bertempur dengan punggung menghadap ke sungai,' kan?"

Dia terengah-engah, "Apa maksudmu?"

"Kamu tidak dapat mengandalkan rumah sakit selama wabah. Tidak ada jalan lain. Lafalkan berulang-ulang ‘Falun Dafa baik! Sejati-Baik-Sabar baik' dan mohon pada Guru untuk menyelamatkan kamu!"

Dia menyadari kondisinya serius. Mengingat keinginannya untuk hidup, dia menangis dengan suara perlahan, “Falun Dafa baik! Sejati-Baik-Sabar baik! Guru, tolong selamatkan saya!" Suami saya yang keras kepala akhirnya mematahkan belenggu ateisme yang berat, di persimpangan hidup dan mati dia memilih untuk percaya bahwa hanya Dafa yang bisa membantunya!

Dua jam berlalu. Saat dia mengulangi kata-kata berharga ini, dia berkeringat. Demamnya hilang! Nyeri dadanya berhenti. Napasnya stabil. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia tidak pernah merasa senyaman ini selama bertahun-tahun!

Dia senang dengan pengalamannya, dan sekarang sepenuhnya percaya pada kekuatan Falun Dafa. Dia menyadari Guru datang ke dunia untuk menyelamatkan orang. Konsep tentang ateisme, yang telah ditanamkan kepadanya oleh PKT benar-benar musnah!

Suami saya sedang dalam proses pemulihan bertahap. Dia sangat berterima kasih kepada Guru karena menyelamatkan hidupnya.