(Minghui.org) Saat berada di kereta dari Kota Handan, Provinsi Hebei ke Kota Urumqi, Provinsi Xinjiang pada tanggal 16 April 2020, Liu Pingxian ditangkap setelah dilaporkan karena berbicara dengan penumpang lain tentang Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.
Pada tanggal 21 April, polisi Urumqi mengawal Liu kembali ke Handan, sebuah kota yang jaraknya hampir 2.000 mil. Bersama dengan petugas di Distrik Yongnian di Handan, polisi Urumqi menggeledah rumah Liu di Desa Caozhuang. Liu telah dibebaskan pada saat penulisan laporan ini.
Pada hari yang sama, polisi Urumqi dan Handan juga melecehkan empat praktisi lain di Desa Caozhuang, termasuk Su Yun, Hou Xiuyun, Li Feng dan Liu Shengzhong, serta praktisi lain, Jia Xiangting, di Desa Qilidian.
Polisi menyita buku-buku Falun Gong dan materi terkait lainnya. Dia ketakutan dan muntah. Dia meninggalkan rumah sejak itu untuk menghindari pelecehan lebih lanjut.
Ketika polisi pergi ke rumah Su, tidak ada orang di sekitar. Polisi kembali keesokan harinya dan menyita alat baca elektroniknya. Mereka melecehkannya lagi pada tanggal 24 April dan berusaha menekan untuk berhenti berlatih Falun Gong.
Polisi juga menggeledah rumah Jia dan menyita banyak barang pribadinya yang berkaitan dengan Falun Gong. Dia dibawa ke kantor polisi dan diinterogasi. Dia dibebaskan malam itu.
Dua petugas polisi Urumqi dan seorang petugas Handan membawa Jia kembali ke kantor polisi untuk diinterogasi pada tanggal 13 Mei. Tidak jelas apakah polisi Urumqi tinggal di Handan selama periode itu atau mereka kembali ke Xinjiang dan kembali. Masih harus diketahui mengapa polisi Urumqi terlibat dalam penganiayaan terhadap lima praktisi lainnya selain Liu.