(Minghui.org) Tim kerja saya mencapai keberhasilan yang baik, mencapai 130% dari target tahunan. Bos saya sangat senang, menghadiahkan tim kami bonus satu juta yuan, dan memberi otorisasi kepada saya untuk mendistribusikannya kepada anggota tim.
Sebelum bergabung dengan perusahaan ini, saya melakukan penyelidikan dan berbicara dengan bosnya. Saya menemukan bahwa perusahaan sudah di ambang kebangkrutan dan assets vacancy rate adalah 90%. Perusahaan tidak mempunyai tim utama dan tidak bersaing di market. Karyawan tidak memikirkan apakah perusahaan rugi. Banyak konflik dan pengejaran kepentingan pribadi di antara karyawan. Bos tidak mempunyai gambaran sebenarnya bagaimana perusahaannya berjalan dan penjualan tidak baik. Ia mengharapkan saya bisa mengubah situasi ini dan membantu mendirikan sebuah tim yang efisien sehingga bisa meningkatkan penjualan dan perusahaan bisa memasuki siklus positif.
Bos mengundang banyak orang untuk wawancara. Mereka semua menolak bergabung karena mereka tidak mau gagal ketika bekerja pada perusahaan dan kemudian merusak reputasi mereka. Mereka mengetahui bahwa perusahaan telah berjalan hampir sepuluh tahun tetapi tidak pernah berhasil.
Saya seorang manajer profesional. Saya juga seorang Praktisi Falun Dafa. Guru memberitahukan kita bahwa kita harus baik, memikirkan orang lain dahulu, dan menjadi orang yang tidak egois. Bos memercayai saya. Saya merasa kami mungkin mempunyai hubungan tadir sebelumnya.
Ini pertama kali saya mengambil sebuah posisi di sebuah perusahaan yang di ambang kebangkrutan. Saya harus membentuk sebuah tim dan membuat sebuah rencana untuk perkembangan masa depan. Saya mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dalam posisi baru saya. Saya tidak memikirkan tentang karyawan yang kelihatan bekerja sama tetapi sebenarnya berencana untuk melawan saya. Saya menentukan sebuat target, dengan sasaran market yang benar, dan membuat strategi penjualan yang bisa dijalankan. Saya menjelaskan rencana saya kepada bos dan situasi finansial perusahaan di masa yang akan datang, dan memperoleh persetujuan dan dukungan yang penuh. Ia menginvestasikan 15 juta dalam proyek ini.
Menurut norma industri, apabila sebuah proyek mencapai 75% dari targetnya pada awal 12 sampai 18 bulan, itu dianggap berhasil. Proyek yang saya kerjakan telah gagal selama sepuluh tahun dan sangat sulit mencapai target. Saya mengatur kembali anggota staf dan mengubah susunan struktur organisasi. Saya menyusun prosedur dan pedoman sehingga setiap karyawan mengetahui tanggung jawab mereka.
Saya merekrut karyawan baru pada setiap tahap perkembangan proyek dan menjaga biayanya serendah mungkin. Saya membentuk tim yang lengkap dalam sebelas bulan, dan setelah itu proyek kami mempunyai sebuah profil di market. Ini sebuah keajaiban di market lokal. Setelah satu tahun, tim kami mencapai 130% dari targetnya. Bos sangat senang dan memberikan bonus satu juta yuan kepada tim kami.
Menurut praktek industri dan aturan yang terkait, sebagai penanggung jawab saya seharusnya mendapat 18% sampai 20% dari bonus. Asisten saya menjalankan peranan utama. Karena ketrampilan negosiasinya yang luar biasa dan kerja kerasnya, kami mendapat banyak kontrak dan proyek berjalan lebih awal satu bulan dari jadwal yang direncanakan. Selain saya, Ia adalah orang yang berperan utama. Saya tidak membagikan bonus hanya berdasarkan jabatan dan mengabaikan kerja keras ekstranya.
Berdasarkan posisinya, bonusnya tidak lebih dari 7%. Tetapi saya memberikannya 12% dan memberikan saya sendiri 13%. Saya tidak merasa kehilangan sesuatu. Sebaliknya saya merasa ringan hati.
Saya mempresentasikan rencana pembagian bonus saya kepada bos dan menjelaskan kenapa saya memberikan asisten saya bonus yang lebih tinggi. Saya berkata, “Meskipun ia bukan dalam sebuah posisi untuk menerima persentase yang begitu tinggi, ia telah melakukan kontribusi besar pada proyek. Ia patut mendapat bonus yang tinggi karena kemampuan, kerja keras, dan prestasi yang luar biasa selama satu tahun ini. Saya berharap mendapat persetujuan anda.”
Bos saya terharu. Ia tidak mengira saya akan mengajukan peningkatan bonus untuk asisten saya. Ia menyetujuinya. Asisten saya sangat berterima kasih. “Kamu layak mendapatkan itu,” Saya berkata padanya, “Teruslah berkerja keras tahun depan. Selamat!”
Banyak orang mungkin berpikir saya bodoh. Cara penanganan saya ini tidak bisa dibayangkan apabila saya bukan seorang Praktisi Dafa. Saya sangat banyak terlibat dalam mencari uang segera setelah lulus universitas. Dengan cara apa pun saya dapat menghasilkan uang, saya melakukannya, mengabaikan apakah itu bermoral atau tidak bermoral. Saya mengikuti tren di masyarakat Tiongkok untuk mencari keuntungan materi. Saya merasa iri hati dan diperlakukan dengan tidak adil apabila seseorang melakukan lebih baik dari pada saya. Saya memandang rendah orang-orang yang lebih lemah dari pada saya. Saya berjuang demi sedikit keuntungan. Saya tidak akan bekerja sama dengan rekan kerja yang bergabung pada perusahaan dengan waktu yang sama dengan saya, tetapi telah dipromosikan ke posisi lebih tinggi. Saya pikir mereka tidak mampu, dan tidak tahu kenapa mereka dipromosikan. Saya berharap mereka akan membuat kesalahan. Saya merasa lelah dan tertekan. Kesehatan saya memburuk.
Saya pikir saya akan sesat dalam dunia materi selamanya. Untuk beberapa alasan suatu hari saya mengingat Falun Dafa. Saya pernah berlatihnya ketika saya masih kecil di sekolah dasar. Saya ingin berlatih kembali.
Falun Dafa Masuk Kembali dalam Kehidupan Saya
Ibu saya membawakan buku Zhuan Falun ketika ia datang melihat saya. Ibu berlatih lima perangkat metode Gong bersama saya. Pada saat itu saya menangis, saya akhirnya melangkah balik pada perjalanan kultivasi. Saya seperti anak yang sesat yang menemukan jalan pulang ke rumah. Prinsip Dafa membuka hati saya dan menghilangkan depresi dan kebingungan saya. Saya dilahirkan kembali. Saya merasa diselimuti Fa setiap hari dan merasa sangat beruntung.
Tiba-tiba saya bisa melihat semua yang ada di dunia. Saya memandang hambar segala sesuatu dan menyingkirkan banyak keterikatan. Saya tidak lagi berkompetisi dengan rekan kerja atau mengeluh tentang ketidakadilan dalam kehidupan. Saya menghadapi kesulitan di kantor dan kehidupan sehari-hari dengan senyum. Saya menganggap kesulitan sebagai sebuah kesenangan. Dafa membuka kearifan dan memperluas pikiran saya. Saya bisa mengatasi masalah sulit dengan mudah dan efisien.
Yang mengejutkan saya, ketika saya tidak lagi memerhatikan keuntungan pribadi, situasi berubah. Lingkungan kerja saya berubah menjadi lebih baik. Saya bekerja lebih efisien dan bergaul dengan rekan-rekan kerja saya. Saya segera mendapat pekerjaan baru melalui agen dan gaji saya naik dua kali.
Saya tahu bahwa Falun Dafa membawa semua perubahan positif itu ke kehidupan saya, dan Guru mengatur sebuah perjalanan kultivasi untuk saya. Saya menjadi bahagia dan puas, menjadi sebuah partikel Fa yang berasimilasi dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar.
Saya akan mengikuti instruksi Guru, berkultivasi diri dan berusaha menjadi seorang yang peduli dan tanpa pamrih.