Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pemahaman Saya tentang Berada dalam Taraf Kondisi Dewa

23 Juni 2020 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Jepang

(Minghui.org) Ketika memancarkan pikiran lurus semalam dan mulai menggunakan kekuatan dewa untuk melenyapkan kejahatan, saya segera memasuki kondisi ding. Saya merasa seluruh dunia menjadi tenang dan saya memasuki ruang terbuka yang kosong. Mata surgawi saya tertutup dan meskipun saya tidak dapat melihat ruang dimensi lain, berada dalam keadaan ding terasa sangat indah dan luar biasa. Perasaan yang begitu mengagumkan. Saya belum mencapai kondisi seperti itu untuk waktu yang lama. Saya pikir ini pasti taraf kondisi dewa.

Saya menyadari bahwa ketika anda tetap dalam taraf kondisi dewa, pola berpikir anda akan sangat berbeda. Cara anda memandang dunia ini dan bagaimana anda berpikir untuk lulus dari apa yang disebut ujian juga akan sangat berbeda. Setelah keluar dari kondisi ding, saya mengambil buku Dafa dan membaca paragraf ini,

“Manusia mengatakan apa saja tentang Dewa, Dewa sama sekali tidak menanggapi, anda tidak dapat mengusiknya, ia sama sekali tidak merasakan hal yang anda lakukan mempunyai hubungan apa dengannya, sama sekali tidak menanggapi, karena anda tidak dapat mengusiknya. Dewa hanya dapat mengendalikan hati manusia, menggerakkan manusia bagaimana harus berbuat, bagaimana mungkin manusia ingin menggerakkan Dewa? Oleh sebab itu bila anda ingin menjadi Dewa, bukankah anda harus seperti demikian? Bukankah anda harus melepaskan keterikatan tersebut? Bukankah semua sifat hati yang dapat digerakkan oleh manusia juga harus dilepas?” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Kanada Tahun 2006”)

Saya menyadari bahwa ini adalah pola pikir ketika hati anda berada di luar dunia ini. Anda bahkan tidak akan memiliki konsep melewati penderitaan dan dengan demikian hati anda tidak akan terpengaruh sama sekali. Anda tidak akan berpikir untuk bersabar ketika orang lain memperlakukan anda dengan tidak adil atau bahkan harus menanggung penderitaan akibat mencoba untuk bersabar. Itu karena anda akan melihat diri anda sebagai dewa dan hati anda tidak akan terpengaruh sama sekali. Pada saat krusial ketika kita membantu Guru meluruskan Fa, berada dalam keadaan taraf kondisi dewa memungkinkan kita dengan mudah menaklukkan kejahatan dan menggunakan kekuatan dewa kita untuk mengatasi situasi sulit. Saya telah mengalami hal ini di masa lalu selama momen-momen penting saat saya membantu Guru dalam pelurusan Fa.

Ketika saya tidak bisa tetap dalam kondisi itu untuk waktu yang lama, saya mulai bertanya-tanya bagaimana saya bisa mencapainya.

Saya bangun keesokan paginya untuk melakukan latihan. Keadaan taraf kondisi dewa yang luar biasa itu hilang. Saya jatuh kembali ke perasaan “manusia.” Saya merasa pusing dan pikiran saya tidak jernih. Mata saya berair dan ingus di hidung mengalir ketika saya mengalami apa yang disebut alergi serbuk sari. Saya merasa sedih dan tidak sabar yang datang entah dari mana. Keadaan taraf kondisi dewa yang luar biasa yang saya alami malam sebelumnya dan pemahaman yang saya peroleh darinya tampaknya merupakan ingatan yang jauh.

Tetapi, hati saya untuk berkultivasi mengingatkan saya, "Saya harus dalam taraf kondisi dewa.” Tiba-tiba, saya berpikir, “Mengapa saya tidak berlatih kekuatan dewa?” Saya membaca dalam artikel berbagi pengalaman bahwa seorang pengikut Dafa memiliki jutaan tentara. Jadi, saya mengarahkan pasukan tentara saya untuk menyingkirkan semua faktor di balik keadaan tidak baik yang saya alami, karena dengan hal-hal abnormal yang saya alami, saya tidak pernah bisa mencapai keadaan taraf kondisi dewa.

Setelah sekitar 10 menit, kepala saya berangsur-angsur menjadi ringan dan saya tidak merasa pusing. Gejala alergi serbuk sari juga hilang. Saya tidak lagi merasa sedih.

Bahkan ada lebih banyak alasan untuk mencapai keadaan taraf kondisi dewa selama konflik. Mengingatkan diri kita terus-menerus untuk tidak terpengaruh oleh apa pun, bahkan hal-hal yang sangat kecil, bukankah ini sama dengan bekerja keras untuk tetap dalam keadaan taraf kondisi dewa? Di masa lalu, saya berpikir bahwa mencoba untuk hidup dengan kriteria dewa terlalu tinggi dan terlalu jauh dari tujuan. Tetapi jika kita terus berpikir seperti ini, bagaimana kita dapat secara instan mencapai keadaan taraf kondisi dewa pada saat Guru meminta kita untuk mencapai kesempurnaan?

Keadaan taraf kondisi dewa yang Guru izinkan untuk saya alami pada hari itu dan paragraf ceramah Fa Guru itu membantu saya untuk menyadari bahwa Guru memberi tahu saya untuk menangani segala sesuatu dalam kehidupan sehari-hari saya sesuai dengan keadaan itu, keadaan taraf kondisi dewa. Saya harus bekerja keras untuk mencapainya.

Bahkan, ketika kita benar-benar mencapai keadaan taraf kondisi dewa, semuanya akan menjadi sederhana. Anda juga akan menjadi tak terkalahkan dalam perjalanan kultivasi anda. Sebagai “manusia,” kekuatan seseorang lemah. Tetapi, seorang dewa memiliki kekuatan besar untuk menyelesaikan masalah apa pun. Jadi, kita tidak boleh memandang rendah diri kita sendiri. Ketika kita memandang rendah diri kita sendiri berarti kita memandang rendah Dafa. Mulai hari ini, saya menantang diri saya untuk menganggap diri saya sebagai dewa dan menghadapi segala sesuatu dengan pemikiran dan pola pikir dewa.