Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Berbagi Pengalaman Praktisi Muda

25 Juni 2020 |   Oleh seorang praktisi Falun Dafa di Australia

(Minghui.org) Salam kepada Guru dan rekan-rekan praktisi.

Selama tahun terakhir studi sarjana saya, saya memperoleh Fa di Melbourne pada tahun 2018, dan telah berkultivasi selama satu setengah tahun pada Mei 2020. Saya bersyukur telah mendapatkan Fa ketika saya masih sangat muda, dan baru mulai bekerja. Kalau bukan karena Fa, saya tidak tahu apa arti hidup ini, dan akan merasa sangat menyesal dan sedih saat saya meninggal.

Kultivasi saya mengalami beberapa kesengsaraan kritis pada tahun 2019. Namun, lingkungan eksternal secara keseluruhan sangat menguntungkan karena pekerjaan cocok dengan gelar sarjana saya, dan rekan-rekan sangat baik.

Lebih penting lagi, saya dapat menghadiri belajar bersama Fa setiap hari Sabtu, pergi bergabung dalam latihan bersama di taman pada hari Minggu, dan mengklarifikasi fakta tentang Dafa secara langsung di distrik Pusat Bisnis Melbourne. Saya bisa mengelola tugas normal saya sambil tetap melakukan tiga hal dengan baik. Namun, ketika pandemi virus PKT melanda, saya dihadapkan dengan tiga masalah yang mengungkap keterikatan lama saya.

Keterikatan Kenyamanan dan Sentimentalitas Keluarga

Saya merasa khawatir tentang kondisi saya di Australia, dan banyak maskapai penerbangan telah mengurangi rute internasional mereka. Ini berarti bahwa saya tidak dapat dengan mudah membeli tiket untuk pulang ke rumah jika saya mengalami masalah untuk bertahan hidup di Australia. Keluarga saya masih di Vietnam, dan saya bukan penduduk tetap atau warga negara Australia.

Keterikatan ingin pulang untuk bersatu kembali dengan keluarga saya telah menjadi keterikatan utama. Karena itu, saya kadang-kadang berubah jadi panik dan pada malam hari sulit tidur. Saya merasa ada sesuatu yang menekan leher. Rasanya seperti saya ditekan di dalam kotak tanpa oksigen. Ketika ini terjadi, saya mengingatkan diri saya pada ajaran Guru:

“Saya datang ke masyarakat manusia biasa ini, hanya seperti menginap di hotel, tinggal sementara beberapa hari, lalu buru-buru pergi lagi.” Sebagian orang justru berat hati meninggalkan tempat ini, telah melupakan rumah sendiri.” (Ceramah Sembilan, Zhuan Falun)

Saya sadar bahwa selama saya masih di dunia manusia, akan ada penderitaan. Meskipun saya tidak ingin tinggal di Australia, ingin kembali ke Vietnam berpikir tentang saya masih memikirkan dunia manusia adalah rumah saya yang sebenarnya. Yang penting adalah saya bisa mengatasi rasa takut ini. Saya jadi tenang lagi. Saya memutuskan untuk tinggal di Australia, dan hanya akan kembali ke Vietnam jika waktunya tepat.

Keterikatan Akan Dendam

Baru-baru ini, Guru mengatur ujian Xinxing untuk meningkatkan toleransi dan belas kasih saya. Saya tinggal dengan bibi. Suatu hari, saya pergi ke dapur untuk membuat makanan. Saya mencuci wajan yang saya gunakan, tetapi tidak cukup bersih. Bibi sangat marah sampai dia menelepon mengadu kepada keluarga saya di Vietnam.

Saya merasa kalau saya dihina. Saya telah melakukan banyak pekerjaan rumah dengan baik seperti mengepel dan membersihkan lantai setiap hari Minggu sebelum saya pergi ke taman melakukan latihan bersama. Saya bahkan menawarkan untuk membayar banyak tagihan dan sering membersihkan bagian lain rumah dalam seminggu. Guru membuat saya mendengarkan kata-kata yang digunakan bibi mengeluh tentang penggorengan, saya merasa sangat marah. Saya berusaha sangat keras tidak membalas dan tetap diam mengingat apa yang Guru ajarkan:

"Apa artinya hati yang maha sabar? Selaku seorang praktisi Gong yang pertama-tama harus dapat dilakukan adalah dipukul tidak membalas, dicaci tidak membalas, harus sabar. Bila tidak bagaimana anda dapat diperhitungkan selaku praktisi Gong? Ada yang berkata: “Sabar ini sulit diwujudkan, karena tabiat saya tidak baik.” Jika bertabiat tidak baik, kan dapat diperbaiki, praktisi Gong harus dapat bersabar." (Ceramah Sembilan, Zhuan Falun)

Saya mencoba mencari ke dalam karena Guru berkata bahwa kita harus mencari pada diri kita terlebih dahulu apa pun yang terjadi. Kemudian, saya menyadari bahwa saya marah karena saya tidak memiliki belas kasih. Jika seseorang salah memperlakukan saya sekali saja, kejadian itu akan mengikis perlakuan baik mereka yang berkali-kali. Saya pikir ini adalah pelajaran yang sangat serius karena Guru berkata bahwa ketika para Dewa melihat manusia, para Dewa tidak hanya melihat kehidupan mereka saat ini, tetapi juga mempertimbangkan seluruh siklus manusia melalui banyak reinkarnasi.

Ini juga membantu saya lebih memahami apa yang dikatakan Guru:

"perihal kemampuan Clairvoyance adalah melihat benda yang ada dalam lingkup ruang medannya sendiri. Lain halnya bila dia telah mengikuti Xiulian di luar Fa duniawi, dia sudah tidak melihat secara demikian, melainkan melihat secara langsung, disebut kuasa supernatural Fa Buddha, itu adalah benda dengan keampuhan yang dahsyat tiada tara.” (Ceramah Dua, Zhuan Falun)

Saya mengerti bahwa selama saya masih manusia, saya tidak melihat hal-hal secara langsung, seperti di luar Fa duniawi. Saya tidak melihat hal-hal bagaimana para Buddha melihat sesuatu dengan kekuatan dewa mereka. Karena itu, jika saya melihat seseorang melakukan hal-hal yang tidak saya sukai, itu hanya sebagian kecil dari seluruh pengalaman hidup orang itu yang saya lihat, dan apa yang saya lihat pada saat itu hanyalah apa yang tercermin dalam dimensi saya.

Pembatalan Kegiatan Bersama

Saya mempunyai beberapa pemikiran yang tidak pantas ketika saya tahu bahwa lokasi klarifikasi fakta telah dibatalkan karena virus, seperti saya dapat bersantai, dan tidak perlu terlalu menekankan klarifikasi fakta kepada makhluk hidup. Untungnya, ketika saya bergabung dengan kelompok belajar Fa melalui Sonant, saya diberi tahu bahwa kantor Epoch Times Melbourne sedang mencetak surat kabar edisi khusus tentang virus PKT. Melihat bagaimana praktisi lain cukup serius tentang proyek ini dan proyek lainnya, ini meningkatkan rasa tanggung jawab saya. Dengan bantuan Guru, saya dapat membantu mendistribusikan surat kabar di lingkungan sekitar saya.

Karena saya juga diberikan versi digital dari surat kabar tersebut, saya memutuskan untuk mengirim versi digital ini kepada semua staf pengajar di universitas lama saya. Dengan kebijaksanaan yang diberikan oleh Guru, saya menulis skrip komputasi kecil yang memungkinkan saya untuk mengirim email otomatis kepada setiap email yang disesuaikan dengan nama penerima. Dari posisi saya sebagai alumnus, saya mengirim email ke lebih dari 200 staf di universitas saya untuk memberi tahu mereka tentang fakta kebenaran COVID19, mengingat bagaimana pandemi ini telah mengganggu cara mereka dan universitas bekerja. Tanggapannya cukup positif karena saya menerima beberapa email terima kasih dari staf, mengatakan bahwa mereka akan membaca materi.

Ketika saya pergi mengantar surat kabar di lingkungan saya atau mengirim email massal, saya mencoba yang terbaik untuk mematuhi undang-undang anti-sampah dan email. Pada awalnya, saya merasa khawatir menerima tanggapan yang tidak disukai dari orang-orang biasa. Namun, ketakutan saya sendiri tidak selaras dengan Dafa. Jika saya menjadi orang xiulian, bagaimana saya bisa merasa takut meskipun saya melakukan hal yang benar? Pemahaman saya adalah bahwa ketakutan itu sendiri juga merupakan manifestasi dari bagaimana alam semesta lama berada pada tahap kehancuran terakhir. Begitu pelurusan Fa berakhir, di alam semesta yang baru, pikiran lurus akan berlimpah dan orang-orang di masyarakat akan mengatakan dan melakukan hal-hal lurus secara terbuka.

Saya juga ingin mengambil kesempatan ini untuk menyampaikan terima kasih kepada para praktisi yang mendirikan situs berita seperti Epoch Times, NTDTV, dan saluran lainnya. Saya menyadari bahwa ini adalah saat yang sangat penting ketika makhluk hidup harus memposisikan diri dengan benar untuk memperoleh penyelamatan.

Kami, praktisi Dafa, dapat memanfaatkan pandemi virus PKT untuk menjangkau lebih banyak orang biasa. Selain itu, saya harus melihat bagaimana platform sosial arus utama seperti Facebook menyebut berita dari Epoch Times sebagai berita palsu. Saya menyadari bahwa ini adalah pertempuran antara yang baik dan yang jahat, dan yang jahat akan melakukan apa saja dengan segenap kemampuannya untuk merusak orang biasa. Orang biasa dihadapkan dengan banyak faktor negatif yang mencoba menjebak mereka dalam khayalan sementara secara bersamaan menghadapi kesulitan keuangan dan perasaan. Saya merasa kasihan atas penderitaan mereka. Guru berkata:

“Kita selaku orang Xiulian bukankah harus memiliki sebuah hati yang belas kasih? Ketika perasaan belas kasih kita telah timbul, mungkin akan melihat segala makhluk hidup berada dalam penderitaan, siapa saja terlihat menderita, dapat timbul masalah seperti ini." (Ceramah Tujuh, Zhuan Falun)

Saya berharap berbagi pengalaman saya akan membantu memperkuat keyakinan teguh praktisi terhadap Dafa, dan tidak kehilangan fokus pada misi kita selama masa kritis ini.

Terima kasih, Guru, dan rekan-rekan praktisi.

(Disampaikan pada Konferensi Internasional Fa Daring Praktisi Muda Falun Dafa 2020)