Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Jangan Memakai Konsep Manusia Biasa

27 Juni 2020 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Saya sering melihat orang tua saya berdebat, dan argumen mereka biasanya dikarenakan masalah manusia biasa. Ibu saya, seorang praktisi, umumnya terlihat sebagai pihak yang benar.

Ketika ayah saya menggunakan kata-kata kotor atau tidak masuk akal, ibu saya berkata, “Jika saya salah, kamu dapat mengatakan apa pun yang kamu inginkan. Tapi jangan menuduh saya salah jika saya benar."

Saya mencoba menengahi ketika mereka bertengkar. Tetapi saya terus bertanya-tanya mengapa ibu saya tidak sadar dan mencari ke dalam. Mengapa dia berpegang pada logika manusia dan terus berdebat?

Suatu hari saya membersihkan rumah dan cukup puas dengan apa yang saya lakukan. Ketika kakak saya pulang malam itu, dia mengatakan bahwa saya melakukan pekerjaan yang buruk. Suaranya semakin keras.

Saya kesal dan berpikir, “Saya sudah berusaha keras untuk membersihkan rumah, dan kamu tidak senang dengan apa yang saya lakukan. Kenapa kamu tidak melakukannya? " Dia terus mengeluh.

Saya menyadari bahwa, seperti ibu saya, saya berpegang pada konsep manusia. Guru berkata,

“Ketika muncul perselisihan apa pun, muncul masalah apa pun, saya pernah beri tahu anda sekalian, selain kedua orang yang berselisih harus mencari penyebab dari diri sendiri, orang ketiga juga harus memikirkan diri sendiri, mengapa hal ini diperlihatkan kepada anda? Apalagi kita adalah langsung dari salah seorang yang berselisih, mengapa justru tidak mengultivasi diri sendiri?” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Chicago Tahun 2004,” Ceramah Fa di Berbagai Tempat 4)

Saya telah melihat begitu banyak konflik di antara orang tua saya, tetapi saya tidak pernah mencari ke dalam. Satu-satunya yang saya pikirkan adalah menjadi orang tengah. Jelas, ibu saya harus mencari ke dalam untuk memperbaiki dirinya sendiri, tetapi karena saya ada di sana, bukankah seharusnya saya juga memeriksa diri sendiri? Saya belum sadar. Sebaliknya, saya pikir ibu saya perlu mencari ke dalam.

Saya mengerti sekarang bahwa masalah muncul ketika kita mencapai tingkat kultivasi tertentu. Saya bisa benar jika saya menggunakan logika manusia untuk mengukur sesuatu. Tetapi apakah hati saya tergerak ketika orang lain salah atau mengeluh tentang saya? Dapatkah saya melampaui konsep pikiran manusia tentang apakah saya benar atau salah dan meningkatkan Xinxing saya?

Segera setelah saya menyadari ini, saya merasa seolah-olah sebuah batu telah disingkirkan dari hati saya. Saya bersyukur bahwa orang tua dan saudara perempuan saya memberi saya kesempatan ini untuk memperluas hati saya dan meningkatkan diri saya sendiri. Saya berterima kasih atas pengaturan belas kasih Guru!