(Minghui.org) Saya berusia 89 tahun ini, memiliki rambut hitam, sangat sedikit keriput di wajah, tidak ada presbiopia (rabun dekat), dan memiliki postur tubuh sempurna. Sekujur tubuh saya ringan. Saat berjalan dan menaiki tangga, seolah ada tiupan angin yang mendorong.
Sebelum berlatih Falun Dafa, saya menderita banyak jenis penyakit, termasuk bahu kaku, hiperplasia serviks, defisiensi ginjal kronis yang menyebabkan kaki saya bengkak, dan sakit perut kronis yang disertai muntah. Saya bahkan curiga bahwa saya menderita kanker perut.
Saya mencoba banyak perawatan untuk mencoba menyembuhkan penyakit saya tetapi tidak ada yang membantu.
Pada tanggal 6 September 1996, saya beruntung mulai berkultivasi Falun Dafa ketika seorang teman merekomendasikannya. Saya berusia 65 tahun dan hari itu adalah titik balik dalam hidup saya. Di tempat belajar Fa, saya mendengar rekaman ceramah Guru Li Hongzhi untuk pertama kalinya.
Ketika bangun keesokan paginya, saya merasakan ada sesuatu berputar di seluruh tubuh saya, yang terasa sangat nyaman. Malam itu, seorang praktisi mengatakan kepada saya, “Anda ditakdirkan untuk belajar Dafa karena Guru Li telah memurnikan tubuh anda dan memberi anda Falun.” Kegembiraan saya sulit diungkapkan dengan kata-kata!
Dengan belajar Fa lebih lanjut, saya tahu mengapa orang memiliki penyakit dan apa yang harus mereka lakukan untuk terbebas darinya, serta makna “balik ke asal kembali ke jati diri yang asli” dengan menjadi “seorang kultivator yang rajin.” Guru Li berkata:
“Bila ingin sembuh dari penyakit, menyingkirkan penderitaan, melenyapkan karma, orang-orang ini harus Xiulian, balik ke asal kembali ke jati diri, demikianlah pandangan yang dianut dalam berbagai macam Xiulian. Manusia harus balik ke asal kembali ke jati diri barulah merupakan tujuan sebenarnya dari menjadi seorang manusia.” (Ceramah 1, Zhuan Falun)
Saat itulah saya memutuskan untuk berjalan kembali ke jati diri yang asli. Sebulan kemudian, semua penyakit saya hilang. Sekarang, dua puluh dua tahun telah berlalu dan saya belum minum satu pil pun.
Menunjukkan Kebaikan Dafa Saat Ditahan
Pada tanggal 20 Juli 1999, Jiang Zemin, mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT), memulai penganiayaan nasional terhadap Falun Dafa. Ini mengejutkan saya dan rekan-rekan praktisi. Mengapa latihan yang baik tidak diizinkan? Apakah salah menjadi orang baik berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar? Beberapa dari kami menduga bahwa pemerintah pusat tidak memahami Dafa dan telah melakukan kesalahan.
Pada tanggal 29 Desember 2000, untuk mengklarifikasi fakta kepada pemerintah pusat, belasan praktisi dan saya naik kereta api ke Beijing. Tapi kerabat seseorang melaporkan kami ke polisi dan kami dibawa begitu kami turun dari kereta api. Petugas polisi bersenjata berat berbaris di stasiun kereta dan mereka mengantar kami ke sebuah truk yang kemudian diarak di jalan-jalan.
Terlepas dari penghinaan ini, kami tenang dan hati kami damai karena kami sangat percaya bahwa kami adalah orang yang benar-benar baik dan tidak melakukan kesalahan.
Saya ditahan secara ilegal selama dua setengah tahun ketika saya berusia 70 tahun. Orang-orang yang mengenal saya berkata, “Pada usianya yang lanjut, dia tidak akan bertahan hidup.”
Ditahan di kamp kerja paksa selama lebih dari dua tahun, saya mengalami penyiksaan fisik dan mental yang tak terbayangkan. Seorang praktisi jatuh sakit karena kekurangan gizi parah dan dibawa pulang oleh seorang kerabat.
Para narapidana di kamp kerja paksa datang dan pergi, satu demi satu kelompok. Sebagian besar dari mereka mental tidak stabil ketika mereka pertama kali tiba. Mereka menangis dan berteriak sepanjang waktu. Saya ingat bahwa Guru mengajar pengikut Dafa untuk:
“Dengan akal budi membuktikan kebenaran Fa, dengan kebijaksanaan mengklarifikasi fakta, dengan belas kasih menyebarkan Fa dan menyelamatkan manusia di dunia ...” (“Rasional,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)
Ke mana pun pengikut Dafa pergi, mereka harus membawa keindahan Dafa.
Jadi, saya selalu memperlakukan para pendatang baru yang bermasalah itu dengan belas kasih dan menghibur mereka. Setelah mereka tenang, mereka bertanya, “Kami di sini karena kami melakukan kejahatan. Kenapa anda, orang yang begitu baik berada di sini?” Saya memberi tahu mereka bahwa saya berlatih Falun Dafa yang mengajarkan kami untuk bertindak sesuai dengan Sejati-Baik-Sabar.
Saya merawat mereka dan membagikan barang-barang saya kepada mereka. Ketika putra saya membawakan makanan dan kebutuhan sehari-hari, saya memberikannya kepada mereka tanpa syarat. Kata-kata dan perbuatan saya sangat menyentuh hati orang-orang, termasuk para penjaga.
Mereka semua tahu dalam hati mereka bahwa Falun Dafa baik. Setelah mereka dibebaskan dari kamp kerja paksa, banyak mantan narapidana mengunjungi saya dan membawa hadiah.
Para penjaga tidak membiarkan saya melakukan latihan. Tetapi dengan bantuan para narapidana, saya melakukannya setiap hari selama dua tahun tanpa gangguan. Guru berkata:
“Orang yang sadar lahir dengan penuh kehormatan
Orang yang gigih berkultivasi dengan hati setia mencapai kesempurnaan.
Di tengah maha penderitaan haruslah teguh.
Niat untuk gigih maju tidak boleh berubah.” (“Teguh” di Hong Yin II)
Dengan perlindungan, ajaran, dan dorongan Guru, saya tetap berada di jalur kultivasi saya dengan pikiran dan perbuatan lurus. Hukum alam semesta Sejati-Baik-Sabar berakar kuat di hati saya.
Pada April 2003, ketika keluar dari kamp kerja paksa, saya sangat kurus dan anak-anak saya menangis ketika mereka melihat saya. Pada saat itu, meskipun tampak lemah, saya dalam semangat yang baik dan berjalan dengan cepat. Saya tahu bahwa Guru selalu menjaga saya.
Anggota Keluarga Menyaksikan Keajaiban Dafa
Selama lebih dari 20 tahun, Guru telah memurnikan tubuh saya. Saya telah melalui dua pertarungan besar karma penyakit. Suatu ketika di bulan November 2007 ketika saya tiba-tiba merasa tidak enak badan, batuk, sering buang air kecil, dan menderita demam tinggi. Anak saya takut dan ingin agar saya pergi ke rumah sakit. Tetapi, saya berkata, “Tidak, saya punya Guru untuk melindungi saya, saya akan baik-baik saja.”
Dalam proses melenyapkan karma dan selama waktu yang paling tidak nyaman ini, saya bersikeras belajar Fa dan berlatih gerakan setiap hari. Saya juga menghafal ajaran Fa Guru: “Ketika sulit bersabar anda mampu bersabar. Ketika sulit dilakukan anda harus mampu melakukan.” (Ceramah 9, Zhuan Falun)
“Takdir pertemuan sejak lampau beribu kehidupan
Dafa menggandengnya dengan seutas benang
Dalam penderitaan menempa tubuh menjadi seperti emas
Mengapa masih melangkah perlahan dan santai.“ (“Jalan Ketuhanan Pahit Getir” di Hong Yin II)
Pada hari ketujuh, semua gejala penyakit saya telah hilang
Pertarungan kedua terjadi pada bulan Oktober 2014 ketika saya berusia 83 tahun. Penyakit datang dengan cepat. Batuk parah membuat dada saya sakit. Ada darah di dahi, air mata yang tak terkendali, dan cairan hidung. Saya juga menderita insomnia.
Putra dan cucu saya sekali lagi sangat khawatir. Mereka berkata, “"Mengingat usia ibu, ibu harus pergi ke rumah sakit.” Saya menjawab dengan tegas, “Jangan takut, ibu akan baik-baik saja.” Guru berkata:
“Kejahatan beringas berkecamuk selama empat tahun.
Kemudi dipegang mantap tidak sesat selama berlayar.
Pengikut Dafa mengalami bencana penderitaan.
Tekad tak tergoyah walau tekanan begitu berat.
Antara guru dan pengikut tidak mengenal pembelaan keakraban.
Karunia Buddha mengubah langit dan bumi.
Pikiran lurus para pengikut kuat.
Guru memiliki kemampuan mengatasi keadaan langit.” (“Budi Jasa Guru dan Pengikut,” Hong Yin II)
Sekali lagi, karma penyakit datang dan pergi dengan cepat. Enam hari kemudian, saya sembuh total. Keluarga saya menyaksikan kekuatan ajaib Dafa lagi!
Pengelihatan saya mulai memburuk ketika saya berusia sekitar 45 tahun. Semuanya tampak buram. Saya membeli kacamata baca dari pedagang kaki lima dan mengenakannya selama lebih dari 10 tahun. Tetapi setelah berlatih Dafa, suatu hari, saya menjatuhkan kacamata dan pecah. Saya menyadari bahwa Guru tidak menginginkan saya untuk memakainya. Saya mencoba membaca dan menulis tanpa kacamata dan penglihatan saya menjadi semakin baik. Membaca, menulis, atau menjahit di malam hari bukanlah masalah. Hati saya penuh sukacita.
Sejak mulai berlatih Dafa, saya telah membaca Zhuan Falun versi saku. Saya sering mencakupkan tangan dengan diam-diam dan mengucapkan terima kasih kepada Guru dari lubuk hati yang paling dalam. Pengalaman saya menginspirasi beberapa praktisi lansia dan memperkuat kepercayaan diri mereka pada latihan ini. Penglihatan beberapa dari mereka juga membaik dengan cepat.
Empat generasi keluarga saya hidup bersama. Saya memiliki seorang putra, cucu, dan cicit. Konflik di antara kami sering terjadi. Guru berkata:
“... dalam keadaan apa pun harus memperlakukan orang lain dengan baik, dan bersikap bajik, apalagi terhadap sanak keluarga anda. Terhadap siapa pun juga sama, terhadap orang tua maupun putra putri seyogianya bersikap baik, dalam segala hal selalu memikirkan orang lain, hati ini niscaya tidak mementingkan diri lagi, hati yang selalu ramah tamah dan yang belas kasih.” (Ceramah 6, Zhuan Falun)
Kita berkultivasi dalam masyarakat manusia biasa. Kita semua memiliki keluarga. Jika kita benar-benar mengikuti persyaratan Guru, anggota keluarga kita akan setuju dengan Dafa dan mendukung kita berlatih. Saya telah mengingat ajaran Guru bahwa, jika konflik muncul, kita harus menjaga Xinxing kita, mencari ke dalam diri sendiri, dan tetap tenang.
Keluarga saya biasanya sangat sibuk. Jadi, saya melakukan semua pekerjaan termasuk berbelanja, memasak, dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Baru tahun lalu, menantu perempuan saya mulai membantu saya. Dia ingin agar saya tenang.
Terima kasih, Guru, karena telah menyelamatkan saya dari kolam limbah raksasa dunia manusia dan telah memurnikan tubuh saya. Saya merasa bahwa saya adalah orang yang paling bahagia di dunia!