Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Dari "Wanita Bodoh" Menjadi "Kakak Perempuan"

28 Juni 2020 |   Oleh seorang praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Saya tinggal di pedesaan. Saya tidak pernah sehat dan gampang sakit; sebenarnya saya tidak ingat pernah mengalami hari yang baik. Pada musim gugur tahun 1997, beberapa praktisi Falun Gong (juga dikenal sebagai Falun Dafa) datang ke kota saya. Mereka mengadakan lokakarya Falun Dafa selama sembilan hari dan memperagakan latihan. Saya ingin tahu, jadi saya pergi mendengarkan rekaman ceramah Guru. Meskipun saya hanya mendengarkan selama beberapa jam, sakit kepala, pusing, sakit perut, dan sakit punggung, yang sepertinya tidak ada obatnya menjadi mereda, hilang. Setelah hari kesembilan, mereka bersiap untuk pergi. Saya menyadari bahwa Falun Dafa baik dan ini adalah kesempatan langka. Jadi saya meminjam buku Falun Gong dari mereka dan saya mulai berlatih.

Pada tanggal 23 Januari 2001, setelah “Bakar Diri Tiananmen” yang dibuat oleh PKT (Partai Komunis Tiongkok) mulai disiarkan, banyak orang Tiongkok yang tertipu. Guru mengajari kami bahwa para praktisi tidak boleh membunuh sehingga saya segera tahu bahwa video itu palsu. Saya tidak tahu bahwa kepala PKT sengaja membingkai praktisi, bermaksud menghasut kebencian terhadap kami. Saya berpikir bahwa seorang pejabat pemerintah pasti telah melakukan kesalahan, jadi adik lelaki saya dan saya pergi ke Beijing untuk memberi tahu mereka fakta. Namun, kami ditangkap di kereta dan dikurung di dalam ruang belakang kantor polisi. Adik saya dikurung di dalam toilet bau dan dia digigit nyamuk.

Tiga hari kemudian, pemerintah kota mengirim dua orang untuk menjemput kami dan kami dibawa ke pusat perawatan narkoba yang berafiliasi dengan pusat penahanan lokal. Setelah kami dibawa ke sana pada jam 5:30 pagi, saya memutuskan untuk bermeditasi. Kepala sel menendang saya dari tempat tidur. Saya menarik kaki saya dan mulai bermeditasi di lantai. Dia menaruh lututnya di dada saya dan mendorong saya ke dinding. Kemudian dia mulai menendang saya.

Saya memikirkan Fa Guru,

"... dipukul bahkan tidak melawan, dicaci tidak membalas." (Ceramah 9, Zhuan Falun)

Saya merasa bahwa memukul saya membantu menyingkirkan karma saya. Guru berkata,

"Oleh karena itu pada masalah transformasi karma acap kali dapat terjadi situasi seperti ini, serempak dengan tumbuhnya Gong anda, bersamaan dengan meningkatnya Xinxing, karma anda juga serempak sirna, serempak bertransformasi. Pada saat menghadapi konflik, mungkin dapat terwujud dalam bentuk tempaan Xinxing antar manusia, jika anda dapat menahan diri, karma anda juga akan sirna, Xinxing anda juga meningkat, Gong anda juga tumbuh, mereka lalu berpadu menjadi satu." (Ceramah 4, Zhuan Falun)

Ketika kepala sel menemukan bahwa saya tidak akan melawan, dia mulai mengutuk saya dan menyebut saya bodoh. Dia sangat marah karena saya tidak melawan atau membantah sehingga dia mulai menangis. Saya merasa sangat aneh. Saya dipukuli dan dikutuk, tetapi saya tidak menangis. Kenapa dia yang menangis? Mata saya bengkak karena pemukulannya. Salah satu tulang rusuk saya patah, dan punggung saya juga mengalami benjolan dan ada bengkak yang besar. Seluruh tubuh saya sakit jika saya bergerak. Jadi saya tetap diam.

Malam itu dia mulai memukuli saya lagi sampai tangan dan kakinya sakit. Ketika dia kelelahan, dia memanggil orang lain di sel untuk memukul saya. Mereka menunjukkan bahwa dia telah luka kakinya karena menendang saya, jadi mereka harus berhenti.

Setelah itu, siapa pun yang memukul saya menjerit kesakitan. Saya berpikir, “Kamu jahat. Bagaimana kamu bisa merasakan sakit?" Kemudian saya menyadari bahwa sebagai seorang pengikut Dafa, saya seharusnya tidak berpikir seperti ini. Saya seharusnya tidak bahagia karena pelaku kekerasan saya kesakitan. Bukankah dia juga korban? Jadi saya berjalan dan menutupi dengan selimutnya.

Ketika dia berbalik dia sangat malu melihat bahwa itu adalah saya. Dia berkata, "Kakak perempuan (istilah penghormatan), jangan melakukan apa pun untuk saya. Saya melakukan hal-hal buruk. Saya memukul anda, dan saya mengutuk anda, dan saya melakukan banyak hal buruk. Kami semua adalah orang jahat di sini. Jangan pedulikan saya."

Saya berkata, “Jangan berpikir seperti itu! Saya berlatih Sejati-Baik-Sabar. Guru saya mengajarkan kami menjadi orang baik, dan saya tidak membenci anda. Anda harus menghargai hidup anda. Guru berkata bahwa tidak mudah bagi orang untuk datang ke dunia ini. Butuh ratusan ribu tahun untuk mendapatkan tubuh manusia. Anda harus menghargainya!"

Dia mulai menangis dan berkata, “Tolong maafkan saya. Saya memukuli begitu banyak orang tetapi saya tidak pernah meneteskan air mata. Tidak ada yang pernah peduli pada saya. Saya memukul anda tetapi masih peduli pada saya. Saya tidak layak mendapat belas kasih anda." Dia menangis lebih sedih lagi. Saya katakan padanya saya memaafkannya.

Sepanjang hari-hari berikutnya, saya perhatikan dia tidak memiliki cukup makanan untuk dimakan sehingga saya memberikan setengah dari milik saya. Dia tidak punya cukup pakaian jadi saya memberikan beberapa milik saya. Dia menangis dan berkata, "Kakak, jika seseorang seperti anda telah menjaga saya sebelumnya, saya tidak akan melakukan begitu banyak hal buruk dan menjadi diri saya sekarang."

Dia bertanya mengapa saya tidak melawan ketika saya dipukuli. Saya mengatakan kepadanya bahwa Guru kami meminta kami untuk berlatih belas kasih dan kesabaran. Dia mengatakan kepada saya bahwa praktisi Falun Dafa tidak seperti yang dikatakan PKT di TV. Saya mengatakan kepadanya bahwa PKT menyiarkan kebohongan untuk memfitnah kami. Saya menunjukkan bahwa semua orang Tionghoa ditipu dan dibohongi oleh Partai. Dia bilang dia mengerti.

Adik saya dan saya ditahan selama dua minggu. Saya bermimpi pada hari kedua kembali ke rumah: Adik ipar saya memberi saya semangkuk obat dan memberi tahu saya bahwa tulang rusuk yang patah akan sembuh jika saya meminumnya. Saya mengatakan kepadanya bahwa Guru akan merawat saya sehingga saya membuang obatnya. Ketika saya bangun, saya menemukan tulang rusuk saya tidak lagi patah. Saya tidak lagi merasakan sakit di mana pun. Itu menakjubkan. Terima kasih Guru!