(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa Bavaria berkumpul di Odeonsplatz, sebuah lapangan besar di pusat kota Munich, pada 30 Mei 2020, untuk memberitahukan pada masyarakat tentang penganiayaan brutal terhadap Falun Gong di Tiongkok.
Partai Komunis Tiongkok (PKT) menyembunyikan dan memberi informasi palsu yang menyebabkan jutaan orang di seluruh dunia terinfeksi virus corona. Jerman memiliki lebih dari 183 ribu kasus yang terkonfirmasi dan lebih 8600 kematian pada 1 Juni 2020.
Di Tiongkok sendiri, kejahatan PKT telah menyebabkan lebih banyak kerugian. Selama dua dekade terakhir, rezim ini telah menindas Falun Gong, sebuah latihan meditasi berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Sejak Juli 1999, PKT telah menganiaya banyak sekali praktisi dengan cara: menahan, memenjarakan, menyiksa, dan membunuh mereka melalui pengambilan organnya secara hidup-hidup.
Peragaan latihan Gong oleh praktisi Falun Dafa di Odeonsplatz, Munich, pada 30 Mei 2020.
Banyak pejalan kaki berhenti sejenak di depan spanduk dan poster besar untuk membaca informasinya, khususnya informasi mengenai pengambilan organ secara paksa. Sejumlah orang juga menandatangani petisi untuk menyerukan diakhirinya kebrutalan di Tiongkok.
Seorang praktisi sedang berbicara dengan pejalan kaki tentang penganiayaan di Tiongkok.
Arnsberg, seorang seniman yang bekerja di Munich, merasa tertarik melihat praktisi memeragakan latihan yang penuh damai ini. Dia berbicara cukup lama dengan praktisi dan sangat terkejut saat mendengar praktisi di Tiongkok menderita karena keyakinan mereka.
Orang-orang menandatangani petisi mendukung praktisi.
Arnsberg berkata karena kepentingan ekonomi, negara-negara Barat telah mendukung pertumbuhan PKT selama beberapa dekade terakhir, sementara mengabaikan pelanggaran hak asasi manusia di Tiongkok.
“Saya tidak mengerti mengapa orang lebih memedulikan tentang uang,” katanya, “Ketika kepentingan materi menjadi tujuan utama dalam hidup kita, kita akan mengalami masalah.”
Arnsberg menandatangani petisi dan berkata bahwa pencarian spiritual penting bagi masyarakat dunia. Dia ingin mendesak pemerintah Jerman mengambil tindakan untuk menghentikan pelanggaran HAM di Tiongkok.
Pasangan dari New York yang prihatin terhadap situasi di Tiongkok.
Pasangan yang bekerja di industri seni di New York berbicara lama dengan para praktisi setelah menandatangani petisi. Mereka setuju bahwa masyarakat internasional harus turun tangan untuk mencegah rezim Tiongkok melakukan lebih banyak kejahatan, sebelum segalanya terlambat.
“Kita seharusnya mengikuti prinsip kita daripada tunduk pada rezim totaliter seperti Partai Komunis Tiongkok,” kata suaminya, “Jika tidak, konsekuensinya bisa fatal, seperti yang kita lihat sekarang ini.”