(Minghui.org) Seorang wanita di Tianjin dihukum tujuh setengah tahun pada bulan Desember 2018 karena menolak melepaskan keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan meditasi yang saat ini masih dianiaya di Tiongkok. Gao Jianling, berusia 50-an, tidak dapat dikenali sejak ia dipindahkan ke Penjara Wanita Tianjin pada bulan Januari 2019.
Gerombolan Polisi Menangkap Praktisi
Puluhan petugas polisi memaksa masuk ke rumah praktisi Falun Gong setempat dan menangkap Gao serta tiga praktisi lainnya pada tanggal 28 Desember 2017. Polisi menyita uang tunai sebesar 43.500 yuan dari Gao dan menempatkan dia di Pusat Penahanan Distrik Wuqing.
Sekitar 36 praktisi Falun Gong lainnya juga ditangkap pada hari itu di Tianjin. Di antara mereka, 14 orang ditangkap secara resmi dan 8 orang telah dijatuhi hukuman penjara, dengan jangka waktu terpanjang selama 11 tahun.
Dicekok Paksa Makan dan Dirantai di Pusat Penahanan
Segera setelah Gao ditempatkan di pusat penahanan, dia dipaksa untuk memakai rantai. Dia melakukan mogok makan dan lima hari kemudian penjaga menyemprot merica serta mencekok paksa makan. Hal ini berlangsung selama sekitar 20 hari dan kebrutalan cekok makan paksa merusak organ-organ dalamnya. Dia menjadi kurus dan nyaris tidak memiliki energi untuk berbicara.
Pusat penahanan memasang rantai yang berat padanya selama hampir satu bulan, sampai pengacaranya mengunjungi dia pada tanggal 30 Januari 2018, dan memprotesnya.
Dijatuhi Hukuman 7,5 Tahun dan Dianiaya di Penjara
Hakim di Pengadilan Distrik Wuqing mengadakan persidangan pada tanggal 15 November 2018, untuk mendengarkan kasus Gao. Satu bulan kemudian Gao dijatuhi hukuman 7,5 tahun dan dikirim ke Penjara Wanita Tianjin pada bulan Januari 2019.
Bulan Januari 2020, para penjaga menyiksa Gao sebagai hukuman karena dia memberi tahu tahanan lain mengapa penganiayaan terhadap Falun Gong salah. Seseorang yang dibebaskan dari penjara menyaksikan seorang tahanan, dihasut oleh para penjaga, memukuli Gao sampai hidung dan mulutnya berdarah serta dipenuhi memar.
Penganiayaan di Masa Lalu
Gao mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1998. Bronkitis, kegugupan, dan sakit punggungnya segera hilang. Setelah penganiayaan dimulai pada tahun 1999, ia mengalami beberapa kali penangkapan, penahanan, dan pelecehan.
Polisi setempat dan agen Kantor 610 menangkap Gao serta praktisi lainnya pada bulan Februari 2000 karena berkumpul dan melakukan latihan Falun Gong. Seorang kepala polisi menamparnya dengan kejam sehingga wajahnya berdarah dan bengkak. Dia ditangkap lagi satu bulan kemudian, dan ditahan selama 11 hari.
Petugas dari Kantor Polisi Douzhangzhuang menangkap Gao pada tanggal 6 Desember 2000. Dia dijatuhi hukuman 3 tahun di Kamp Kerja Paksa Wanita Banqiao. Para penjaga menyiksanya dengan menuangkan air mendidih. Namun, dia tetap tabah dan menolak untuk melepaskan keyakinannya atau bekerja sama dengan pihak berwenang. Para penjaga secara sewenang-wenang memperpanjang hukumannya selama satu tahun lagi.
Gao terus memberi tahu orang-orang fakta penganiayaan setelah dia dibebaskan. Polisi menangkapnya tanggal 15 Maret 2008, dan menjebloskan di kamp kerja paksa yang sama selama 1,5 tahun.
Artikel terkait: