(Minghui.org) Praktisi Falun Gong Selandia Baru memperagakan latihan dan memperkenalkan latihan meditasi di pusat kota Auckland pada tanggal 27 Juni 2020. Mereka juga meningkatkan kesadaran akan penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap Falun Gong di Tiongkok, yang telah berlangsung hampir 21 tahun.
Praktisi Falun Gong berlatih di depan pusat bisnis Pasar Baru
Praktisi meningkatkan kesadaran akan penganiayaan
Martine, seorang guru bahasa Prancis, memanfaatkan lockdown di masa pandemi untuk mempelajari lebih lanjut tentang situasi hak asasi manusia di Tiongkok. “Saya membaca banyak berita dalam bahasa Prancis dan beberapa laporan mendalam. Saya belajar tentang bagaimana perlakuan PKT terhadap kelompok agama,” katanya.
“Pengawasan itu mengerikan. Satu laporan mengatakan bahwa seorang wartawan Prancis mewawancarai seseorang di Tiongkok yang kemudian menghilang pada hari berikutnya. Reporter itu diberi tahu untuk tidak melakukan wawancara. Ada kamera pengintai di mana-mana di Tiongkok.”
Martine berpikir tindakan PKT sama dengan genosida
“PKT berusaha mengendalikan pikiran orang,” kata Martine. “Ini gila. Saya tidak percaya mereka melakukan kejahatan genosida.”
Dia berkata bahwa dia adalah anggota Amnesty International dan mereka baru-baru ini membahas masalah hak asasi manusia di Tiongkok. Dia berencana untuk membagikan apa yang telah dia ketahui dengan anggota lainnya.
Andre dan Victor mampir untuk mempelajari lebih lanjut tentang Falun Gong dan penganiayaan di Tiongkok
Dua pejalan kaki bernama Andre dan Victor menyatakan simpati mereka kepada praktisi Falun Gong di Tiongkok. “Adalah salah menganiaya orang karena kepercayaan dan pandangan politik mereka,” kata Andre. “Adalah ilegal mengambil organ tanpa persetujuan. Seharusnya tidak ada yang melakukan hal itu.”
Andre mengatakan dia tahu bahwa beberapa negara melarang warganya untuk pergi ke Tiongkok untuk transplantasi organ dan pembatasan untuk itu dibenarkan karena tidak ada yang dapat mengonfirmasi sumber organ.
Dia menyemangati praktisi agar melanjutkan upaya mereka untuk mengedukasi masyarakat tentang penganiayaan sehingga lebih banyak orang dapat berbicara dan membantu mengakhiri penganiayaan.
Pejalan kaki lain bernama James bekerja di departemen kesehatan pemerintah Selandia Baru. Dia mengatakan bahwa komunisme kedengarannya tidak berbahaya dalam teori, tetapi sekali dilaksanakan, itu adalah totaliterisme dengan pemerintahan otoriter.
Dia mengatakan telah menemukan buku yang ditulis dengan baik tentang masalah ini, We Have Been Harmonized: Life in China's Surveillance State. Dia mengatakan PKT menggunakan komunisme sebagai alasan untuk menipu rakyat Tiongkok dan seluruh dunia untuk keuntungannya sendiri. Ia sebenarnya adalah pemerintahan totaliter yang telah menyebabkan ketidaksetaraan besar di Tiongkok, yang bertentangan dengan komunisme, katanya.
Setelah acara tersebut, seorang administrator situs web bernama Michael berbincang dengan beberapa praktisi dan menyuarakan dukungannya untuk Falun Gong. Dia mengatakan bahwa dia tahu tentang pengambilan organ secara paksa dari praktisi Falun Gong yang masih hidup yang dilakukan PKT dan merasa sedih karena penganiayaan telah berlangsung bertahun-tahun. Dia memuji praktisi atas upaya mereka untuk meningkatkan kesadaran.
Dia mengatakan PKT tidak mewakili Tiongkok, karena membenci kepercayaan tradisional orang-orang Tiongkok. Dia berharap dapat berperan untuk mengakhiri penganiayaan di masa depan.