(Minghui.org) Saya kenal seorang rekan praktisi Falun Dafa wanita yang membeli sejumlah pemutar musik MP3 dari adik laki-lakinya dan menjualnya ke para praktisi lain demi keuntungan. Menyadari hal ini tidak tepat, kelompok belajar tempat kami lalu menyarankan agar dia mengembalikan uang yang dia dapatkan itu kepada para pembeli, dan mengigatkannya agar kita seharusnya jangan mencari keuntungan dari para praktisi lain. Tetapi dia bilang dia tidak bisa mengembalikan uang tersebut karena dia tidak lagi bisa menemukan mereka yang telah membeli pemutar-pemutar MP3 tersebut. Dia melupakannya begitu saja.
Setelah itu, praktisi ini dilaporkan oleh orang saat sedang klarifikan fakta mengenai Falun Dafa dan dijatuhi hukuman tiga setengah tahun penjara. Praktisi ini memang sangat baik dan gigih dalam kultivasi, bagaimana dia bisa dianiaya dengan begitu berat? Bukankah itu karena dia secara sadar mengambil keuntungan dari Dafa?
Saya sendiri pernah menjadi orang yang sangat serakah. Sebagai contoh, saya menggunakan mobil perusahaan untuk melakukan kegiatan usaha pribadi. Saya juga menerima berbagai kartu ucapan selamat, meminta hadiah, dan makan gratis. Guru Li Hongzhi mengajarkan: “Anda yang mendapat keuntungan atas kerugian orang lain termasuk pihak yang memperoleh, maka anda harus kehilangan.” (Ceramah Sembilan, Zhuan Falun)
Saya menjadi sadar bahwa sebagai praktisi, kita seharusnya membeli barang-barang yang kita perlukan sendiri, bukannya mendapatkannya secara gratis dari orang lain.
Tempat kerja saya hanya memberikan tiga gulung tisu toilet setiap minggu untuk wc kantor. Dulu, saya tidak pernah membeli tisu toilet untuk dibawa ke tempat kerja. Suatu hari saya berpikir: Saya selalu menggunakan tisu toilet gratis. Jika saya menggunakannya lebih banyak, maka orang lain akan menggunakan lebih sedikit. Saya lalu membeli tisu toilet sendiri untuk dibawa ke tempat kerja. Tetapi, prilaku lama sangat sulit dihilangkan, dan saya kadang-kadang memiliki perasaan negatif mengenai tidak mengambil manfaat dari tisu toilet gratis. Jadi saya secara konstan menekan, menolak, dan membuang pikiran-pikiran semacam ini.
Saya bertanya pada diri saya sendiri, apakah Dewa-Dewa akan serakah dan pelit demikian rupa? Apakah mereka akan mengambil keuntungan dari orang lain? Saya seorang praktisi, dan saya selalu berjuang untuk melepaskan semua keterikatan hati dan membantu Guru Li menyelamatkan makhluk hidup. Jika saya bahkan tidak bisa melepaskan hal kecil seperti tisu toilet, apa yang bisa saya lepaskan?
Di dalam kebudayaan tradisional, tidak bisa disuap adalah sebuah kebajikan yang mulia. Serakah adalah korup dan tidak tahu malu. Dengan merosotnya moralitas umat manusia, sekarang banyak orang yang telah mengikuti tren bersaing demi keuntungan pribadi. Kadang-kadang, kita hanya senang saat mendapatkan barang-barang gratis atau mendapatkan keuntungan dari sesuatu. Tetapi ini adalah sesuatu yang tidak benar dan mendistorsi nilai kebajikan.
Banyak pepatah lama dalam masalah ini, seperti, “Mengambil keuntungan dari sebiji gabah mengalami kerugian beras setengah tahun.” (Shi Xianjie), “Saya memandang tidak serahkah sebagai harta, dan anda memandang giok sebagai harta. Jika anda memberikan giok pada saya, kita berdua sama-sama akan kehilangan harta kita.” (Zi Han), atau “Jika sesuatu bukan milik kita, makan saya tidak akan ambil sedikitpun.” (Su Shi). Seorang kultivator sejati harus melepaskan sifat serakah.
Ada sebuah kisah mengenai menangkap nilai-nilai kebenaran. Cendekiawan medis Tiongkok Ye Tianshi menyembuhkan sakit punggung Kaisar Kangxi. Kaisar mau menganugerahinya, tetapi Ye dengan sopan menolak, “Saya hanya mengenakan biaya konsultasi saja sejak menerima pasien, saya tidak pernah menerima hadiah apa pun dari para pasien.”
Sang Kaisar bertanya, “Ah, Ye Tianshi, anda bahkan tidak manu menerima hadiah dari saya?”
Ye membalas, “Saya telah menerima pasien selama 30 tahun. Dan saya sangat paham bahwa prinsip pengobatan berhubungan dengan hukum langit. Prinsip pengobatan membutuhkan sebuah pola pikir untuk bisa memutuskan tali penghubung (untuk menyembuhkan seorang pasien), tetapi tidak boleh memiliki sebuah pola pikir mengenai keuntungan pribadi.”
“Teknik-teknik medis digunakan untuk menyelamatkan orang, dan dokter berhubungan dengan nyawa ribuan orang. Hidup umat manusia berhubungan dengan langit. Jika teknik-teknik medis digunakan sebagai sesuatu untuk mencari nama dan keuntungan, orang itu sama saja seperti seorang bandit. Saya sangat sadar bahwa medis tidak boleh dihubungkan dengan uang. Hanya dengan tidak mementingkan diri baru teknik medis seseorang bisa membawakan hasil yang memuaskan, dan jalan medis itu baru benar. Saya juga berharap bahwa Yang Mulia bisa memahami kehendak saya dan membantu saya memenuhinya,”
Jika menggunakan praktek pengobatan untuk mencari keuntungan adalah sama dengan kejahatan, seorang praktisi menggunakan Dafa untuk mencari keuntungan adalah dosa yang lebih besar lagi. Kultivasi jauh lebih serius dari prinsip pengobatan. Jika kita memiliki nafsu egois dan mendapatkan manfaat pribadi, kita belum berhasil berkultivasi melepaskan kepetingan diri, dan Xinxing (kualitas moral) kita tidak meningkat. Hanya dengan berkutlivasi hati murni maka kita bisa berjalan di jalur yang benar dan menolak pengaturan kekuatan lama.
Saya lalu melihat diri saya sendiri. Apakah uang yang saya gunakan untuk proyek-proyek Dafa adalah bersih? Komputer saya adalah salah satu yang dibuang oleh perusahaan. Saya menggunakan mobil perusahaan untuk mengirim surat-surat klarifikasi fakta, dan saya bahkan berpikir saya sangat pintar bisa melakukan dengan cara begitu.
Belum lama ini, seorang rekan praktisi meminta saya untuk fotokopi beberapa lembar kertas bergaris untuk dia mencatat artikel Guru. Saya fotokopi beberapa untuknya di tempat kerja. Atasan saya melihatnya dan melihat saya dengan pandangan sinis. Saya segera berhenti, menunduk, dan pergi.
Kenapa saya menggunakan mesin fotocopy di perusahaan saya? Itu karena saya tidak ingin mengeluarkan uang saya sendiri dan sedang mengambil manfaat dari adanya kesempatan yang tersedia. Saya harus menggunakan uang saya sendiri untuk fotokopi, jadi saya baru bisa benar-benar bertanggung jawab atas satu tubuh praktisi kita.
Setelah saya melenyapkan keserakahan dan meningkatkan Xinxing sendiri, saya akan lebih penuh martabat dan sakral.
Guru berkata, “Terikat pada uang, sebenarnya adalah mengejar kekayaan dengan pura-pura berkultivasi, merusak agama, merusak Fa, menyia-nyiakan masa hidupnya dan bukanlah berkultivasi Buddha.” (“Larangan bagi Orang yang Berkultivasi,” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju I)
Sejumlah praktisi yang ikut serta dalam skema piramida (MLM) dan penggalangan dana tidak akan memahami arti sejati dari ajaran ini, mereka menjadi tersesat dan menyimpang dari Dafa. Ini tidak bisa dibenarkan bagi mereka yang melakukan dosa semacam ini demi keuntungan yang kecil. Dalam kultivasi sejati, seseorang perlu melenyapkan keterikatan pada manfaat pribadi dan tidak melakukan apa pun yang merusak Dafa.
Saya baru-baru ini mendengar sebuah kisah dari seorang praktisi yang membuat sebuah mesin kecil untuk memproduksi tauge. Tiga praktisi lain melihat mesin itu dan memintanya agar membuatkan untuk mereka masing-masing satu buah. Alat ini sebenarnya tersedia secara daring dengan harga yang wajar. Kenapa mereka tidak membeli sendiri malah bergantung pada seorang praktisi untuk membuatnya?
Jika si rekan praktisi ini menggunakan waktu ini untuk membuat mesin-mesin ini bagi mereka - bukannya melakukan tiga hal, bukankah ini menunda penyelamatan pada makhluk hidup? Bukankah ini sebuah kerugian karena hal-hal yang kecil?
Guru telah berkata banyak mengenai kehilangan dan memperoleh. Jika kita tidak memberikan perhatian pada hal ini, keegoisan dan keserakahan kita akan bermanifestasi. Maka dari itu kita harus membawa diri sesuai Fa. Guru berkata, “Dahulu handuk dari pabrik tekstil sering kali disembunyikan sepotong untuk dibawa pulang, karyawan lain semua mengambil. Setelah belajar Gong dia bukan saja sudah tidak mengambil, bahkan yang sudah dibawa pulang ke rumah juga dikembalikan lagi.” (Zhuan Falun)
Dalam membawa diri, kita praktisi tidak seharusnya melakukan berbagai hal yang mengambil keuntungan dari orang lain, dan kita harus membayar semua yang telah kita ambil. Hanya beginilah baru kita berkultivasi sejati!