(Minghui.org) Seorang praktisi Falun Gong di Kota Meishan, Provinsi Sichuan ditangkap pada 20 Juni 2020 karena mendistribusikan informasi tentang bagaimana Partai Komunis Tiongkok telah menutupi informasi tentang pandemi virus corona dan bagaimana beberapa orang pulih dari infeksi virus setelah belajar Falun Gong.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual dan meditasi kuno. Latihan ini memiliki lima perangkat latihan lembut dan tiga prinsip inti “Sejati, Baik, Sabar.” Karena popularitasnya yang luar biasa sejak diperkenalkan ke publik pada Mei 1992, Partai Komunis Tiongkok melancarkan kampanye nasional terhadap Falun Gong pada Juli 1999.
Praktisi yang ditangkap, berusia 50-an, dibawa ke Kantor Polisi Fengming. Dia menolak menyebutkan namanya. Polisi berusaha untuk mengambil fotonya, tetapi dia tidak mau bekerja sama. Beberapa petugas menjambak rambutnya dan membenturkan kepalanya ke dinding. Mereka juga menarik dagu dan kelopak matanya. Dia kemudian diinterogasi oleh tiga petugas.
Setelah melewati pemeriksaan fisik, praktisi ini dikirim ke Pusat Penahanan Renshou pada hari berikutnya dan diberikan 15 hari penahanan administratif.
Pada 6 Juli, di hari pembebasan yang dijadwalkan, polisi membawanya dari pusat penahanan ke kantor polisi. Mereka secara paksa mengambil foto dan sampel darahnya. Polisi menolak mengembalikan tas, dompet, dan ponselnya. Ketika praktisi meminta salinan pemberitahuan penahanannya, polisi tidak mau memberikannya, mengatakan bahwa salinan itu tidak berisi tanda tangannya.
Selama 15 hari masa penahanan praktisi tersebut, polisi mengirim fotonya ke penduduk setempat, mencoba membuat orang melaporkannya.
Polisi terus mengikuti dan memantau praktisi itu setelah dia dibebaskan. Namanya masih harus diselidiki.